19. silent pain

498 81 44
                                    

asahi tahu bahwa hal itu merupakan kode tersirat dari jaehyuk ketika pemuda itu menatap maniknya penuh arti dan mulai mendekatkan wajahnya.

terlebih, ketika pemuda yoon itu berkata dengan suara rendahnya, "asahi, bolehkah aku meminta hadiah lain darimu?"

maka ketika si pemuda hamada memejamkan matanya, jaehyuk mengerti bahwa itu merupakan sebuah lampu hijau baginya.

oleh karena itu, ia semakin mengikis jarak di antara mereka dan menautkan benda tak bertulang itu, membiarkannya selama beberapa detik, sebelum akhirnya menyesapnya dengan lembut.

jaehyuk bisa mencecap sisa manis dari krim kue yang asahi makan tadi, membuatnya semakin gencar untuk mengemut benda kenyal itu dengan sebelah tangan yang menahan tengkuk sang lawan.

asahi yang juga turut diliputi nafsu, berusaha mengimbangi permainan sang dominan, terlebih saat ia rasakan pahitnya kopi yang bercampur dengan manisnya kue memenuhi rongga mulut mereka. asahi berani bersumpah, rasanya begitu memabukkan, sampai-sampai otaknya begitu kosong.

"emhh." satu lenguhan samar lolos dari mulut si hamada ketika ciuman jaehyuk mulai turun ke arah dagu lalu ke lehernya.

rasa-rasanya seperti tengah menenggak minuman beralkohol tinggi. asahi dibuat lupa diri.

bahkan, tangan mungil itu mulai tidak bisa diam, meremas kemeja belakang jaehyuk, guna melampiaskan sengatan aneh yang menjalar dalam tubuhnya.

dug!

splash!

saking gugupnya, asahi tidak sengaja menyenggol gelas americano yang terletak di pinggir meja, hingga cairan hitam pekat itu membasahi celana jaehyuk.

"astaga! maaf, aku tidak sengaja!" seru asahi panik.

buru-buru ia mengambil tissue dan mengelap celana jaehyuk yang terkena noda, tanpa menyadari bahwa hal tersebut bisa saja memancing hal yang berbahaya.

tangan asahi masih bergerak serampangan, sebelum satu teguran dari jaehyuk serta-merta menyadarkannya,

"asahi, kau sadar apa yang kau sentuh saat ini?"

blush!

pipi asahi sontak memerah sempurna tatkala menyadari bahwa pergerakan tangannya sedari tadi mungkin beberapa kali menyenggol milik jaehyuk.

"m-maaf, a-aku ... aku b-benar-benarㅡ"

asahi gelagapan dibuatnya. ia kontan menarik tangannya dengan pupil mata yang bergerak gusar, tak sampai hati untuk menatap lurus ke arah netra sang lawan.

sementara itu, jaehyuk terkekeh mendapati asahi yang mendadak salah tingkah.

benar-benar menggemaskan.

"hei, tenanglah."

dengan cekatan, jaehyuk mengelap sisa tumpahan kopi yang membasahi meja kemudian mengambil tisu bekas di tangan asahi untuk ia buang.

"makan saja kuenya. aku akan kembali setelah berganti."

setelah berkata begitu, jaehyuk mengambil celana ganti yang biasa ia gunakan di ruang operasi kemudian beranjak keluar.

sepeninggalan jaehyuk, asahi sontak mengacak-acak sembari menjambak rambutnya frustasi.

"bodoh kau, asahi! memalukan sekali, argh!"

-☆-







































spark in you; jaesahiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang