ʙᴀʙ 1

45.8K 1.3K 60
                                    


Di kamar yang bernuansa biru laut terdapat seorang remaja laki laki yang terlihat berdiam diri sembari memandang cermin

Laki laki itu menganggukan kepala dan menggumam sedikit pelan, "oh jadi gua beneran transaksi? eeee.... maksudnya transmigrasi gitu? kaya yang sering ada di novel-novel"

Mengangkat kedua bahunya acuh, lalu setelahnya dia lantas mengalihkan pandangan dan menatap sekililing kamar guna mencari handphone si pemilik tubuh. terlihat di atas nakas terdapat benda elektronik yang sudah di pastikan itu pasti handphone pemilik tubuh ini

Ia pun melangkahkan kaki nya menuju nakas lalu mengambil benda yang dia cari, dan menyalakan handphone tersebut. terpampang lah lock screen yang menunjukan pukul 19.00 tanggal 21 oktober 20xx

"Baru tanggal 21, berarti udah di tengah-tengah cerita dong ya?" Gumam nya memastikan

Ceklek

Mendengar ada yang membuka pintu kamar. ia dengan reflek menatap sosok laki laki yang berdiri di ambang pintu sembari menatap nya datar

"Turun bocah jangan membuat yang lain menunggu lama" Selesai mengatakan itu, tanpa niat menunggu. ia langsung melangkah kan kaki nya pergi dari sana

Menggindikan kedua bahu lalu merotasikan bola mata serta menghela nafas malas, yang di sebut 'bocah' itupun lantas ikut turun kebawah menuju ruang makan

Ia sudah menebak bagaimana perilaku keluarga si pemilik tubuh ini, jadi dengan berat hati ia harus 'berusaha kembali'

"Terlambat."

"Yaudah si? terus apa"

"Ck bodoh"

Ia yang melihat laki laki di depan nya berdecak kesal hanya menampilkan ekspresi malas lalu segera duduk di kursi kosong tanpa menghiraukan berbagai ekspresi dari mereka

"Kak Ian kok lama turun nya sih? Izza udah nunggu kaka dari tadi lohh" Celetuk seorang perempuan dengan tiba-tiba

"Gua ga nyuruh lu nungguin"

"Ishhh kok kakak gitu sih jawab nya!"

'Idiot banget nih bocah' fikir nya malas

"Jawab pertanyaan Alizza dengan benar bocah sialan" Sarkas lelaki tadi yang membuka pintu kamar nya

"Penting?" Sembari mengangkat salah satu alis nya, ia tak lupa dengan ekspresi malas andalan nya itu

"Lagian, ini mau makan apa mau adu bacot? daritadi gua liat-liat ngebacotin hal yang ga penting mulu kocak" Lanjut nya merasa kesal

"Sudah sudah, makan lah sarapan kalian terlebih dahulu" Titah seorang pria setengah paruh baya yang sedari tadi diam memperhatikan, walaupun umur nya tak semuda dulu tapi wajah nya tetap terlihat sangat tampan, spek hot dedi gitu lah

"Daritadi kek" Gumam nya yang masih terdengar jelas oleh mereka

Tanpa membantah ucapan lelaki tersebut, mereka dengan tenang memakan sarapan yang sudah tersedia di depan mata sampai habis

Saat Ian akan berbalik menuju kamar tiba tiba ia di suruh untuk ikut bergabung di ruang keluarga

*kebiasaan mereka ketika selesai sarapan pasti akan menyempatkan untuk berkumpul

Ian dengan niat untuk full bermalas malasan harus tertunda nanti dan dengan berat hati ia pun mengiyakan

☒☒☒☒

"Jadi?"

"Maksud?" Tanya balik Ian menatap bingung ke arah sang 'ayah'

WITH YOU (BXB) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang