Awas! 🚨

181 19 2
                                    



Suasana pagi hari di apartment yoongi~

Pagi itu eomma sedang memanggang roti untuk sarapan di dapur.

Sedangkan appa sibuk dengan secangkir kopi dan koran yang dibentangkan di hadapannya di ruang tv.

Sementara itu, jin sedang membantu sang ibu menata piring dan selai2 aneka rasa buah di meja makan.

"Seokjin" panggil eomma
"Bangunkan kedua adiku, sarapan telah siap"

Jin lekas berangkat bangun..

Setelah sekian manit membangunkan yoongi, akhirnya jin masuk ke kamar si bungsu.

"Tae.. bangun, ayo sarapan"

Tae tak merespon, ia hanya sesekali menggeliat

"Hei.." jin menepuk pipi tae lembut "ayo tae, nanti eomma marah"


Tak lama jin muncul  ke ruang makan dengan taehyung berada di punggungnya.

Suasana pagi itu begitu hangat di tengah2 musim yang dingin ini. Canda dan tawa mereka merekah memenuhi seisi ruangan..

hingga malam tiba..

Keluarga kim tengah berkumpul di runag tv. sebagai penutup akhir pekan hari ini, mereka sengaja berkumpul untuk menonton sebuah film kesukaan si bungsu.

Ting tong.. (suara bel pintu berbunyi)

Tanpa ragu jin bangkit dari sofa untuk membukakan pintu.

Setelah pintu dibuka, keheningan mereka pecah dengan suara letupan senjata api.

DUAR!!

Seokjin yang berdiri di ambang pintu seketika limbung dengan tubuh bersimbah darah.

Kini, senjata api itu diarahkan ke arah appa yang tengah melindungi istri dan kedua putranya.

DUAR!!

suara itu kembali terdengar. Kini appa yang limbung dan bersimbah darah

Tersisa 3 orang lagi..

Mereka tak bisa lari karena tersudut di ruangan itu.

Pria berpistol itu kian mendekat.

Dan mengarahkan pistol kearah yoongi.
Ia pun berakhir sama dengan sang ayah dan kakaknya.

Sang ibu memeluk putra satu2nya dengan erat.
Sambil berlinang air mata, seorang ibu itu berusaha memohon agar pria bersenjata itu tidak membunuh putra kecilnya.








DUAR!!

sang ibu limbung dan bersimbah darah kengal segar.

Tersisa 1 orang lagi..

Ia hanya seorang anak kecil..

Ia masih dalam pelukan sang ibu yang kini telah tak bernyawa.

Air matanya kian mengalir deras..
Jantungnya berdetak tak beraturan..
Sesak kini ia rasakan..

Tanpa kata2.. ia salurkan semua ketakutannya pada tatapan matanya kepada pria bersenjata.

Anak itu tak mampu mengucapkan kata2 apapun..

Ia ingin menjerittt trriak..

Namun semua sia2..




Unfair (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang