CERITA DENGAN GENRE THRILLER, MISTERI, DAN DARK ROMANCE.
PERINGATAN: BANYAK SEKALI ADEGAN KEKERASAN, UMPATAN KASAR, ADEGAN BERDARAH, DAN LAIN SEBAGAINYA. DIHARAPKAN UNTUK PEMBACA BISA BERTINDAK BIJAK DALAM MENERIMA INFORMASI. PEMBACA DIHARAPKAN BERUMUR 17 TAHUN KE ATAS DEMI KENYAMANAN MASING-MASING.
CERITA INI HANYALAH FIKSI BELAKA, SAMA SEKALI TIDAK BERHUBUNGAN DENGAN APA PUN.
SERI KEDUA DARI BOOK MAYARA.
||• EPISODE 29 •||
..
.
Laki-laki berjas putih tersebut segera memutar hasil rekamannya. Suara-suara yang tak begitu asing perlahan mulai menghadiri ruangan. Hanya dengan mendengarkannya saja, Zayyan sudah cukup mampu untuk membayangkan suasana yang terjadi pada masa itu.
"Elzian, aku dengar kau menciptakan sesuatu ya? Apakah itu hasil dari penemuanmu?"
Decakan samar terdengar dari orang lain. "Kenapa? Kau mau mengejekku hanya karena aku telah mendapatkan makian habis-habisan dari pemerintah setempat?"
Mahar tertawa dengan penuh jenaka. "Haha, ya ampun. Aku sama sekali tidak mengatakan hal semacam itu deh perasaan."
"Lalu apa? Katakan, ada apa pejabat hebat sepertimu memanggilku untuk datang ke tempat ini? Kalau boleh berkata jujur, aku tidak ingin bertemu denganmu. Jadi, katakan secara cepat dan enyahlah dari hadapanku, sialan."
"Wah, kau kasar sekali ya? Padahal kedatanganku kemari hanya ingin membeli dari hasil penemuanmu saja. Di saat kau mempublikasikan mengenai hasil dari penemuan itu kepada kantor pemerintahan, aku sedikit tertarik dengan hal tersebut. Sangat disayangkan ya seorang ilmuwan hebat sepertimu sama sekali tidak mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah."
Elzian terdiam, tidak menyangka bahwa perkataan tersebut akan lolos dari lisan Mahar. Salah satu pejabat yang memiliki nama besar itu tampak tertarik pada hasil temuannya? Bukankah itu kabar yang sedikit melegakan? Jika Elzian mendapatkan dukungan dari Mahar, mungkin masih ada peluang untuk diakui.
"Kenapa kau tertarik dengan itu? Di pertemuan tadi, kau tidak menyimak ya?" ucap Elzian setengah ketus. Dia harus memastikan dengan benar. Kan tidak lucu nantinya jikalau Mahar hanya sekadar berbasa-basi atau hanya omong besar saja.
Mahar bergumam lirih. "Tentu saja aku menyimak. Manusia yang memiliki pemikiran sepertimu itu sangat langka. Siapa yang akan menyangka bahwa ilmuwan baru sepertimu bisa menciptakan barang temuan seunik itu?"
"Hhh, bukan itu yang ku maksud. Barang temuanku ini masih terbilang gagal. Sudah berulang kali aku mencoba untuk mengujinya, tapi tidak ada satu pun hasil yang memuaskan. Kenapa kau ingin membeli temuan gagal seperti ini? Aku tahu, kau pasti memiliki alasan kan? Lebih baik kau katakan sekarang, karena aku tidak ingin dimanfaatkan oleh orang sepertimu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Malam yang Mengintai [ END ]
Mystery / Thriller|| ORIGINAL STORY || =| SERI KEDUA. SEQUEL DARI BOOK MAYARA |= °°Antara hitam dan putih°° Mahardika Zayyan, dia memiliki sorot mata tajam yang mengerikan. Tubuh yang tidak besar, tapi terlihat sangat kuat. Dikaruniai sepasang iris mata yang hitam le...