Bab 32 | bablas

3.4K 153 3
                                    

Haii, it's vayyaa3. Book 1 ini aku Ré upload dari fizzo dgn beberapa bab akan aku pdf kan, sama seperti di fizzo. Terimakasii, selamat membaca <3
————
Tiga hari berada di probolinggo, kemarin salma dan rony pamit untuk kembali ke Jakarta. Mereka memiliki jadwal manggung yang sudah menunggu. Meski masih ingin berada di rumah mama ita dan papa demis, salma dan rony terpaksa harus kembali karena tak bisa terlalu lama meninggalkan pekerjaan mereka.

Di ruang tamu rumahnya, terlihat salma yang tengah menunggu kedatangan rony. Suaminya itu tengah manggung di salah satu event kampus, masih di daerah Jakarta. Sementara salma sendiri sudah tiba lebih dulu, dia manggung jam sepuluh pagi, jam satu siang sudah selesai.

Salma memperhatikan waktu yang terlihat pada ponselnya, jam tiga sore. Lama sekali rony datang, salma kan bosan. Lama manatap malas layar tv yang menampilkan berita mengenai rekan- rekan sesama artis.

"Ishh mana sih, lama banget datengnya." Keluh salma kesal, dia menatap pintu utama rumahnya sejak tadi.

Hingga lima belas menit kemudian terdengar suara suara mobil lalu setelahnya pintu utama yang terbuka menampilkan rony yang masuk dengan skinny jeans hitam, kaos hitam dan sepatu vans nya. Rambut rony terlihat berantakan, namun tak menghilangkan efek gantengnya. Justru malah terkesan seperti bad boy ala anak sekolahan.

Salma melempar asal ponselnya di sofa lalu berlari kecil k arah rony. "Ronyyy."

Salma menubrukan dirinya dalam pelukan suaminya itu. Entah kenapa, rasanya dia ingin menempel pada rony seharian ini. Uh, kangen dia pada suaminya.

"Eh, eh, ngapain si."

Rony hampir saja terjungkal ke belakang kalo saja keseimbangannya tidak aman. Bagaimana tidak, salma menerjang dirinya dengan pelukan dari jauh.

Rony membalas pelukan salma, mengusap punggung hingga pinggang ramping istrinya ini. Dia menatap salma yang sedikit merenggut, manyun. Tangan rony terulur mengusap rambut salma yang dibiarkan tergerai tanpa hijabnya. "Kenapa, hmm?"

Salma mengeratkan pelukannya, "lo lama banget, gue bosen nunggunya." Salma melingkarkan lengannya di leher rony, bergelanyut manja. "Gendong, ronn."

Rony mengernyitkan dahinya, namun tak hayal tetap menuruti mau salma. Dia mengangkat pinggang salma, menggendong istrinya, membiarkan salma berada dalam gendongan koalanya. Rony menepuk pantat sekal salma yang hanya terbalut celana pendek, membuat kaki jenjang hingga paha mulus istrinya terekspos.

"Nakal banget, keluar kamar pake celana pendek begini."

"Biaren, cuma ada bi ima sama bi rum, pak yos kan di pos satpam sama pak hanif." Salma mengeratkan tangannya yang melingkari pundak kokoh rony, dia menenggelamkan wajahnya di perpotongan leher putih suaminya itu.

Rony mengelus punggung salma, berjalan perlahan ke arah sofa ruang tamu. "Lo ga pake bra? Kerasa banget nen lo."

"Males, ntar juga lo nyusu." Sahut salma lirih, dia masih mengusal di leher rony, mencari posisi nyaman.

"Gue mau ketemu paul, ca."

Salma tampak menggeleng, dia mengeratkan pelukannya. "Lo ga boleh pergi, gue mau sama lo."

"Iyaa, sini ikut aja. Gue udah janji mau lanjut bahas single duet gue sama dia."

Rony mendudukan dirinya di sofa dengan salma yang masih betah berada di pangkuannya. Rony mengecup kepala salma beberapa kali, lalu tangannya kembali mengelus- elus punggung istrinya.

"Gue males keluar, ronyyy."

"Ya udah, di rumah diem. Gue bentaran aja kok. Janji abis itu langsung balik."

MARRIAGE LIFE : Teman tapi MenikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang