mentari saranin buat vote dulu sebelum baca, terus lagi part sebelumnya divote buat yang belum😡
❣︎❣︎❣︎
Meila tersenyum menatap kedua temannya. "Gimana-gimana? Udah pas belum?" tanyanya yang akan mendatangi orang yang ia suka.
"Udah, eh bentar." Riri merapikan rambut Melia yang terlihat miring. "Pas! Cepetan Mei, sebelum pergi." ucapnya membuat perempuan bernama Meila itu berlari mendatangi lelaki yang sudah diincarnya sejak masuk kuliah.
Ricardo yang tengah berjalan menuju kelasnya tiba-tiba terkejut saat tangannya digelendoti. Sontak Ricardo menghentikan langkahnya. Emosinya kian bertambah dengan kedatangan gadis yang menggelendoti lengannya.
"Lepas."
Meila menggeleng. Semakin mengeratkan pelukannya pada lengan kekar Ricardo. "Ga mau."
Shit.
Ricardo mendorong tubuh Meila hingga mengenai tembok dengan tangan kekarnya yang mencekik leher Meila. "Gue udah peringatin berkali-kali sama lo. Jangan ganggu gue." tekannya.
Meila merintih dengan menepuki tangan Ricardo agar melepaskan cekikannya hingga kedua temannya Meila datang. "Lo gila ya Do? Lepasin Meila!" ucapnya yang tak berani membantu Meila karena tahu seramnya seorang Ricardo.
"Gue emang gila. Jadi lo bilangin sama temen lo, ga usah sok deket sama gue." Ricardo memberikan tatapan tajam pada ketiga gadis itu lalu melepaskan tangannya dari leher Meila dan berlalu begitu saja.
"Mei, lo ga papa?"
"Gue butuh air." ucap Meila meminta pada temannya sebab cekikan Ricardo itu tak main-main hingga membuatnya terasa kekurangan air.
Meila meminum air dari temannya. "Udah deh Mei, lo tuh mending ga usah ngejar Ricardo lagi. Dia udah kasarin lo berkali-kali."
"Lo lupa gue siapa? Gue Meila. Jadi lo tenang, ga usah khawatirin gue."
"Tahu nih. Walaupun udah dicekik, hampir dibuat mati sama Ricardo, Meila tu ga bakal berhenti buat dapatin apa yang dia mau."
Meila tersenyum mendengarnya. "Kalau dia gila, gue bakalan lebih gila dari dia." ucapnya mengingat sudah beberapa kali Ricardo mencekiknya saat ia berusaha mendekati lelaki itu.
❥❥❥❥
"Akhirnya setelah pergi pagi pulang sore, selese juga jadwal gue." ucap teman Ricardo yang memiliki potongan rambut mullet.
Dikta yang mengambil tempat duduk di belakang Loucip atau cowok yang memiliki potongan rambut mullet itu membalas sinis. "Baru juga pagi sampe sore, liat noh si bos. Abis kuliah masih ada jadwal." Dikta menunjuk Ricardo yang masih terdiam di kursinya setelah jadwal kuliah mereka selesai.
KAMU SEDANG MEMBACA
RICARDO : DANGEROUS HUSBANDS
Fiksi Remaja"Jangan deket-deket. Mulut kamu bau neraka-eh, alkohol maksudnya!" Ricardo terkekeh mendengarnya lalu ia mendekatkan wajah mereka hingga terjarak satu senti antara hidungnya. "Cantik. Gue mau lo." 📖 Bercerita tentang Ricardo Ace Austin dengan sega...