Happy reading...
.
.
.
Janganlah lupa memberikan vote dan komentarnya hehehe...
.
...
"Sakura-san, ini malam hari kenapa tidak menginap saja?" Hanabi menatap Sakura yang berdiri di teras rumah.
"Tidak apa-apa Hanabi, lagi pula ini belum terlalu larut." Sakura membalas dengan senyuman. Hujan telah reda sejak beberapa saat yang lalu jadi, Sakura ingin kembali saja ke rumahnya.
Lagipula Sakura tak nyaman jika harus menginap di sini, mengingat betapa kentalnya tradisi keluarga Hyuga, Sakura yakin ketua klan akan setuju tentang hal ini. Selama ia merawat Neji saja, Sakura tak pernah menginap di sini.
"Kalau begitu, aku pergi dulu Hanabi, Neji." Sakura melirik sekilas Neji yang berdiri di samping Hanabi dan mengangguk singkat.
"Biar aku antar." Mendadak Neji bersuara membuat Sakura menoleh cepat pada Neji.
"Oh, tidak apa-apa Neji-san. Aku bisa sendiri. Sebaiknya kau istirahat saja," kata Sakura menolak niat baik Neji yang akan mengantarnya.
Tapi Neji tak banyak bicara, ia hanya mengambil alas kaki miliknya kemudian memakainya. "Tidak masalah, aku sudah hafal jalan di desa ini." Neji mendekati Sakura. "Ayo aku antar, aku juga butuh udara segar."
"Tapi, kau masih—"
"Sakura-san, sudah ikut saja dengan Neji-Niisan," potong Hanabi cepat ketika ia lihat gadis cantik itu akan menolak.
Mendengar itu Sakura hanya bisa tersenyum canggung. Baiklah, mungkin hari ini ia akan pulang diantar oleh Neji.
~~~
Perjalanan pulang mereka hanya diisi oleh kesunyian, langkah-langkah kaki mereka berpijak pada jalanan yang basah bekas hujan turun. Sakura menatap langit, bahkan langit sekarang penuh bintang.
Akhir-akhir ini cuaca memang sering berubah-ubah, tadi siang yang panas, sorenya hujan, dan malamnya penuh bintang. Seperti kejutan yang tak terduga.
Sama seperti Tuan Hiashi yang tadi mendadak bertanya pada Neji apakah pria ini mau menikah, yah mereka semua yang ada di ruangan itu terkejut. Tapi hanya sesaat ketika Neji dengan terkejut berkata, "kenapa?" Sementara tuan Hiashi hanya menjawab, "hanya bertanya."
Sakura geleng-geleng kepala, ternyata tuan Hiashi bisa bercanda juga meski itu agak mengejutkan mereka. Sakura mengusap tangannya yang terasa dingin kemudian melirik Neji yang berjalan di sampingnya, Neji yang tak banyak bicara seperti ini mengingatkan Sakura pada Sasuke.
Sasuke.
Tap
Mendadak Sakura menghentikan langkahnya.
Hal itu membuat Neji melakukan hal yang sama dan menoleh pada Sakura. "Ada apa, Sakura?" tanyanya. Neji menatap sekitarnya yang sepi, pikirkan mulai merasuk ke dalam benak Neji. "Apakah ia bosan karena aku hanya diam saja?" tanya Neji dalam hati.
Mengingat Sakura adalah gadis yang tampak cukup riang, Neji jadi merasa bersalah karena hanya diam dan tak mengajaknya bicara. "Aku terlalu gugup untuk memulai topik pembicaraan." Neji mengeluh dalam hati.
Sementara Sakura terdiam, jika dipikir-pikir sudah cukup lama ia tak menjenguk Sasuke karena akhir-akhir ini ia sibuk. Apalagi Neji yang sudah bangun dari koma mengalihkan seluruh perhatiannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Whispers of Spring ✓END [NejiSaku Fanfiction]
Fanfiction•NejiSaku Fanfiction by AiniRhee •COMPLETED ~~ Ketika perang dunia Shinobi ke empat berakhir, Neji tak meninggal dunia. Ia masih hidup namun sekarat, berhasil diselamatkan oleh Sakura meskipun berakhir koma selama dua tahun lamanya. Dan setelah dua...