Cuaca siang itu cukup mendukung untuk kedua ayah dan anak ini berjalan-jalan. Mereka berbincang dan bercanda bersama sepanjang perjalanan.
"Candra. Ada satu rahasia yang ingin ayah katakan padamu. Rahasia ini ayah simpan agar tidak bocor ke siapapun, tapi hari ini kamu harus tau itu semua, "
"Rahasia apa yah?"
"Ayah dulu menyimpan banyak sekali tabungan untuk masa depan kamu, Kirana, Bella, dan adik kecil kamu dulu. Tabungan itu ayah simpan beserta surat wasiat yang ayah simpan untuk kalian, dan semuanya ayah taruh dengan rapi di sebuah kotak, "
"Namun sayangnya, kotak itu tidak lagi bersama ayah, "
"Jadi dimana kotak itu?"
"Bersama Oscar, "
"Apakah ayah tidak berniat mencarinya?"
"Tidak perlu. Harta paling berharga ayah sekarang adalah kalian. Lagipula dia tidak akan bisa membuka kotak itu sampai kapan pun. Karen kotak itu sudah ayah design dengan menggunakan dua pengaman pribadi. Hanya sidik jarimu yang bisa membuka nya, "
"Semua isi dalam kotak itu akan aman selagi mereka tidak tau sidik siapa yang di gunakan dalam pengaman tersebut, "
Sudah sekitar hampir setengah jam mereka berjalan-jalan mengelilingi kota dan tiba-tiba mereka mendengar suara gadis berteriak minta tolong. Rupanya kejadian itu tidka jauh dari tempat mereka berada sekarang.
"LEPASKAN GADIS ITU, " teriak Zyan. Para penculik itu menghiraukan mereka dan langsung tancap gas untuk kabur. Zyan dan Candra langsung mengejar mobil tersebut dengan sangat cepat. Mengetahui mobil mereka di kejar, para penjahat itu dengan sengaja berbelok ke tempat yang cukup sepi agar bisa menghajar mereka.
Setelah sampai di tempat yang cukup sepi, mereka turun dari mobil dan bersiap untuk memberi pelajaran pada Zyan dan Candra karena sudah berani mengacaukan rencana mereka. Pertarungan pun di mulai, satu demi satu penjahat itu kalah oleh Zyan dan juga Candra. Zyan lalu meminta Candra untuk segera menyelamatkan gadis tersebut, namun sayangnya seseorang melemparkan kayu balok tepat mengenai kepala Candra.
"CANDRA, " teriak Zyan. Tak terima anaknya di hajar, Zyan lalu menghajar habis-habisan orang tersebut namun sayangnya dia harus tumbang karena seseorang menembak kaki Zyan. Para penjahat itu lalu mengeluarkan gadis tersebut dan membawanya pergi menggunakan mobil yang lain. Namun saat melintasi Zyan dan Candra, penutup wajah gadis tersebut terbuka karena tiupan angin.
"Leyna?" ucap Zyan.
"PAMAN ZYAN TOLONG AKU. AKU TAKUT, "
"Bertahanlah nak, paman akan menolong mu, "
Usaha penyelamatan mereka sia-sia, Leyna berhasil di bawa kabur oleh mereka. Namun mereka tidak menyerah begitu saja, Zyan meminta Candra untuk memberitahukan Varez sementara dia akan mengejar para penjahat itu menggunakan mobil taksi.
Sementara itu, di rumah Varez sedang kedatangan wakil presiden yang meminta bantuan Varez tentang kasus ini. Mereka tau bahwa Varez merupakan mantan gangster terkenal di Dubai, itu sebabnya mereka meminta bantuan pada Varez dalam menyelesaikan kasus penculikan tersebut. Perjuangan wakil presiden ke rumahnya sampai harus menyamar jadi kurir paket agar tidak di ketahui. Karena sekarang yang bekerja sama dengan Oscar bukan hanya polisi bahkan sampai pemerintah. Dia mengakui bahwa percuma meminta bantuan para polisi yang sudah di suap, karena tidak ada hasil sama sekali. Alvarez menolak tawaran tersebut karena dia tidak mau ikut campur dan takut keluarganya terkena imbasnya. Wakil presiden pun pamit dan memberi waktu Varez untuk memikirkan kembali permintaan darinya. Tak berselang lama, Candra datang dan berteriak-teriak memanggil Varez.
"Candra, kamu kenapa nak?"
"Bibi, di mana paman?"
"Ada apa Candra, kenapa kau terluka seperti ini?"
"Leyna paman, "
"LEYNA KENAPA CANDRA?"
