“Hoon, kantin gas skuyy..” ajakan Daehwi hanya mendapat gelengan singkat dari Jihoon.
“Yaelah masa gue sendiri sih ke kantin? Mana Hyungseob udah disusul sama kak gingsul pula.” cowok bertubuh mungil itu merengut, pasalnya dia sudah menanti-nantikan bel istirahat berbunyi. Cacing dalam perut sudah demo besar-besaran minta diberi konsumsi sejak pagi tadi. Semenjak Hyungseob dekat dengan Park Woojin cowok manis itu lebih sering pergi ke kantin bersama Woojin, biasa sedang masa pedekate.
“Gue mager lagian gue bekal, Hwi. Lo ke kantin aja sendiri gapapa kan? Gue traktir dehh—nihh..” Jihoon merogoh saku seragamnya, mengambil selembar uang dua puluh ribu lalu menyerahkan pada Daehwi. Demi melancarkan tujuan utamanya, dia rela deh satu hari tidak jajan sama sekali.
“Asikk.. gitu kek dari tadi. Ke kantin dulu gue, bye Jiun sayang~”
Sepeninggal Daehwi cowok berpipi tembam itu hanya diam—netranya menatap lurus ke luar jendela. Tepat saat seseorang yang dikenal lewat didepan kelasnya segera Jihoon menyambar kotak bekal juga sekotak susu strawberry diatas meja. Sedikit berlari menghampiri sosok jakung yang kini menghentikan langkah karena Jihoon yang heboh meneriakkan namanya, membuat partner jalan pemuda itu mengernyit heran, seolah bertanya—siapa anjir? Kok berani neriakin lo?!
“Kak Jinyoung mau kemana?”
“Kantin.” jawabannya singkat.
“Ikut gue aja yukk kak, gue ada sesuatu buat lo.” tanpa persetujuan dari Jinyoung, si manis sudah terlebih dulu menyeret lengan seragam yang lebih tua. Memaksanya ikut entah kemana. Membuat siapapun yang melihat melongo heran, terlebih lagi teman Jinyoung yang kini masih terdiam ditempat.
“Kak maaf, Kak Jinyoung nya gue pinjem dulu ya!” teriak Jihoon sebelum berbelok ke lorong sebelah.
Pemuda itu—Haknyeon, menjatuhkan rahangnya dengan tampang kaget. “Anjir kok berani banget tuh bocah nyeret Jinyoung?! Apa kagak dibogem sama Jinyoung?!”
Bae Jinyoung yang terkenal senggol bacok pada siapapun yang berani padanya. Sekarang terlihat pasrah diseret adik tingkatnya begitu saja. Apa tidak shock Haknyeon.
Apa mungkin khodam adik kelasnya lebih tinggi dari Jinyoung? Ah, nanti akan Haknyeon cek dahulu lewat live toktok. Dia jadi penasaran. Mungkin Haknyeon akan mengajak Junho ikut serta saat cek khodam.
-
-
— H e l l o • G o o d B y e —
-
-“Nih kak buat lo, gue masak sendiri.” sembari tersenyum, Jihoon menyodorkan kotak bekal beserta sekotak susu.
Setelah acara menyeret paksa Jinyoung, disinilah mereka berdua—rooftop. Duduk dikursi panjang sembari memandangi sisi sekolah yang bisa dijangkau penglihatan dari atas sana. Sempat melayangkan protes namun kaki jenjangnya tetep melaju mengikuti langkah Jihoon.
Jinyoung mengernyit bingung. “Maksud lo ngasih gue ini buat apa? Gue ada uang buat beli dikantin.” enggan menerima pemberian Jihoon—memilih untuk beranjak dari tempatnya. Namun terlebih dahulu si manis menahan lengan yang lebih tua.
Dengan tampang kesal juga ranum yang mengerucut, diraihnya tangan Jinyoung lalu letakan kotak bekal pada cowok jakung itu. “Cobain dulu kek, gue udah susah payah bikin itu buat lo! Gue sampek bangun subuh tadi.” si manis mendengus kesal, melipat kedua tangan sebatas dada.
KAMU SEDANG MEMBACA
(i).「Hello, Goodbye - Deepwink」
Fanfiction(n). 'cause it's magic when two people fall in love.