Makasih udh nungguin bab selanjutnya, selamat membaca sayang ^•^.. Jangan lupa dibaca, klik tanda ★, and share. Jangan copy paste karya gw su! Tuhan nyiptain otak dikepala lo buat mikir...
Senja yang sudah tenggelam kini digantikan dengan gelapnya malam yang dipenuhi taburan bintang. Acara pertunangan Elvano dan Barbara sudah selesai sejak 40 menit yang lalu, El hanya mengundang teman satu kelasnya saja dan juga Umer tentunya.
Untuk yang kedua kalinya Rey dan juga Umer bertemu, awalnya mereka canggung namun karena selera humor yang sama kini mereka sudah bisa mengobrol dengan nyaman dan terlihat akrab.
“Gw balik dulu ya’’, Jeff berpamitan pada Barbara yang masih saja duduk dibibir pantai sambil mengamati cincin barunya.
“ok, kiyoskhero onichan”, senyuman dari adik perempuannya membuat hati Jeff menghangat.
“cih biasanya kalo gw mau cabut lo ga bakal izinin gw”, sindir Jeff.
“sekarang kan ada baby hugo hehe”, Barbara melirik Elvano yang sedang merapikan kaleng soda yang berserakan dimeja.
~~~
“Cil”, panggil Elvano.
“Retta bukan cil apalagi bocil”, Barbara menggembungkan pipinya kesal.
“Ehhh tapi lo kan pendek cil”, dengan nada mengejek El menatap gadisnya itu dengan tatapan gelinya.
“ish”.
“Lo udah tunangan sama gw dan sampai kapanpun gw ga bakal lepasin lo”, dengan nada seriusnya Elvano berkata seperti itu seolah dirinya sangat terobsesi dengan gadis cantik yang duduk disampinya itu.
Bibir Barbara melengkung membentuk senyuman, “baby hugo ga usah khawatir, Retta ga bakal pergi dari sini ko apalagi ninggalin baby hugo yang imut ini”, tangan gadis itu mengacak rambut Elvano dengan gemas.
Tangan kekar El menghentikan aksi usil Barbara, karena merasa tangannya disentuh oleh El mata gadis cantik itu membulat terkejut. Untuk beberapa detik kedua mata mereka saling bertemu, mulut keduanya sama-sama terkunci seolah ada sesuatu yang membuatnya tak bisa mengeluarkan suara.
“Yeppo”, satu kata terlontar begitu saja dari bibir Elvano.
“Babyy hugo tadi bilang Retta cantik?”, mata berbinar Barbara membuat kesadaran El seketiika kembali seperti semula.
“Maksud gw tuh bando lo yang cantik, ga usah gr deh”, El malu sendiri dibuatnya.
"Ini bando yang Jeff kasih, bagus kan ada motif jeruknya", gadis cantik itu memamerkan bandonya pada El.
"Selera lo kaya bocah".
Ombak malam yang semakin kencang menggulung hamparan pasir dibibir pantai hingga membuat dress gadis cantik itu terkena air laut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tsundere Boy
Roman pour AdolescentsSemesta memang tidak bisa diprediksi, sesuatu yang tidak bisa dilupakan dalam sesaat kadang terjadi begitu saja. Perasaan hampa yang menyelimuti sudah Elvano rasakan sejak dahulu, setiap kali ia sudah mencintai seseorang maka saat itulah Tuhan menga...