"Beberapa orang menculiknya. Aku dan ayah berusaha menolong Leyna tapi mereka berhasil lolos membawa Leyna, "
"Dimana mereka sekarang?"
Candra memberitahukan posisi mereka sekarang, dan Varez langsung bergegas menyusul mereka membawa senjata. Di tengah perjalanan, Zyan harus kehilangan jejak mobil yang membawa Leyna. Zyan meminta supir taksi untuk terus mencari mobil tersebut, namun usaha nya sia-sia. Mobil itu sudah menghilang dari pandangan Zyan. Sementara Leyna di bawa ke sebuah markas rahasia yang di jadikan tempat persembunyian para penjahat dan gadis-gadis yang di culik. Leyna di keluarkan dan langsung di masukan ke dalam container yang berisikan banyak sekali gadis-gadis di sana. Leyna teringat dengan gelang yang Varez berikan, di mana gelang itu menyimpan kontak GPS yang akan terkoneksi langsung ke ponsel Varez. Leyna menekannya dan sinyal GPS pun muncul di ponsel milik Varez. Varez menyadari adanya sinyal GPS di ponselnya langsung bergegas ke tempat di mana Leyna berada sekarang. Tak membutuhkan waktu lama, Varez datang ke sana dan menerobos pintu masuk markas tersebut.
"LEYNA KAMU DI MANA NAK?" Teriak Varez memanggil anaknya. Leyna yang mendengarnya langsung berteriak menggedor-gedor dinding container. Mengetahui itu Varez dengan cepat langsung membukakan pintu container tersebut. Para penjahat itu langsung menyerang Varez dari belakang, namun Varez dengan cepat menghindar sampai akhirnya para penjahat itu menabrak dinding container dan terjatuh. Varez lalu menembaki mereka satu persatu hingga tewas, lalu segera menyelamatkan Leyna.
"Ayahhh, " ucap Leyna yang langsung berlari memeluknya.
"LIHAT SEKARANG, INI YANG AYAH TIDAK MAU TERJADI PADA MU NAK. AYAH MENGURUNG MU DARI PENGARUH-PENGARUH NEGATIF DI LUAR. Ayah sayang pada mu nak, itu sebab nya ayah banyak melarang mu, "
Leyna menangis dan meminta maaf pada ayahnya. Varez kemudian meminta Leyna dan yang lain segera kabur dari sini dan meminta bantuan, tepat di saat yang bersamaan Zyan datang. Varez lalu meminta Zyan untuk segera membawa semua para gadis pulang dengan selamat menggunakan bis yang kebetulan lewat di sana.
"AYO LEYNA, "
"Tidak paman, aku tidak bisa meninggalkan ayahku sendirian, "
"AYAH MU PASTI AKAN SELAMAT, AYO CEPAT KITA PERGI DARI SINI, "
Leyna tidak mendengarkan perkataan Zyan dan langsung berlari menghampiri ayahnya. Saat Zyan hendak turun mengejar Leyna, salah satu penjahat menyerang mereka hingga membuat Zyan berhenti mengejar Leyna dan melawan para penjahat itu. Zyan berhasil lolos dengan selamat bersama para gadis yang sudah di selamatkan, sementara Varez masih bertarung melawan para penjahat tersebut dengan tangan kosong karena peluru di senjata nya sudah habis.
KAMU SEDANG MEMBACA
HERNANDES : The Kindness Monster's
Fantasi࿙⃛࿚⃛࿙⃛࿚⃛ ୨୧ ࿙⃛࿚⃛࿙⃛࿚⃛ T𝖾𝗋𝗶𝗆𝗮 𝗸𝗮𝘀𝗶𝗵 𝘀𝗮𝗒𝗮 𝗎𝖼𝗮𝗽𝗸𝗮𝗻 𝗸𝖾𝗽𝗮𝗱𝗮 𝘁𝖾𝗆𝗮𝗻-𝘁𝖾𝗆𝗮𝗻 𝗒𝗮𝗻𝗀 𝘀𝗎𝗱𝗮𝗵 𝗆𝗮𝗎 𝗆𝖾𝗅𝗎𝗮𝗻𝗀𝗸𝗮𝗻 𝘄𝗮𝗸𝘁𝗎𝗻𝗒𝗮 𝗎𝗻𝘁𝗎𝗸 𝗆𝗮𝗆𝗽𝗶𝗋 𝗸𝖾 𝗻𖦹𝘃𝖾𝗅 Μ𝗶𝗆𝗶𝗻 𝗒𝗮𝗻𝗀 𝗯𝖾𝗋𝗷𝗎𝗱𝗎𝗅 Н...