Chapter 29 - Serangan Sinkronasi

53 12 0
                                    

Aku mengeluarkan pedang dari sarung pedang yang berada di pinggang ku.

Aku bisa merasakan getaran kecil di atas tanah yang berasal dari langkah kaki serigala yang berlari mendekat.

Berkat skill milik Mio berupa Danger Sense, aku bisa menyadari adanya perubahan aliran udara dan respon tubuh ku yang menjadi sensitif dengan keadaan sekitar.

"Eng? Berhenti?" getaran kecil yang kurasakan tiba-tiba berhenti.

Aku bisa merasakan adanya tatapan tajam yang memperhatikan ku dari kejauhan.

Aku segera merespon tatapan mereka dengan menatap balik posisi mereka.

Dari kejauhan, aku bisa melihat semak-semak yang bergetar dan tatapan tajam yang kurasakan perlahan berkurang.

"Ah, di sana rupanya" gumam kecil ku.

"Em.. Lily-sama?" Mio berdiri di samping ku. Melihat tangan ku yang memegang pedang, Mio mengeluarkan dua pedang kecil yang tersimpan di sela-sela pahanya.

"A-Apa kita akan menghadapi sesuatu, Lily-sama?" tanya Mio.

"Mio, pedang apa itu?" aku sedikit penasaran dengan dua pedang kecil yang berada di tangan Mio.

"Ini? Em.. ini adalah pedang tanto.. salah satu kreasi iseng ku. Sebuah pedang yang mudah dibawa dan digunakan saat keadaan darurat. Jika saja aku membawa katana, aku tidak perlu menggunakan pedang kecil ini. Selain ringan dan kuat, ukuran pedang yang kecil bisa disimpan di mana saja. Contohnya seperti sarung pedang kecil ini.." Mio memperlihatkan sela-sela pahanya yang menyimpan sarung pedang kecil dan dibalut keindahan paha mulusnya.

AH! maksud ku.. Ada tempat penyimpanan kecil untuk pisau dan pedang kecil.

Jika dilihat dari bentuknya, sepertinya itu adalah sarung pedang kecil dan pisau lempar sekali pakai. Pisau lempar sekali pakai biasanya digunakan untuk memberi luka tambahan dan membuat musuh mengalami luka tusukan tanpa memikirkan untuk mengambilnya kembali.

"Mio.. boleh aku menyentuhnya?" tanya ku.

"Eng? Boleh saja.. Hyaaa!!"

Aku menyentuh paha mulus Mio, aku tidak memikirkan ini sebelumnya. Tapi, apakah pisau-pisau ini tidak menggores paha mulus Mio?

"Mio? Apa ini tidak membahayakan kulit mu?" tanya ku.

"Hauuu~ Lily-sama.. tolong jangan sentuh paha ku seperti itu" balas Mio sembari menahan sentuhan tangan ku di sela-sela pahanya.

Mio tidak menjawab pertanyaan ku dan aku terlalu sibuk mengamati keindahan dari senjata yang bersembunyi di paha mulus Mio.

"Ide yang bagus, kurasa aku bisa menggunakan ini di sela-sela pakaian ku" gumam kecil ku.

"Boleh aku meminta satu pisau lempar ini, Mio?"

"Ung? Boleh saja" balas Mio.

Aku mengambil satu pisau kecil dan melemparnya ke barisan mata semak-semak yang masih memperhatikan ku dari kejauhan.

Swiiing!!

Baaaam!!

"L-Lily-sama??" Mio yang memperhatikan lemparan pisau kecil ku sangat terkejut ketika semak-semak yang berada jauh di depan kami meledak dan beberapa tubuh serigala hitam terlempar keluar.

Hmm.. sepertinya tubuh ku telah berkembang ke jalur yang salah.

Aku tidak tahu jika tubuh ku sekuat ini, mungkinkah ini adalah efek samping sebagai Saintess atau ritual Linked yang kulakukan sebelumnya?

Um.. untuk saat ini. Mari kita hentikan pemikiran itu dan fokus pada masalah di depan mata kita.

Dari kejauhan, aku bisa melihat serigala hitam yang berlari mendekati kami.

Blessing Of Yuri GoddessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang