16 || Kecelakaan

16 2 12
                                    

HAPPY READING

****

Dugaan nya benar, pagi ini Erik sudah ditunggu oleh sang mama di rumah tamu karena baru pulang. "Dari mana aja kamu?!". Tanya sang mama dengan nada tinggi.

"Mama gak usah peduli sama aku!". Jawabnya dengan nada sedikit membentak.

"Mama ini ibu kamu Erik, wajar mama peduli".

Erik berdecak kesal. "Cih, mana seorang ibu yang tega ngerusak rumah tangganya sendiri demi laki-laki lain". Erik sudah tidak bisa lagi menahan emosinya.

"Jaga omongan kamu Erik!". Bela perempuan itu.

"Mah!, mama tau gak betapa susahnya aku sama ayah dulu, waktu ayah lagi ngerasain susahnya hidup, mamah dengan enak nya senang-senang sama cowok brengsek itu!". Jelas Erik emosi.

Memang dulu saat perusahaan ayahnya sedang bangkrut, mamanya memilih laki-laki lain dibandingkan keluarganya sendiri. Saat Erik berumur sepuluh tahun ayahnya lebih memilih meninggalkan mamanya karena sudah tidak kuat lagi dengan kelakuan dirinya.

Erik bingung Anatar memilih mamahnya atau ayahnya, tetapi ayahnya melarang Erik untuk ikut denahnya, jadi Erik terpaksa memilih sang mama.

"Maafin mama Erik, mama tau mama salah, tapi mama ngelakuin itu demi kebaikan kamu". Perempuan itu berusaha menjelaskan pada sang anak.

"Demi kebaikan aku ma?, padahal aku gak baik-baik aja, mama dengan teganya hancurin keluarga aku, gara' mama ayah ninggalin kita". Erik sudah pasrah dengan semuanya, semua masalah keluarganya. Hal ini menjadikan Erik pribadi yang pendendam.

Sebenarnya Erik ingin tahu apa alasan mamanya melakukan semua itu, bahkan dirinya pun tak kuat melihat bagaimana perilaku sang mama yang seperti wanita murahan, menggoda laki-laki lain.

"Udah lah, aku capek kayak gini terus, lebih baik aku tinggal sendiri aja dari pada harus tinggal sama perempuan murahan, yang lebih menyedihkannya adalah ibu kandung aku sendiri". Perempuan itu merasakan hatinya seperti ditusuk oleh jarum yang tajam karena perkataan sang anak yang mengatakannya murahan.

Erik pergi ke kamarnya meninggalkan mama nya yang masih berada di ruang tamu.

"Maafin mama Erik, asalkan kamu tau mama ngelakuin ini semua demi kebaikan kamu nak, maafin mama telah menghancurkan keluarga impian kamu". Batinnya.

Ada alasan tertentu dimana perempuan paruh baya itu melakukan hal sekeji itu, mungkin Erik tidak akan pernah paham dengan masalahnya, tapi dirinya akan mencoba menjelaskan semuanya kepada sang anak.

🐳🐳🐳

Di kantin sudah ramai banyak orang yang berdatangan, hanya untuk mengisi perut mereka yang lapar. Hampir semua tempat duduk pun dipenuhi oleh seluruh siswa SMA cakrawala, salah satunya disana adalah Agatha dan ketiga kawannya.

"Guys, hari ini kita main kerumah Agatha yuk". Ucap Rara lalau memasukan makanannya kedalam mulut.

"Uhuk". Agatha tersentak kaget mendengar ucapan Rara, pasalnya kini dirinya sudah jarang tinggal dirumah, karena kehadiran Elbra, ia jadi lebih nyaman menempati apartemennya.

The Miracle Of DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang