"Keluarlah sebentar, kau belum makan sejak kemarin."Adalah Han Jisung yang sejak semalam tidak lelah membujuk makhluk cantik itu untuk keluar dari dalam air. Felix harus makan, setidaknya sedikit meskipun lelaki berpipi bulat itu tau pasti sang siren tidak ingin melakukan apapun selain berbaring didasar kolam renang luas dirumahnya.
Siren cantik itu tidak berhenti menangis. Meski ia berada dalam air agar air matanya tidak terlihat tapi percuma saja karena Jisung bisa melihat dengan jelas. Bahkan wajah sembab dan hidung merahnya, Jisung dapat melihatnya.
Felix menampakan sebagian kepalanya, hanya sebatas hidung keluar dari dalam air dan mendekati dimana sang penjaga berada.
"Kau harus makan. Kemudian jika kau ingin menangis lagi setelahnya, tidak apa-apa. Tapi lakukan setelah makan. Okay?"
Terdengar konyol, tapi Jisung sedang berusaha menghibur Felix meski candaanya begitu kering.Siren cantik itu akhirnya menuruti kata sang penjaga dan mulai mengangkat tubuhnya ke tepi kolam, tapi sebelum ia menepi sepenuhnya, ada sesuatu yang menyita perhatian Jisung didasar sana. Beberapa benda yang terlihat bersinar karena biasan cahaya.
"Apa itu Lix? Itu tidak terlihat seperti sisik."
Matanya masih tertuju pada benda dibawah sana.Felix yang penasaran juga menolehkan pandanganya pada apa yang menjadi perhatian Jisung. Matanya melebar seketika. Ia kembali kedasar kolam hanya untuk mengambil benda itu. Meletakkan diatas telapak tanganya dan membawanya dengan hati-hati.
Selama sembilan ratus tahun hidupnya, ini adalah kali pertama benda ini keluar dari dalam dirinya. Light blue pearl. Berjumlah sembilan butir.
"Ji..."
Suaranya bergetar, begitupun tangan dengan butiran-butiran biru muda ditelapaknya yang nampak begitu indah, bersama mata yang tak kuasa menahan lelehan cairan dari dalamnya.Jisung tidak bicara, ia hanya menatap benda cantik yang ada ditelapak tangan Felix. Jisung mengerti apa arti benda ini. Tapi melihat keadaan Felix yang kacau sejak beberapa hari terakhir, membuatnya menyayangkan kemunculan benda ini disaat yang kurang tepat.
"Apa yang harus aku lakukan, Ji."
Felix masih menangis meski tanpa isakan. Siren cantik itu menangkupkan telapak tanganya dan mendekatkanya dalam dada. Seolah-olah itu adalah hal paling berharga yang ia miliki.Jisung menelan ludahnya kasar dan menghela nafasnya dalam. Ia memeluk Felix. Dan tanpa Felix tau, sang penjaga juga meneteskan air matanya dibelakang wajah cantiknya.
"Beritahu dia."
"Dia tidak akan percaya."
"Coba dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Fated To Love You (HyunLix)
Hayran KurguTentang Hyunjin yang akhirnya mengingat kembali Felix dan kisah mereka dimasa lalu. "Once you've met someone, you never really forgot them. It just takes a while for your memories to return." 100% Fiction HumanHyun x SirenLix #1 hyunlix [Sept 14...