"Baby, kenapa Minie memanggilmu Umma?" tanya Junsu saat menyiapkan bekal untuk dibawa Jaejoong ke sekolah.
"Oh, itu karena Ahjushi adalah namja chingu Joongie, jadi Minie harus memanggil Joongie Umma karena nanti kalau Joongie menikah dengan ahjushi Minie akan menjadi anak Joongie juga. Iyakan Umma?" jawab Jaejoong sembari tersenyum sumpringah.
"MWO?!" kecuali Yunho dan Changmin yang sibuk dengan makanan masing-masing, Yoochun, Junsu dan Heechul menatap Jaejoong dan Yunho secara bergantian.
"Jung Yunho, jelaskan padaku!" perintah Junsu dengan tatapan sangarnya, mengalahkan tatapan sangar Heechul.
"Yah! Kau apakan anakku, Yun?" omel Yoochun.
"Aigoo! Aigoo!" gumam Heechul antara kaget dan panik. Di pijatnya pelipisnya yang mendadak terasa pusing.
Yunho meminum kopinya dengan tenang mengabaikan ekspresi ketiga orang dewasa di dekatnya, "Apa perlu aku mengingatkan kalian kalau Joongie kecil kalian itu sangat polos seperti seorang anak berusia lima tahun.... Kalian pikir aku mau menjadi namja chingu keponakanku sendiri yang bahkan masih dibawah umur? Jangan bercanda!"
"Jadi ahjushi tidak mau menjadi namja chingu Joongie?" gumam Jaejoong, oh.... Yakinlah sebentar lagi doe eyes itu pasti mengeluarkan air mata.
"Baby...." Junsu menarik Jaejoong dan memeluk putranya, tidak lupa sebuah pelototan tajam diberikannya pada Yunho.
"Umma.... Joongie ingin punya namja chingu seperti Umma dan Appa di foto. Joongie mau Ahjushi yang jadi namja chingu Joongie, Umma...." Renggek Jaejoong manja.
Changmin yang melihat sang 'umma' menangis segera turun dari pangkuan Heechul dan berjalan pelan menghampiri Jaejoong, memeluk kaki Jaejoong dari bawah, "Uljimma Umma...."
"Dan Joongie akan mendapatkannya...." Ucap Yoochun.
"Mwo? Hyung? Kau gila?!" tanya Yunho.
"Hanya pura-pura, setidaknya sampai anakku menemukan orang lain yang disukainya!" bisik Yoochun.
Dan dimulailah aksi pura-pura Yunho menjadi namja chingu Jaejoong. Tidak tahukah mereka kalau itu bisa membawa sesuatu perubahan yang fatal?
.
.
"Aigoo! Apa yang kalian lakukan di sini?" Yunho terlonjak kaget ketika melihat dua mahluk yang begitu dikenalnya tengah berdiri di mulut pintu ruang kerjanya di kantor sembari tersenyum lebar.
"Joongie membawakan makan siang untuk Yunie, karena Minie merenggek minta ikut jadi Joongie ajak sekalian." Jawab Jaejoong.
"Mwo?" mata musang Yunho membulat. Astaga! Tidak cukupkan kehebohan yang dua Jung polos itu ciptakan? Apa perlu sampai merusak hari Yunho di kantor juga?
"Yunie belum makan ne? Kajja! Joongie sudah memasakkan special untuk Yunie...." Jaejoong mulai membongkar dan menyiapkan makanan yang dibawanya.
Yunho benar-benar dibuat pusing oleh Jaejoong. Selama tiga hari terakhir ini namja cantik itu selalu datang ke kantornya ketika makan siang untuk mengantarkan makanan, kenapa? Jaejoong sedang libur kanaikan kelas sehingga waktu senggangnya dihabiskan dengan cara mengunjungi namja chingunya. Bahkan yang seluruh kantor tahu Jaejoong adalah calon istri presdir muda mereka.
"Jaejoongie baby, dengar...."
"Appa.... Makan!" ucap Changmin semangat, bocah tampan itu sama sekali tidak melepaskan peganggannya pada ujung kemeja yang dipakai oleh Jaejoong.
KAMU SEDANG MEMBACA
He is My Nephew (Repost) ✔️
Teen FictionKarena di take down Watty jadi dipost ulang disini saja. yang minat silakan baca