**********
Setelah beberapa menit dibawa keruangan UKS, dan mendapatkan pemeriksaan oleh dokter jaga disana. Danny duduk di samping bangsal luna.
"Lo kenapa gak ngelawan mereka sih lun?"
"Kalo sampai mereka ganggu lo lagi, gue bakal beri mereka perhitungan"
Luna hanya diam mendengar kan ocehan kakanya, kadang juga gadis itu tersentuh ketika kakanya terlihat tengah memperdulikan nya.
Danny menghentikan ucapannya ketika tau luna sedang memandang ke arahnya, "ngapain liatin gue kaya gitu"
Luna pun terkekeh, "kak Danny tuh bikin bingung. Kadang kaka baik dan kadang juga kaka berubah menyebalkan"
"Tapi gakpapa, Luna tetap berterimakasih sama kaka"
Danny hanya diam diiringi decakan malas mendengar penuturan Luna,
"Gak usah kepedean, nyokap gue nyuruh gue buat jagain lo. Kurang baik apa nyokap gue hhmmm" Elak danny
Luna mengangguk cepat, gadis itu paham sama apa yang Danny maksud, meskipun kadang ayahnya tidak memperlakukan ibunya dengan baik, tapi mama gretta masih peduli dengannya walaupun sering kali bersikap acuh padanya tapi Luna tidak akan mengambil hati, karna ia memahami situasinya justru Luna lah yang merasa bersalah pada ibu sambungnya itu telah membuat hatinya terluka oleh sikap ayahnya.
"Luna" Panggil willi yang baru saja tiba disana, membuat Luna dan Danny beralih kearahnya.
"William" Gumam Luna saat melihat temannya datang
"Hey, kau kenapa? Apa kau sakit, mana yang sakit hhmm apa perlu ku antar ke rumah sakit saja" Mendengar rentetan ucapan willi membuat Danny mual, pemuda itu terlihat jeleous melihat perhatian willi pada Luna.
"Ekkhmm, gak usah berlebihan dia juga gak sakit parah ko"
Kometar Danny yang terdengar ketus membuat willi beralih menatapnya dengan datar, "oh sorry, gue kira gak ada orang disini, ternyata ada kaka tirinya, Luna" Ujar willi sedikit penekanan di kata akhir, Danny berdecak kesal.
"Aku baik-baik saja ko, hanya kecelakaan kecil saja tadi hehe"
"Baru hari pertama masuk, sudah kena insiden seperti ini? bagaimana ini yang ngejagain kamu lun" Kata willi sembari menyindir Danny
Sedangkan pemuda yang disindir hanya diam sembari memicingkan matanya dengan tajam kearah willi
"WILLI, HAH~ capek, hah~, Luna kau baik-baik aja kan auuhhh. Minggir kak, aku mau duduk" Ujar Riri pada Danny, riri baru saja datang dengan nafas yang masih terengah-engah akibat berlarian menyusul mereka.
Tak berselang lama, jaden dan travis pun sampai disana.
"Dann, ada apa?" Tanya travis
"Wah kacau lo, lo kenapa malah bentak-bentak cewe gue dann" Protes jaden pada Danny karna ia membentak naomi, gadis itu adalah kekasihnya jaden, walapun begitu gadis itu tidak seperti riri yang akrab dengan jaden dan juga Danny. Naomi terkesan gadis yang egois dan manja. Makanya Danny juga tidak terlalu tertarik jika harus akrab berteman dengan gadis manja itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Luna (END)
Teen Fiction⚠️jangan plagiat‼️ide mahall sengkuu, yuk guys sebelum baca janlup follow dulu⚠️ "Orang menangis bukan karena mereka lemah. Tapi, mereka menangis karena telah berusaha kuat dalam waktu yang lama" -Luna Ruzelia "Tujuanku adalah selalu membuatmu, ter...