Cerita ini diambil dari kisah nyata kebanyakan orang pasti mengalami nasib seperti ini.
dilarang terlalu ketat dalam hal apapun oleh orangtua bukan suatu kenyamanan bagi diri kita kan? kurang lebihnya aku jadiin cerita atas dasar kisah diriku juga...
"Lissss gue punya berita masih anget!" Ningsih meleset tepat di sebelah bangku gue yang lagi nyedot es teh jumbo mang Ais.
"Berita cogan? Ah bosen. Cha Eun Woo gue udah ganteng."
"Bukan!! Tapi ini lebih dari itu. Tau kak Dinda kan? Temen sekelas kak Raka."
"Tau."
"Dia udah mulai sekolah lagi barusan gue lihat dia lewat depan gue. Gilaaa makin badayyy padahal abis sembuh dari sakitnya lho."
"Terus? Gue peduli gitu? G."
"Masalahnya dia sengaja banget ngomong ke semua orang dia pacarnya kak Raka. Ini yang Lo harus tau Lis."
"Ini ga bisa gue biarin! Pelakor lewat jalur penyakit ga bisa gue diemin!"
"Lis udah Lis..." Ayu ngehadang gue yang udah siap nerkam hidup - hidup si Dinda.
"Lu ga usah ikut campur soal ini yuuu! Ini urusan gue, gue membela kebenaran demi hubungan kak Laras dan kak Raka."
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dinda yang sadar akan kehadiran gue di dekatnya langsung keluar kelas mengampiri.
Dengan saling tatap gue dan Dinda awalnya masih diem aja. Dinda nyerah dan buka topik nanya maksud gue kesini ada apa.
"Pengen lihat yang namanya Dinda kaya gimana orangnya. Oh ternyata kaya gini."
"Lu siapa?"
"Lu ga perlu tau gue siapa yang penting udah puas ngambil cowok yang bukan hak lu?"
"Maksudnya?"
"Selamat ya udah jadian sama kak Raka. Kakak kelas gue. Tadi denger - denger dari temen sekelas pada heboh gitu yaudah sangking keponya gue kesini."
"Hehehe makasih ya. Gue kirain ada apa."
Tahan Lis tahan. Ayo susun strategi untuk masukin ni cewek ke dalam lubang buaya.
"Ga kok. Biasa kepo aja soalnya kak Raka kan ganteng terus penasaran kok bisa dapetin hati kak Raka gitu. Btw caranya gimana ya?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dinda sejenak terdiam.
"Lisa lu belum jawab pertanyaan gue kemarin. Raka kemana kok udah 3 hari ga masuk sekolah?" Cogan yang waktu itu eits tapi bukan Bagas kalau ga salah ini namanya Gilang.
"Mas Raka lagi izin kak. Kan baru aja putus dari kak Laras terus stress parah mabuk - mabukan pulang sampe rumah tepar jadi keadaannya drop gitu."
"Terus gimana keadaannya sekarang?"
"Masih lemes tapi udah pulang dari rumah sakit kok. Jenguk aja gapapa kak, khusus buat orang terdekatnya aja selebihnya yang pura - pura ngaku deket gue larang ke rumah gue ya!"
"Kalau gitu nanti pulang sekolah gue bareng ya mau jenguk Raka sekalian."
"Oke deh kak. Kak Laras ajak sekalian dong pasti mas Raka langsung sembuh."
"Laras juga ga masuk sama kaya Raka. Lucu ya mereka masih saling cinta kok udahan hahaha."
"Ya karena pelakor kak yang pura - pura berada di ambang kematian jadi mas Raka kasihan doang sih. Gitu cerita ke gue."
"Lu ad-adeknya Raka?" Dinda gemeteran.
"Iya kenapa?"
"Kenapa ga bilang dari awal..."
"Sorry gue ga mau berurusan sama PELAKOR PENYAKITAN BUATAN."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
