Varez berusaha untuk melawan para penjahat tersebut yang mulai banyak menyerangnya. Tapi beruntung satu persatu dari mereka berhasil di lumpuhkan oleh Varez. Tersisa satu orang di antara mereka yang di yakini sebagai ketua penjahat tersebut.
"APA TUJUAN MU MENCULIK GADIS-GADIS ITU?"
"A-ampun tuan, saya hanya menjalankan perintahnya saja, "
"DIMANA TUAN MU, KATAKAN SEKARANG!"
"Sa-saya tidak tau tuan. Kami hanya mendapatkan perintah melalu telfon, "
Varez yang kesal terus menerus memukul orang tersebut sampai tak sadarkan diri. Merasa lawannya sudah tumbang, Varez berhenti memukulnya. Leyna yang melihat itu langsung berlari memeluk ayahnya.
"Ayah, "
"Kenapa kamu masih di sini?"
"Tidak. Aku tidak mau meninggalkan ayah, "
Varez memeluk erat putrinya dengan sangat erat hingga terlarut dalam pelukan Leyna. Sudah lama Varez tidak merasakan pelukan hangat dari putrinya tersebut. Hingga hal tak terduga terjadi, pria yang tadi Varez hajar bangkit kembali dan hendak menghantam Varez dari belakang menggunakan kampak. Leyna yang menyadarinya langsung memutar kembali badan Varez dan mengorbankan dirinya demi menyelamatkan sang ayah. Hal itu sontak membuat Varez terkejut melihat anaknya yang mulai berlumuran darah. Varez kesal mencabut kampak dari tubuh Leyna dan mulai membantai pria itu jauh lebih sadis. Setelah pria itu tewas, Varez berlari ke arah Leyna yang terkapar lemah di lantai.
"Leyna, bertahanlah nak, "
"A-ayahh. Maafin Leyna, "
"Leyna sudah membuatmu kecewa. Leyna masih belum bisa membanggakan ayah dan ibu, "
"Tidak nak. Ayah yang minta maaf, ini salah ayah. Ayah sudah salah dalam mendidik mu, "
Leyna memberikan senyuman terakhirnya dan perlahan menutup matanya. Di saat yang bersama Zyan datang membawa para polisi yang langsung membawa beberapa pelaku yang masih sadar. Zyan terkejut melihat Leyna yang berlumuran dengan darah dan langsung mengajak Varez untuk membawa Leyna ke rumah sakit.
"Berita terbaru datang dari kantor polisi New York City. Dimana mereka berhasil menangkap para pelaku penculikan gadis-gadis remaja berkat bantuan dua pria pengusaha di kota New York. Saat ini identitas siapa mereka masih belum di ketahui karena kabarnya mereka masih berada di rumah sakit dan menolak untuk melakukan wawancara, "
Mendengar kabar berita tersebut tentu membuat Oscar kesal dan marah kepada Carlos. "KAU BILANG RENCANA INI AKAN BERJALAN DENGAN MULUS. TAPI KENAPA ADA SAJA HAMA YANG SELALU MENGGANGU RENCANA KU?" teriak Oscar. "Besok aku dan cucuku akan kembali ke Dubai. Rencana ini aku serahkan padamu Carlos. Dan ya, aku tidak mau hal ini terulang kembali. Jika sampai gagal lagi, kau dan seluruh anak buah ku akan ku jadikan santapan ikan hiu, " ancam Oscar. Oscar lalu pergi pulang untuk kembali ke apartemennya, sementara Carlos langsung menelfon anggota kepolisian New York City yang sedang bertugas di rumah sakit tempat Varez membawa Leyna.
"Bagaimana bisa kalian bekerja sama dengan pria itu?"
"Tuan. Kami tidak tau apa-apa. Tiba-tiba saja kami mendengar bahwa bawahan mu sudah di tangkap. Namun tuan ada sedikit informasi, aku dengar pria itu merupakan mantan gangster di kota Dubai, "
"Kau cari tau terus siapa pria itu, aku akan menghabisi pria tersebut yang sudah dengan beraninya menggalakan rencana ini. Karena ulahnya nyawa ku dalam bahaya sekarang, "
Carlos langsung mematikan ponselnya dan mulai menyusun rencana untuk menangkap Varez dan Zyan. Sementara di rumah sakit, dokter menyatakan bahwa tulang belakang Leyna banyak yang patah. Selain itu dokter juga mengatakan bahwa Leyna banyak kekurangan darah. Varez terus meminta dokter untuk mengusahakan yang terbaik dalam penyelamatan anaknya, Varez bahkan mendonorkan darahnya untuk Leyna. Setelah melakukan berkali-kali operasi, Leyna mengalami koma yang kemungkinan cukup lama. Seminggu telah berlalu, Varez pergi keluar untuk membeli makanan karena dia tau bahwa istrinya dan putra bungsunya masih belum makan dari pagi. Saat hendak keluar, tiba-tiba saja Varez di hadang puluhan orang yang langsung menodongkan senjata padanya. Varez hanya menatap mereka bingung saat mereka mengikat tangan nya dan membawanya pergi. Setibanya mereka di sebuah rumah yang cukup mewah, mereka langsung menyeret Varez dan membawanya masuk. Di sana Varez di hadapi dengan puluhan orang-orang berbadan kekar semua, salah satu ketua mereka yaitu Jack adik kandung Carlos memimpin misi penangkapan tersebut.
"Oh jadi kau yang sudah menggagalkan rencana kami? Hari ini kau tidak bisa kabur lagi dari cengkraman ku. HABISI DIA, INGAT KAKAKKU MENGINGINKAN KEPALA NYA, " perintah Jack. Pertarungan pun di mulai, satu persatu mulai menghajar Varez hingga terjatuh. Melihat Varez mulai tumbang, mereka tertawa seperti meremehkan Varez. Ternyata ini semua hanya akal-akalan Varez, dia kemudian langsung berdiri dan mulai meregangkan otot-otot kekarnya. Melihat itu, mereka semua langsung menghajar Varez dengan menggunakan berbagai jenis senjata. Sayangnya mereka salah lawan, Varez justru mampu mengalahkan semuanya sendirian. Anak buah Jack mulai merasa ketakutan dan langsung kembali menyerang Varez, hingga semuanya tewas di tangannya. Perkelahian itu di menangkan oleh Varez hingga menyisakan Jack seorang.
"SIAPA KAU?"
"Kau tidak perlu tau siapa aku. Aku hanya CEO biasa dari perusahaan yang cukup sederhana, "
Jack yang tidak mempunyai kemampuan bela diri, lari terbirit-birit seperti anak kecil yang takut melihat monster. Varez langsung melemparkan rantai ke arah Jack dan melilit lehernya. "Kakak mu menginginkan kepala ku bukan? Mari kita lihat kepala siapa yang akan kakak mu lihat nanti. Kepala ku atau kepala mu?" bisik Varez yang kemudian menarik keras rantai-rantai tersebut hingga membuat kepala Jack putus. Saat itu Varez tidak sengaja mendengar pembicaraan polisi tersebut di rumah sakit, hal itu membuat Varez diam-diam mengambil ponsel nya dan mengirimkan foto dirinya sendiri ke nomor para agen kriminal di kontak itu. Polisi yang menyadarinya langsung mengirimkan foto tersebut ke Jack untuk segera di tangkap. Makanya saat Varez di tangkap dia tidak memberi perlawanan sama sekali, karena dia sengaja melakukannya agar bisa masuk ke markas mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
HERNANDES : The Kindness Monster's
Fantasi࿙⃛࿚⃛࿙⃛࿚⃛ ୨୧ ࿙⃛࿚⃛࿙⃛࿚⃛ T𝖾𝗋𝗶𝗆𝗮 𝗸𝗮𝘀𝗶𝗵 𝘀𝗮𝗒𝗮 𝗎𝖼𝗮𝗽𝗸𝗮𝗻 𝗸𝖾𝗽𝗮𝗱𝗮 𝘁𝖾𝗆𝗮𝗻-𝘁𝖾𝗆𝗮𝗻 𝗒𝗮𝗻𝗀 𝘀𝗎𝗱𝗮𝗵 𝗆𝗮𝗎 𝗆𝖾𝗅𝗎𝗮𝗻𝗀𝗸𝗮𝗻 𝘄𝗮𝗸𝘁𝗎𝗻𝗒𝗮 𝗎𝗻𝘁𝗎𝗸 𝗆𝗮𝗆𝗽𝗶𝗋 𝗸𝖾 𝗻𖦹𝘃𝖾𝗅 Μ𝗶𝗆𝗶𝗻 𝗒𝗮𝗻𝗀 𝗯𝖾𝗋𝗷𝗎𝗱𝗎𝗅 Н...