97 - Stranger

36 4 1
                                    

"Lo bisa ngomong gitu karena gak tau semuanya. Gue jadi kriminal juga karena masih ada ELO LAHIR DI MUKA BUMI INI!!!"


Preview part sebelumnya...

Gue, Nesya, dan seisi ruangan ini sontak mundur karena cukup terkejut dengan perubahan ekspresi dari pelaku.

Nesya seketika ngeremas bajunya sama mundur ke dinding. Pelaku masih natap Nesya dengan tatapan mata tajam.

Gue gak tau apa maksudnya, tapi gue langsung ngebawa Nesya keluar ruangan.

Dari luar, gue juga bisa dengar suara pelaku yang tiba-tiba ketawa keras.

GILA.

Gue sontak meluk Nesya yang kelihatan masih ketakutan.

"Gak usah dipikirin, dia mungkin hanya kebetulan orang gak waras."

Nafas Nesya masih kerasa gak beraturan. Spontan, gue makin ngeratin pelukan ke dia sambil nutup kupingnya.

*FLASHBACK END~

...

Author POV~

Jihoon dan teman-temannya yang kembali mengingat momen itu hanya bisa tersenyum mengenang kenangan mereka dulu. Jihoon terlihat mulai bisa menerima kenyataan, meskipun senyumannya tak akan bisa lagi selebar dulu.



***

Dalam waktu hampir tiga tahun setelah pergi, Nesya dan Junghwan sudah beberapa kali pindah tempat tinggal. Bukan karena mereka tak bisa menyesuaikan diri, tapi Nesya jaga-jaga jika Jihoon masih mencarinya lagi.

Selama itu, Nesya hidup dengan sangat irit bahkan ia juga memberhentikan Junghwan dari sekolahnya. Bukan tanpa alasan, tapi Nesya sudah memikirkan hal ini sejak jauh hari.

Hari itu, tiba-tiba Nesya menyuruh Junghwan untuk packing semua barang-barangnya dan mereka akan pindah tempat lagi.

"Mau pindah lagi? Kita bahkan belum sampai 3 bulan di sini kak," tanya Junghwan penasaran.

"Ehm, tapi kali ini kita bakal pindah jauh."

"Hah? Kemana?"

"Kanada."

"Kenapa tiba-tiba?"

"Gak papa, kakak cuma feeling bakal ada orang yang bakal nemuin kita abis ini. Jadi kita harus segera pergi."

"Passport?"

"Udah kakak urus semuanya. Entar malem kita berangkat."

Seperti dugaan Nesya, beberapa saat setelah keberangkatan mereka, Yoshi datang. Ia berhasil menemukan keberadaan Nesya setelah terus melacak satu persatu jejaknya, namun sayang ia terlambat.

Hanya berjarak beberapa hari saja, seharusnya dia sudah bisa melihat Nesya dan anak-anaknya. Namun waktu berkata lain, mereka memang tidak di takdirkan untuk bertemu.

Selama perjalanan, perasaan Nesya serasa tak bisa tenang. Ia berangkat ke negara asing hanya bermodalkan kata nekat, tabungannya juga pas-pasan, ia takut jika pilihannya justru berdampak buruk bagi dia, Junghwan dan kembar.

Melihat Nesya yang tidak tenang sejak tadi, Junghwan mulai menggenggam tangan Nesya. Tak berniat mengucapkan satu kata pun, hanya sekedar menggenggam berharap Nesya merasa lebih tenang.

Selama transit berlangsung, Nesya tak sengaja menumpahkan minuman ke pria yang berada di depannya. Dia tak tahu harus bagaimana, dia juga sadar bahwa dia salah dan harus segera memberikan sapu tangan atau apapun yang bisa digunakan sebagai lap pada baju yang basah.

LUCKIEST GIRL (Park Jihoon - TREASURE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang