Sementara Nathan dan Ivy justru terlihat sedang sibuk berdua, aku kemudian keluar ruangan karena harus mencari buku teori komunikasi.
Saat sedang mencari buku, ku lihat Rafi dan Steve juga datang menghampiri ku, mereka sepertinya membawa seluruh buku miliknya maupun milik ku ke bilik baca tempat ku mencari buku.
"Kok kalian turun? Aku sedang cari bukunya kok" Kata ku setelah melihat mereka menghampiri ku.
"Muak banget diatas... nih buku-buku mu" Sahut Steve, dengan nada kesal.
"Ada apa? Lalu ruang kacanya bagaimana?" Tanya ku penasaran karena heran.
"Nih KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) mu, sudah ku ambil" Kata Rafi, kesal, sambil memberikan KTM itu pada ku.
Pertanyaan ku masih sama, sebenarnya ada apa mereka sampai semuak itu dan memilih ikut dengan ku ke bilik baca?
"Fan, bagaimana ceritanya sih kau bisa langgeng sampai 2.5 tahun dengannya?" Tanya Rafi, ia jelas sekali sedang kesal.
"Aduh memangnya ada apa sih sampai sekesal itu?" Sahut ku penasaran.
"Dia jelas sekali berselingkuh dengan Ivy, masa kau tak sadar?" Kata Steve.
"Ah perasaan kalian saja kali, mereka memang sudah dekat dari peresmian anggota baru organisasi kami waktu lalu, mereka tidak berpacaran kok" Jelas ku, mencoba meyakinkan mereka.
Mendengar penjelasan ku Rafi memutar kedua bola matanya dan sedikit menggeleng, seolah penjelasan ku hanyalah sebuah alasan.
Jadi, nama mu Fana?
Ku dengar samar-samar suara serak basah seorang pria entah dari mana? Aku menengok ke berbagai arah berusaha mencari asal suara itu.
"Ada apa Fan? Kau mencari siapa?" Tanya Steve khawatir, ia juga spontan ikut menengok ke berbagai arah untuk melihat yang ku tengok.
"Tidak apa, aku sepertinya ingin ke kantin saja" Sahut ku, jelas aku sedang panik.
Melihat wajah ku yangmemucat, Rafi dan Steve juga memilih ikut ke kantin bersama ku, setidaknya kamibisa melanjutkan mengerjakan tugas di kantin bersama-sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUNIA FANA: The Adventure Ft. Ghosts
AdventureHidup dengan julukan "Indigo" tidak selamanya selalu tentang kejadian horror. Fana Semestaria, seorang gadis remaja terlahir dengan kondisi dimana ia bisa melihat dan berkomunikasi dengan mereka yang tak kasat mata sudah menjadi makanan sehari-harin...