Matahari sedang bersinar dengan sangat terik, para siswa sedang dijemur di tengah lapangan sebab hari ini adalah hari senin dimana mereka harus melaksanakan upacara rutin. Menjengkelkan memang, disaat semua siswa berkeringat karena kepanasan, para guru malah asik berteduh sembari bercengkrama di tepi lapangan.
Hal itu membuat seorang siswi bernama Kanya merasa sangat kesal. Beberapa kali ia menghentakkan kaki, merasa tidak terima dengan ketidakadilan yang diterima olehnya dan teman-teman yang lain.
"Enak banget guru-guru neduh di pinggir lapangan sementara muridnya dijemur di tengah lapangan sampai kadi keripik" cibirnya tak terima.
Tanpa Kanya sadari, ada seseorang dari kejauhan yang sejak tadi memperhatikan setiap gerak-geriknya. Senyuman tak pernah luntur dari pemuda yang senantiasa memaku tatap ke arah Kanya.
Juan Adhiyaksa, guru Sejarahnya.
Jangan berpikir bahwa Juan adalah pria tua bangka berusia 50an yang memiliki wajah kendur dan keriput. Tentu tidak. Justru penampilan Juan terlihat sangat errr...menggiurkan.
Sebagai informasi singkat, Juan adalah guru muda yang mengajar mata pelajaran sejarah di kelas 10 dan 12. Juan bergabung dalam tim pengajar sekolah Kanya dengan tujuan untuk menggantikan guru sebelumnya yang telah memasuki masa purna.
Tahun ini Juan baru menginjak usia 28, tak ada seorang pun yang bisa menolak pesona Juan. Pemuda itu seakan menyihir siapapun yang kedapatan mencuri pandang kepadanya.
"Pak Juan kenapa sexy banget sih? Bikin sange aja"
Kanya menyerah, ia sudah tidak kuat dengan rasa panas yang menjalari tubuhnya akibat memandangi bentuk tubuh guru sejarahnya itu. Kanya mundur dari barisan dan meminta ijin kepada ketua kelas untuk pergi ke kamar mandi.
Juan mengernyit saat melihat Kanya berlari keluar dari barisan, ia merasa panik karena mengira bahwa Kanya sedang sakit. Tanpa pikir panjang ia mengikuti Kanya dari belakang.
Pemuda berumur 28 tahun tersebut bisa bernafas lega saat mengetahui Kanya hanya ingin pergi ke toilet.
------
Kanya berusaha mengatur nafasnya saat telah sampai di toilet. Ia berlari sangat kencang karena bagian bawahnya sudah kepalang basah karena membayangkan hal tak senonoh dengan gurunya itu.
Ia masuk ke dalam salah satu bilik lalu duduk di atas kloset, rok dan celana dalamnya dilepas. Akhirnya memeknya yang basah bisa bernafas dengan bebas.
Kanya mengangkang lalu memasukkan dua jari ke dalam memeknya sambil mendesahkan nama Juan.
"Ahhh..... Pak Juan"
Kanya membayangkan Juan lah yang saat ini mengocok memeknya.
"Ahhh kocok memek Kanya pak. Mau dikocokin pak Juan sampe pipis ahhhh"
Kanya menyodok memeknya semakin cepat sambil membayangkan Juan berada di depannya. Tangan yang satunya lagi ia pakai untuk mencubit itilnya.
"Ahhhh... Pak Juan. Kanya mau kencing ngghhh. Mau pipisin badan pak Juan ahhhhhh...."
Currrrrr
Kanya menyemburkan pipismya bersamaan dengan Juan yang tiba-tiba membuka bilik pintu. Otomatis cairan Kanya membasahi celana bagian bawah milik Juan.
Juan yang melihat keadaan Kanya dalam keadaan setengah telanjang pun kaget dibuatnya. Apalagi muridnya itu baru saja mendesahkan namanya selagi mengeluarkan cairan deras ke tubuh bagian bawahnya.
Pemuda itu tidak tinggal diam saat mendapati pemandangan erotis di depannya. Juan berjongkok di depan Selangkangan Kanya dan melebarkan kedua kaki muridnya hingga nampak memek yang berkedut seakan ingin dimasuki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fantasiez
General FictionWhen your fantasies cames true. Frontal!! Anak kecil jangan mendekat!!!