KEENAM BELAS

144 7 2
                                    

:
°
:
°
:
°

Sehun masuk ke SNU Hospital dengan langkah terburu-buru karena sudah tidak sabar ingin bertemu dengan noonanya. Begitu dia masuk lebih dalam dan bertemu dengan dokter yang berlalu-lalang di sekitarnya tanpa ragu dia langsung menanyakan dimana letak ruangan Minseok. Ingin bertanya langsung pada Joohyun tidak bisa karena ponsel wanita itu mati. Suasana hatinya begitu riang, dia memang selalu antusias dan bersemangat jika itu berhubungan dengan Irene noona kesayangannya.

Seokjin tidak ikut bersamanya, pria itu minta izin pada Sehun untuk tidak pergi karena dia akan memeriksa komputernya yang mati, Seokjin mengatakan bahwa dia akan memulihkan data-data yang telah dia retas sebelum benar-benar terhapus dan tidak bis...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seokjin tidak ikut bersamanya, pria itu minta izin pada Sehun untuk tidak pergi karena dia akan memeriksa komputernya yang mati, Seokjin mengatakan bahwa dia akan memulihkan data-data yang telah dia retas sebelum benar-benar terhapus dan tidak bisa dikembalikan lagi. Sehun yang memang tidak mengerti tentang teknologi semacam itu hanya bisa mengiyakan dan memilih pergi sendiri untuk menemui Irene noonanya. Dia merasa akan sangat membosankan jika harus menemani dan berduaan saja dengan Seokjin.

Sehun sudah tiba di koridor tempat ruangan Minseok berada, beberapa langkah lagi dirinya akan masuk ke ruangan sang dokter jika saja dia tidak melihat eksistensi seorang pria yang tidak dia sukai berada tepat di depan pintu tersebut. Seseorang ini membuat suasana hatinya mendadak suram, melihat wujudnya saja sudah membuat dia mengepalkan tangan hingga urat-uratnya terlihat jelas. Hal lain yang membuat Sehun lebih marah adalah sikap tidak sopan manusia itu. Si pria terlihat sedang menguping dengan khidmat, terlebih lagi di dalam sana ada Irene noona, sungguh dia merasa sangat marah sekarang! Junmyeon terlihat seperti penguntit di matanya.


"YA!!! KIM JUNMYEON!?!" Si pria yang sedang fokus menguping di depan pintu ruangan Minseok itu menoleh karena merasa terpanggil.

Bugh!!!

Brakk!!!

Tanpa aba-aba Sehun melayangkan sebuah tinjuan yang tepat mengenai rahang Junmyeon. Sang pria terjatuh ke lantai karena tidak siap menerima pukulan keras yang tiba-tiba ditujukan padanya. Sungguh, itu sangat menyakitkan!.

Sehun yang masih dipenuhi amarah melepas jas yang dia kenakan lalu melemparnya begitu saja ke wajah orang yang sudah tergeletak di lantai itu, dia duduk dia atas perut si pria untuk melayangkan tinjunya kembali.

Bugh!!!

Kini sudut bibirnya yang berdarah, karena tidak melihat adanya perlawanan dari orang yang dia pukul, Sehun kembali mengangkat tangannya untuk memberikan sebuah tinjuan lagi agar pria itu jera dan bersikap sopan dengan tidak menguping pembicaraan orang lain seperti tadi.

"Ya!! Berhenti!! Ini rumah sakit!! Jangan berkelahi di sini, bodoh!!" suara sang dokter berhasil menghentikan pergerakan Sehun yang hampir melayangkan tinjunya kembali. Satu nyawa berhasil terselamatkan kali ini.

Chill In Love Fool Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang