90 : Shadow ☠️🔞

2.7K 178 96
                                    

Jangan lupa follow, Vote dan komentarnya☺️

Dikasih tanda ☠️🔞 karena isinya bikin darah tinggi, hipertensi, marah-marah dan jadi bahan pikiran.

Dikasih tanda ☠️🔞 karena isinya bikin darah tinggi, hipertensi, marah-marah dan jadi bahan pikiran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tips membaca chapter kali ini, cukup baca, nikmati dan jangan dimasukkan kedalam hati.

Sekian, Terima kasih🙏

❄️❄️❄️💙💙💙❄️❄️❄️

"Ouh ya udah deh, hati-hati ya dan jangan lupa sampaikan salam kakak sama papa dan juga daddymu."

"Emm." Gumam Santa memang panas suhu tubuhnya karena kelamaan dibawah air shower.

"Jika sudah sampai di rumah, jangan lupa kabari ya. Selamat istirahat dan semoga cepat sembuh."

Pada saat Perth membuka pintu kamarnya, dan berjalan cepat menuju kasur king size tempat yang sangat jarang dia tiduri. Kini dia dikagetkan dengan sosok yang sangat dia rindukan tidur nyenyak sambil memeluk boneka lumba-lumba dengan erat.

Perth tersenyum tipis, niat awal hanya ingin duduk sejenak sembil melepas sepatu, dasi dan kancing baju, kini malah ingin ikut tidur bersama pangeran manis itu.

Mengingat pria manis yang dia bawa kedalam pelukannya itu sangat sensitif dengan sentuhan, suara, getaran dan aroma. Maka kini mata indah itu terbuka dan dapat dia lihat kembarannya yang kini tersenyum seindah mungkin tuk dirinya lalu dia kecup kening Pin dengan penuh kerinduan dan kasih sayang.

Pin sendiri mati-matian menahan gelombang bahagia dihatinya saat dia kembali melihat wajah rupawan kembarannya yang sebisa mungkin dia jaga bahagianya.

"Kakak senang adek udah gak marah lagi, kakak takut banget tahu adek mendiamkan kakak." Jujur dia lalu dia kecup lagi kening Pin.

"Mana ada adek marah sama kakak, adek hanya kesal. Itupun hanya sebentar." Pembelaan dirinya pada kembarannya yang kini membelai pipi Pin yang sedikit tampak tirus. Efek samping dari obat yang Pin konsumsi. Dan Perth pikir, itu terjadi karena Pin sama galaunya dengan dia. Soalnya si kembar ini suka uring-uringan jika mereka bertengkar bahkan makan pun jadi tidak enak.

"Kakak iyain aja deh supaya gak jadi panjang kali lebar terus dibagi lalu dipangkatkan dan terakhir dipecahkan." Bagi Perth, lebih baik dia berdebat dengan orang tolol daripada dengan Pin, gak bakalan menang.

"Bodoh lah, kakak bikin adek kesal lagi." Rengek dia malah menghadirkan tawa di wajah Perth yang ganteng.

Pin merungut seperti anak kucing dapat ikan segar, namun hanya sebentar sebab Perth kembalj membawa Pin kedalam pelukannya.

"Adek udah menjenguk Anan?"

"Udah."

"Menemui mama?"

"Udah juga."

"Terus mama bilang apa?"

"Gak bilang apapun, tapi mama cerita kalau kakak mau memperbarui Alice sementara mama akan kembali ke area 51 tuk melanjutkan penelitiannya yang tertunda." Jelas Pin sambil memainkan menggambar pola melingkar berulang kali pada dada bidang Perth dengan jari telunjuknya yang ramping dan lembut.

The Abyss : PerthSanta - The EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang