Selamat datang di chapter 3!
Warning!
Di bab ini aman ya guys, silahkan dibaca!
***
Bunyi geraman mesin samasekali tak disadari Apo karena kegaduhan gerobak telurnya sendiri. Sesekali ban Mio Apo menggebrak bolongan jalan bila terpaksa kepepet kendaraan lain. Jalan raya Surabaya selalu penuh lalu-lalang jam segini. Para pekerja pulang dari kantor, begitu pun anak muda yang berencana kongkow. Lelaki itu melihat spion setelah memasuki gang sepi. Jantungnya berdentum lembut akibat sorotan lampu depan mobil yang silau.
Iseng-iseng Apo memperlambat laju demi memastikan apakah SUV putih itu membuntutinya. Namun ketika dilakukan, si sopir ternyata ikut menginjak gas. Mereka pun kejar-kejaran hingga Apo sampai di depan bangunan kosan. Dia memarkir Mio dengan penopang standar, lalu berlari tergesa-gesa.
"Tunggu! Berhenti! Aku perlu bicara denganmu sebentar!" teriak si sopir, keluar dari mobilnya.
"Tidak! Buat apa?!" teriak Apo, tapi sayang kunci gerbang kosan tuasnya ada di dalam. Dia perlu memasukkan lengan ke dalam lobang besi supaya dapat ditarik semakin longgar. Terlanjur terpojok membuat Apo mendesis sebal, lalu menghadapi muka si pengejar. "Arrghh!" teriaknya sebal.
Lelaki itu mundu lantas memperbaiki dasi yang miring. Dia berdiri hormat dan mohon permisi apakah Apo dapat diajak mojok baik-baik. Dilihat dari pin jasnya saja Apo tahu tidak sedang didatangi orang sembarangan. Dia pun mengangguk karena ketar-ketir ada pistol mengintip di balik saku celana.
Lelaki itu memperkenalkan diri sebagai Perth Nakhun yang bekerja sebagai sekretaris di Perusahaan Romsaithong. Wanginya tak kalah menyengat dari Mile, sehingga Apo dapat menebak bahwa topik obrolan mereka masih seputar kericuhan tadi siang. Perth sebetulnya melanggar kode etik karena menemui saksi diam-diam, tapi tak masalah, toh Apo tak merasa dirugikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐂𝐑𝐀𝐕𝐈𝐍𝐆 𝐓𝐎 𝐋𝐎𝐕𝐄 𝐘𝐎𝐔 𝐒-𝟏 ✅
Fanfiction𝐒𝐓𝐑𝐀𝐈𝐆𝐇𝐓 𝐓𝐎 𝐆𝐀𝐘 || 𝐇𝐀𝐏𝐏𝐘 𝐄𝐍𝐃𝐈𝐍𝐆 ___________________________________________ Menjadi penjual telur gulung miskin adalah hal yang tak mudah bagi Apo, tetapi dia selalu bertahan menyambung kehidupan yang begitu penuh liku »»--⍟...