1. acara makan malam

20.2K 765 7
                                    

---

Asher Roth adalah seorang omega pria yang bekerja di salah satu perusahaan keuangan terbesar di kotanya, Helix Corps. Untuk bisa bergabung di perusahaan ini, seseorang harus memiliki kecerdasan, keterampilan yang mumpuni, dan, tentu saja, keberuntungan. Tidak ada jalur khusus atau 'orang dalam'; setiap kandidat harus melewati serangkaian tes yang ketat, langsung diawasi oleh sang CEO.

Helix Corps tidak memandang jenis kelamin sekunder dalam proses perekrutan, berbeda dengan perusahaan lain yang lebih memilih Alpha. Itulah sebabnya, banyak omega melamar, meskipun hanya segelintir yang berhasil lolos. Dari ratusan pelamar, hanya empat omega yang diterima bekerja di sana, termasuk Asher.

Asher, dengan tubuh kekar dan postur yang gagah, sering disalahpahami sebagai Alpha. Dia tak pernah merasa perlu meluruskan anggapan itu-selama semua orang berpikir dia seorang Alpha, hal itu memberinya sedikit perlindungan di dunia bisnis yang keras.

***

Malam ini, Helix Corps mengadakan makan malam perusahaan bulanan. Semua pegawai, dari eksekutif hingga staf kebersihan dan keamanan, diundang. Callum Edwards, CEO perusahaan, percaya bahwa setiap pegawai memiliki peran penting, tanpa memandang jabatan. Makan malam kali ini diadakan untuk merayakan keberhasilan proyek besar yang ditangani oleh Divisi Investasi.

Restoran Jepang mewah dipilih oleh Luke Bryan, ketua Divisi Investasi. Semua pegawai sudah duduk di meja-meja kecil yang diisi empat orang. Namun, sebuah meja panjang di tengah ruangan disiapkan khusus untuk anggota divisi dan sang CEO.

Callum memasuki ruangan dengan percaya diri, merapikan jasnya sebelum duduk di kursi yang telah disediakan di meja utama. Senyumnya merekah saat ia memandang para pegawai.

"Permisi, bisa minta perhatian sebentar?" ucap Callum.

Keramaian seketika terhenti. Semua mata tertuju padanya.

"Saya ingin mengucapkan selamat kepada Divisi Investasi, terutama kepada ketuanya, Luke Bryan, atas keberhasilan mengamankan investasi dari perusahaan Norwegia." Callum menatap Luke, yang tersenyum malu saat disebut namanya. "Selamat bekerja, semuanya. Silakan nikmati makanannya."

Malam pun dilanjutkan dengan penuh canda tawa. Namun, di tengah kegembiraan itu, hanya Asher yang tampak tidak nyaman. Dia merasakan tubuhnya semakin panas. Di sebelahnya, Luke memperhatikannya dengan saksama.

"Kamu baik-baik saja?" tanya Luke, khawatir.

Asher menggeleng sambil tersenyum samar. "Aku baik-baik saja," jawabnya pelan, meski tubuhnya berkata lain.

Beberapa menit kemudian, Tyler, salah satu anggota Divisi Investasi, mengerutkan kening dan mencium bau samar.

"Ada yang ngeluarin pheromones?" tanyanya, menoleh ke arah Ryu, seorang omega di meja sebelah.

Ryu menggeleng. "Bukan aku."

"Heran, ada bau omega di sini," gumam Tyler bingung.

Luke ikut mencium aromanya dan menoleh ke arah Asher. "Kamu juga cium baunya?"

Asher tertawa canggung. "Enggak, mungkin kalian cuma halusinasi."

Luke dan Tyler, yang tak pernah menyadari bahwa Asher adalah omega, tak menaruh curiga. Mereka selalu menganggapnya Alpha, sesuai penampilannya.

Namun, Asher tahu betul bahwa pheromones yang tercium adalah miliknya. Heat-nya semakin mendekat, mungkin dalam dua atau tiga hari lagi. Tapi dia tak khawatir-asal dia meminum suppresant, semuanya akan baik-baik saja.

Acara makan malam itu berlanjut hingga larut. Hampir semua orang sudah pulang, kecuali Asher, Luke, Tyler, dan Callum. Tyler dan Asher sama-sama mabuk berat, terlalu lemah untuk mengangkat kepala mereka dari meja.

Luke mencoba membangunkan Asher dengan menggoyang tubuhnya. "Bangun, Asher..."

Asher hanya menggerutu, sementara Tyler yang mulai sadar duduk dan tiba-tiba muntah di lantai. Luke dengan cepat menolong Tyler, meninggalkan Asher yang masih terkapar di meja.

Callum, yang duduk di seberang mereka, hanya menonton dalam diam. Pandangannya kemudian beralih ke Asher yang tertidur lelap.

"Luke, biar aku urus Asher. Kamu bantu Tyler saja," ucap Callum tenang.

Luke menatap Callum dengan lega, lalu membawa Tyler keluar dari restoran. "Terima kasih, Mr. Edwards. Tolong jaga Asher."

Kini hanya Callum dan Asher yang tersisa di ruangan. Callum menatap Asher dengan tajam, lalu berbicara dengan nada pelan namun tegas.

"Asher Roth, bangun."

Suara Callum membuat Asher tersentak. Dia duduk dengan linglung, mengusap kepalanya yang pening. "Kemana semua orang?" tanyanya sambil memijat pelipisnya.

"Mereka sudah pulang," jawab Callum singkat.

Beberapa detik kemudian, Asher menyadari siapa yang ada di depannya. "Mr. Edwards! Maaf, kenapa Anda masih di sini?" ucapnya terkejut.

Callum tertawa kecil. "Kalau aku pulang, siapa yang akan membangunkanmu?"

"Luke seharusnya-tunggu, di mana Luke?"

"Dia membangunkanmu, tapi kamu tidak sadar. Tyler terlalu mabuk, jadi dia mengurusnya."

Asher mengangguk, merasa bersalah. "Oh, begitu..."

Callum bangkit dan menatap Asher dengan tenang. "Jika kamu sudah sadar, ayo pulang."

Asher mulai bersiap. "Saya akan naik bus, pak."

Callum mengerutkan kening. "Bus? Bus terakhir sudah lewat. Kamu menginap saja di rumahku malam ini."

Asher terdiam, canggung. "Tidak perlu, pak. Rumah saya jauh, saya bisa pesan taksi."

Callum menggeleng tegas. "Ini perintah. Kamu akan menginap di rumahku malam ini. Tidak ada penolakan."

Dengan berat hati, Asher tak punya pilihan selain menurut. Ia tahu, malam itu tidak akan berakhir begitu saja.

Caught in boss's grip (BL, END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang