Keesokan harinya, saat di kampus semua mahasiswa sedang beristirahat. Karena beda kelas dengan kakaknya, Adykirana makan sendirian di kantin kampus. Saat Leyna dan teman-temannya juga sedang makan di kantin yang sedikit jauh dari tempat Adykirana duduk. Salah satu teman Leyna memanggil Adykirana untuk ikut duduk bersama mereka. Adykirana tersenyum dan langsung menghampiri meja mereka, namun Leyna yang kesal memilih untuk pergi.
"Tunggu, " panggil Adykirana.
"Kau mau kemana?"
"Kemana saja asal tidak bersama mu, "
"Mereka teman-teman mu, duduklah bersama mereka. Jika kamu tidak mau aku ada di kelompokmu maka biar aku saja yang pergi, "
"Leyna ayolah, jangan di ambil hati. Lagipula Kirana ini sepupu mu kan? Dan seharusnya sesama saudari jangan saling membenci seperti itu, " sahut teman Leyna.
"Saudari? Sepupu? Sekarang aku tanya pada kalian semua. Apakah kalian terima ketika ayah kalian di rebut begitu saja dari kalian? Tidak? Sama. Dia dan kakaknya sudah merebut kebahagiaanku. Mulai dari merebut uang ayahku untuk sekolah mereka, lalu merebut hati ayah ku, "
"Leyna ini semua salah paham, "
"Salah paham. Ayahku mati-matian membela mu dari pada aku putrinya, ayahku mati-matian bekerja hanya untuk membiayai hidup mu dan keluarga mu itu, "
"Leyna, ini adalah masalah keluarga kita jangan di besar-besarkan di sini, "
"Kenapa? Kau malu? Biar kamu sadar atas apa yang sudah kalian lakukan pada keluarga ku, "
Tak berselang lama, Adycandra yang mendengar perdebatan itu langsung ke kantin untuk menghampiri mereka.
"Kalian dan keluarga kalian memang pembawa sial, "
"CUKUP LEYNA, " teriak Adycandra.
"Kak Candra, " Adykirana lalu menghampiri kakaknya.
"Aku tau keluarga ku selama ini hidup atas bantuan ayahmu, tapi bukan berarti kamu bisa menghina kami sesuka mu apalagi di depan teman-temanmu, "
"Dan kau sebut ayahmu kurang memperhatikan mu? Buka matamu Ley, ayahmu sudah banyak berjuang demi kamu. Tapi kamu malah menganggap dia tidak peduli dengan mu. Ingat Ley, pola pikir mu yang merusak dirimu bukan keluarga mu, "
Adycandra lalu membawa adiknya pergi dari sana. Begitulah yang akan terjadi jika mereka dekat di kampus, itulah mengapa mereka selalu tidak akrab saat di kampus maupun di rumah.
----------------
"Berita datang dari kota Dubai, Uni Emirat Arab. Tercatat sudah sekitar 100 gadis yang di nyatakan hilang dalam seminggu ini. Pihak kepolisian masih mencari keberadaan para gadis itu dan juga mencari siapa dalang di balik semua ini, "Velyn bosan dengan berita televisi yang terus menyiarkan kasus penculikan di Dubai setiap hari. Entah apa yang terjadi di Dubai, dan kenapa pihak kepolisian tidak bisa menyelesaikan kasus tersebut. Sementara di Dubai, kekuasaan jatuh ke tangan Oscar. Setelah merebut properti milik kedua putra nya, dia mampu menguasai kota Dubai dengan hartanya. Tindak kriminal, korupsi, bahkan pelecehan kerap terjadi. Apakah polisi tidak menindak lanjuti kasus tersebut, justru tidak karena mereka juga melakukan tindakan tersebut. Jika ada yang menghentikan mereka, Oscar lah yang akan menghabisi orang tersebut.
Sementara itu nasib bayi Esmes yang ia rampas 5 tahun lalu kini tumbuh menjadi anak yang sangat cantik dan manis dan di beri nama Calianna. Oscar menunggu sampai umur Calianna tepat 10 tahun lalu dia berniat menjualnya pada seorang konglomerat kaya raya di Bangkok. Calianna tidak mengetahui sama sekali soal itu, yang dia tau Oscar merawatnya dengan baik dan selalu memanjakannya.
"Kakek, "
"Apa sayang?"
"Aku bosan di rumah, bisakah kita berjalan-jalan?"
"Tentu. Calianna mau jalan-jalan kemana?"
"Kemana pun itu asal jangan di sini. Calianna bosan sekali jalan di sini, "
"Baiklah. Kalau begitu kita akan liburan ke Amerika. Bagaimana?"
"Mau-mau, " Calianna sangat senang dengan ajakan Oscar untuk berlibur ke Amerika. Dia lalu pergi ke kamarnya untuk mempersiapkan barang-barangnya.
"Fikron, "
"Iya tuan?"
"Siapkan dua tiket pesawat ke Amerika. Aku dan cucuku akan pergi berlibur besok, "
"Baik tuan, "
"Oh ya satu lagi. Tolong semua di sini kau awasi ya, "
"Baik tuan, "
----------------
Malam harinya saat semua sudah tertidur, mendadak Velyn mendapatkan telfon dari Esmes yang menyampaikan bahwa Alvarez sakit dan terus menyebut nama Velyn."Ibu, ada apa?" Tanya Leyna yang kebetulan lewat depan kamar Velyn.
"Ayah mu sakit nak, ibu harus ke Turki untuk menjenguk ayahmu, "
"Untuk apa ibu kesana? Bukannya di sana sudah ada kedua adik ayah yang sangat ia sayangi. Kenapa di saat dia sakit baru ingat sama keluarga nya, "
"LEYNA. Tutup mulutmu itu, apa ini yang selama ini ibu ajarkan padamu?"
"Ibu selalu saja membela mereka. Sekali-kali pahami posisi ku sebagai anak kalian, "
"Leyna kamu ini sudah besar, berpikirlah dewasa. Jangan selalu menuntut orang sekitar untuk terus memahami dirimu. Sekali-kali kamu pahami posisi ayahmu. Pergi masuk ke kamarmu, "
Leyna yang kesal langsung pergi meninggalkan Velyn dan masuk ke kamarnya. Adycandra ternyata diam-diam menguping pembicaraan mereka dari jauh.
"Melihat Leyna aku jadi kasihan pada bibi Velyn dan paman Varez. Mereka mempertaruhkan banyak tenaga dan mental untuk membesarkan Leyna, tapi putri mereka?" Batin Adycandra.
Keesokan harinya sebelum Velyn berangkat dia menaruh kepercayaan rumah pada Adycandra dan Bella.
"Ibu, aku ini putri mu. Dan rumah ini juga adalah rumah ku, kenapa ibu memberikan kunci rumah kita pada mereka?"
"Leyna ibu tidak mau berdebat dengan mu nak. Bella dan Adycandra adalah orang tertua di antara kalian, "
Velyn tidak mau melanjutkan perdebatan mereka, dia kemudian langsung berangkat ke Turki membawa Mijay.
Leyna semakin kesal dan memilih untuk berangkat ke kampus sendiri menggunakan taksi online. Adycandra lalu mengajak kedua sadarinya untuk berangkat ke kampus bersamanya menggunakan mobil pribadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
HERNANDES : The Kindness Monster's
Fantasy࿙⃛࿚⃛࿙⃛࿚⃛ ୨୧ ࿙⃛࿚⃛࿙⃛࿚⃛ T𝖾𝗋𝗶𝗆𝗮 𝗸𝗮𝘀𝗶𝗵 𝘀𝗮𝗒𝗮 𝗎𝖼𝗮𝗽𝗸𝗮𝗻 𝗸𝖾𝗽𝗮𝗱𝗮 𝘁𝖾𝗆𝗮𝗻-𝘁𝖾𝗆𝗮𝗻 𝗒𝗮𝗻𝗀 𝘀𝗎𝗱𝗮𝗵 𝗆𝗮𝗎 𝗆𝖾𝗅𝗎𝗮𝗻𝗀𝗸𝗮𝗻 𝘄𝗮𝗸𝘁𝗎𝗻𝗒𝗮 𝗎𝗻𝘁𝗎𝗸 𝗆𝗮𝗆𝗽𝗶𝗋 𝗸𝖾 𝗻𖦹𝘃𝖾𝗅 Μ𝗶𝗆𝗶𝗻 𝗒𝗮𝗻𝗀 𝗯𝖾𝗋𝗷𝗎𝗱𝗎𝗅 Н...