FIFTEEN

6 0 1
                                    

*US*

-

-

-

-

-

REBELION CAMP

2046

Derit kaki yang menahan berat beban tubuhnya sendiri terdengar nyaring di dalam sebuah goa yang cukup besar, di dalam sana Jaemin tengah melatih dirinya dengan Minjeong yang tidak pernah merasa segan untuk menyerangnya. Termasuk saat ini, gadis itu memukulkan tinjunya saat melihat Jaemin yang tak berdaya menahan serangannya dengan terus menerus menahan pukulan dari tongkat bambunya dengan tongkat bambu yang digunakan Jaemin.

Ini bukan berlatih ataupun bertarung, ini hanyalah seperti melihat bagaimana seseorang tengah bertahan hidup ketika ada binatang buas menyerangnya sebelum orang tersebut menyerah dan tewas mengenaskan.

Apa saja yang dilakukan pria ini seumur hidupnya hingga tidak memiliki sedikitpun kekuatan untuk menjadi kuat seperti layaknya seorang freak pada umumnya? Apa dia pikir kekuatan sebagai seorang Mind Control akan selamanya dapat menolongnya melewati segala sesuatu?

"Argh!"

Jaemin jatuh telak dalam sekali pukul dan tendangan kencang membuat tubuhnya terdorong jauh pada lantai goa hingga terkepar tepat dihadapan Domin dan Jino "Dirimu benar-benar sangat tidak berguna bukan?" umpat Minjeong.

"Hei hentikan.. kau tak perlu menggunakan seluruh kekuatanmu.." Suara dari sisi gua dimana Domin dan Jino menemani Jaemin berlatih membuat Minjeong mendengus kesal, bahkan pria yang sudah menyentuh umur diatas 30 itu masih harus dia jaga oleh anak-anak?

"Bukankah ini sudah kelewatan, Jaemin Hyung belum bisa menyamaimu.. kau bukankah diminta untuk melatihnya?" Domin bersuara saat ia melihat Jino segera bergerak dengan cepat untuk membantu Jaemin duduk, pria itu sudah cukup banyak terluka. Bahkan siapapun dapat melihat luka memar ditubuh lengan dan wajahnya akibat latihan ketat yang ia lakukan sejak kemarin.

"Ah ya kau benar.. tapi biar kutekankan padamu anak muda. Diriku diminta untuk melatihnya ya tentu saja diriku akan bertindak seperti ini, diriku bukan diutus untuk menjaganya agar tidak tergores sedikitpun." Minjeong melemparkan tongkat bambu dalam genggamannya dengan kesal pada Jaemin dan tentu saja mengenai Jaemin dan Jino.

"YAK!!" Domin melangkah maju ketika melihat Hyungnya dan Jino terkena lemparan tongkat yang cukup kasar seperti itu, namun Minjeong lebih cepat bergerak dan mendekat dengan belati lipat digenggamannya, ia tak segan menancapkan belati tersebut pada leher Domin saat melihat anak muda tersebut berusaha menggertaknya.

"Minjeong-ssi hentikan.." dengan segera Jaemin bangkit berdiri dan berusaha menahan pisau lipat itu agar tidak melukai Domin menggunakan lengannya sendiri sebagai sasaran serangan Minjeong hingga pisau lipat itu benar-benar melukainya bukan leher Domin.

"Hyung!" Jino turut bangkit ketika ia melihat Jaemin terluka, dirinya bergerak untuk mendorong tubuh Minjeong dengan kuat.

Pemuda itu tidak perduli bahwa gadis yang ia serang tersebut lebih tua darinya ataupun lebih hebat darinya namun yang ia ingat adalah pesan yang ditinggalkan Jayden padanya yang meminta Jino untuk menjaga Jaemin ketika Jayden tak ada, walaupun bukan itu pesan terakhir dari pria itu namun pesan itu akan ia ingat seumur hidup.

Namun sepertinya Jino tidak sadar ia menggunakan kekuatannya untuk mendorong Minjeong hingga kini tubuh wanita itu yang terlempar cukup jauh terguling di lantai kasar goa tersebut. "Arrghhh, jangan sentuh Hyungku!!" tubuhnya diliputi dengan cahaya kekuningan tipis, membuat Jaemin teringat akan kejadian dimasa lampau pemandangan tersebut begitu serupa ketika Jaemin pertama kali melihat bagaimana warna aura yang terpancar dari tubuh Jayden ketika pria itu menggunakan kekuatannya.

US - THE UNTOLD STORY (ON HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang