tidak ada yang mengatakan bahwa hidup akan seberat ini.
untuk merasakan pahitnya dunia, tidak harus saat dewasa. Bahkan, marven sudah merasakan hal itu sejak usianya yang terbilang masih belia.
Tumbuh sendiri tanpa genggaman seorang ayah dan kasih sayang seorang ibu tidak membuat marven lemah dihadapan dunia.
bak landak yang akan melindungi diri dari terkaman 'predator' yang ingin memangsanya, begitu juga dengan marven.
Sejak kecil sekali, dia tidak pernah mendapat perhatian dari orang tua nya. Maka dari itu, marven sudah terbiasa hidup seperti ini.
tidak ada seorang pun yang bisa dijadikan tumpuan olehnya, hanya ada dirinya sendiri.
mau sebesar apapun badai yang menghantamnya, marven akan terus hidup dengan kekuatannya sendiri.
diumurnya yang ke-16 ini, marven sudah bisa membiayai hidupnya sendiri, tinggal sendiri dan mengurus semuanya sendiri.
sulit memang, tapi apa yang bisa dilakukan selain berusaha untuk tetap hidup?
marven baskara, namanya.
entah ini nama pemberian siapa, marven tidak pernah bertanya.
dia adalah anak tunggal dari reza adyaksa dan mella amara, awalnya seperti itu.
tetapi, sekarang sudah tidak begitu.
kedua orang tuanya menikah dengan cinta, namun semua itu hancur lebur semenjak kehadiran marven.
sejak kecil, tidak ada afeksi apapun yang diberikan oleh kedua orang tuanya, mereka sibuk bekerja dan mungkin menghindari marven.
Kala mereka berada dirumah pun, tidak ada ketenangan atau pun canda tawa, hanya ada makian dan pukulan di dalam sana.
Marven mempunyai orang tua, namun, dia seperti hidup sebatang kara.
sejak kecil, hidupnya dipenuhi dengan makian dan pukulan. tidak ada apresiasi atas keberhasilannya apalagi pelukkan.
hidup seperti itu sejak kecil, tidak membuat marven menjadi lemah. Justru ia tumbuh menjadi lelaki kuat dan pekerja keras.
dia bisa bertahan hidup hingga kini itu berkat dirinya sendiri.
kakek nenek marven masih utuh, entah dari pihak bunda atau pun ayah.
namun, mereka seakan menolak kehadirannya. maka dari itu, semenjak umurnya menginjak angka 13 tahun dia sudah tinggal dirumah omnya.
karna diumur itu orang tuanya berpisah dan tidak ada yang ingin mengurusnya, alhasil dia di lempar ke omnya.
jika berbicara tentang omnya, marven selalu senang.
om jeje, itu panggilan dari marven kepada omnya.
om jeje itu salah satu orang paling berjasa dalam hidupnya, karna menurut marven, hanya om jeje yang menerima kehadirannya di dunia.
kelahiran marven disembunyikan dari om jeje, jadi om jeje baru mengetahui kehadiran marven saat marven berumur 10 tahun.
om jeje itu seorang pengusaha kayu, dan selama 10 tahun itu om jeje merintis perusahaannya di negri orang.
bahkan diumurnya yang sudah menginjak usia 33 tahun ini, om jeje sudah memiliki banyak sekali cabang di dalam negri maupun luar negri.
tidak banyak kasih sayang yang om jeje beri ke marven memang, tetapi perhatian perhatian kecil yang diberi oleh om jeje membuat marven menyayangi omnya itu.
om jeje yang membiayai hidup marven hingga dia berumur 15 tahun, om jeje yang selalu mengambilkan rapot untuknya, om jeje yang selalu memasak sarapan untuknya. Walaupun om jeje jarang pulang karna kesibukannya sebagai pengusaha, marven tetap menyayangi om jeje.
KAMU SEDANG MEMBACA
middle
Novela JuvenilJika dunia lupa siapa dia, Marven Baskara akan tetap mengingat bahwa ia adalah hasil dari perjuangannya sendiri.