Bab 29 | puasa pertama di probolinggo

3.5K 154 5
                                    

Haii, it's vayyaa3. Book 1 ini aku Ré upload dari fizzo dgn beberapa bab akan aku pdf kan, sama seperti di fizzo. Terimakasii, selamat membaca <3
———
Salma mengerjapkan matanya, menyesuaikan pencahayaan yang ada di kamar ketika dia masih lajang dulu. Iya, saat ini salma dan rony memang ada di probolinggo. Setelah meminta izin sama mamak ke priuk salma dan rony langsung berangkat menuju kediaman keluarganya.

Salma dan rony sampai kemarin sore, mereka dijemput oleh mama ita dan papa demis ke bandara. Salma senang sekali bisa maen lagi ke probolinggo, begitu juga rony. Bahkan dari kemarin tiba, suaminya itu sudah minta dibuatkan soto oleh mamanya. Tentu saja mama ita setuju, mana tega dia menolak keinginan mantu yang katanya sudah seperti anak bontotnya itu. Iyap, sudah salma duga, posisi bungsunya akan tergeser oleh rony, melihat bagaimana manjanya cowok itu dan bagaimana sayangnya mama ita pada rony.

Hari ini adalah hari pertama puasa, salma melirik waktu pada ponselnya, jam setengah empat pagi. Dia akan bangun terlebih dahulu. Salma mau membantu mamanya masak sahur. Salma mengerjap, mengusap pinggiran matanya. Lalu dia melirik rony di sebelahnya. Rony tidur dengan posisi tengkurap dengan kepala dekat dengan dada kanannya, lebih tepatnya mengusal di ketek salma. Tangan kanan rony berada pada dada salma, memegang nipplenya. Entah lah, hanya dipegang saja.

Tangan salma terulur mengusap punggung telanjang rony yang tidur dengan keadaan shirtless. Salma mendekat, dia memeluk suaminya erat. Mencium bibir suaminya yang sudah seperti bebek karena tidurnya menghadap salma, pipinya jadi tertekan, membuat mulut rony jadi monyong- monyong.

"Ya Allah, gemess banget cih suaminya caca."

Salma menguyel- uyel pipi rony, awalnya hanya maen- maen saja, malah bablas jadi menggigit- gigitnya. Salma gemas, tak tahan. Hal itu membuat rony merasa terganggu dalam tidurnya.

"Eughh, ca..." rony mengeliat mengubah posisi tidurnya jadi menyamping. Kepalanya mengusal pada dada salma. "Mimik eughh..."

Salma menahan dirinya untuk tidak mengusik rony. Sungguh dia gemas, salma sampai menggigit bibirnya sendiri. Liat saja, rony mengusal di dadanya dengan mata yang masih tertutup. Mulutnya bergerak- gerak kecil mencari nipple salma. Duh, gemes banget bayik kiciknya dia ini.

"Bobo yaa bayik sutt suttt..." salma menepuk- nepuk pundak rony dan sesekali mengecupi pipi suaminya. Salma tak ingin lagi menganggu rony, dia harus bangun, membantu mama masak untuk sahur mereka.

Setelah memastikan rony benar- benar jatuh terlelap, salma bangun dari tidurnya dengan perlahan. Dia mengecup dahi dan pinggir bibir suaminya yang sedikit mengerucut, lucu sekali. Salma turun dari ranjang, tak lupa meletakkan guling di sisi rony. Sudah salma beritahu kan, kalo suaminya itu terbiasa tidur dengan memeluk sesuatu. Kalo dia tinggal begini, ya rony harus disiapkan guling di sisi nyaa.

"Gue tinggal bantu mama masak bentar yaa, nanti balik lagi. Bobo dulu yang anteng bayik..."

Salma lalu menuju kamar mandi, mencuci wajahnya. Salma tak mengenakan hijab, hanya mencepol asal rambutnya. Toh yang ada di rumah hanya mama, papa dan rony. Jadi tak apa lah, dia keluar tanpa hijab nya.

Salma keluar kamar lalu menuju dapur, sampai disana dapat salma liat mamanya sudah sibuk masak.

"Selamat pagi, mama."

Mama ita menoleh ke sampingnya, dia menatap salma dengan tersenyum. "Pagi, ca. Kirain mama kamu ga bakal bangun."

"Bangun dong, kan aku mau bantu mama masak." Sahut salma yang sudah mencuci tangan dan mulai membantu mama masak sahur.

"Ya kan kamu sama rony sampe baru kemarin sore, kirain mama masih capek gitu."

Salma menggeleng, "engga lah, ma. Orang naek pesawat juga duduk aja, aman lah. Oh iyaa, masak apa kita huat sahur, ma?"

MARRIAGE LIFE : Teman tapi MenikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang