part 1
*
*
*
Gerimis tipis mengguyur kota Jakarta, langit senja berubah kelabu. Di tengah hiruk pikuk lalu lintas, sebuah mobil mewah hitam melaju dengan tenang menuju gerbang SMANSA Quantum Academy.
Di dalam mobil, Gayyyi Andromeda Cygnus Jaxon, remaja dengan aura tenang dan wajah menawan, menatap hujan sambil mengecek handphone-nya. "Gaby, kamu udah sampai di Quantum?" tanya Gayyyi lewat voice note WhatsApp.
Gabyy Aurora Celeste Willow, sahabat Gayyyi sejak kecil, membalas pesan Gayyyi sambil mengusap rambut lembut yang menutupi wajahnya. "Udah kok, Gay. Aku lagi di depan gerbang sama Avani. Kamu kapan sampai?"
Avani, teman baik Gabyy, berdiri di samping Gabyy dengan senyum ceria. "Sabar dong, Gay. Si anak konglomerat itu pasti lagi sibuk ngatur jadwal meeting sebelum ke sekolah," ledek Avani.
Gayyyi yang mendengar ledekkan Avani hanya tertawa lemah. "Kalian mah tetep aja ngeledek gue. Lagian, gua kan cuma mau nurutin ayah. Dia maksa gua ikut meeting dulu," jawab Gayyyi.
###
Banyu Abimana, ayah Gayyyi, adalah pemilik perusahaan terbesar di Indonesia. Gayyyi diharapkan untuk menurunkan bisnis keluarga nantinya. Gayyyi sendiri sebenarnya kurang tertarik dengan dunia bisnis. Ia lebih menyukai kesenian dan musik.
Mobil Gayyyi akhirnya sampai di gerbang Quantum Academy. Gayyyi turun dari mobil dan menyapa Gabyy dan Avani dengan senyum. Ketiga sahabat itu kemudian masuk ke lingkungan sekolah yang modern dan mewah.
Quantum Academy merupakan sekolah yang sangat elit dan dicita-citakan banyak orang. Anak-anak kaya dan berpengaruh banyak yang bersekolah di Quantum. Namun, Gayyyi dan Gabyy bukanlah tipe anak yang mencari popularitas. Mereka lebih menyukai hidup tenang dan bahagia bersama teman-teman dekat.
Setibanya di kelas, mereka disambut oleh Arya Valentina dan Everly Rae, dua gadis yang terkenal cantik dan populer di Quantum. Everly Rae terutama sangat tertarik pada Gayyyi, namun Gayyyi selalu menjauh darinya. Gayyyi lebih dekat dengan Gabyy dan tidak mau merusak persahabatan mereka.
"Hai Gayyyi, Gabyy!" sapa Arya dengan senyum manis. "Kalian lagi ngobrol apa nih?"
"Nggak ngobrol apa-apa kok, cuma nanya kabar," jawab Gabyy cuek. Ia menatap Arya dengan tatapan yang sedikit dingin. Avani yang melihat itu langsung menyela.
"Eh Arya, Everly, kalian udah tau belum? Minggu depan ada event besar di Quantum," kata Avani dengan ceria. "Kita harus siap-siap nih!"
"Event apa sih?" tanya Everly. "Aku belum dapat info nih."
"Kayaknya acara untuk menyambut ulang tahun Quantum nih," jawab Arya. "Aku udah nggak sabar mau liat penampilan band baru di Quantum. Kata orang, band itu keren banget!"
Gayyyi menggeleng kepala. Ia tidak menyukai acara-acara yang ribet seperti itu. Gayyyi lebih menyukai menikmati waktu luang bersama teman-teman dekatnya.
"Kayaknya seru nih, Gayyyi," kata Gabyy sambil mengusap lengan Gayyyi dengan lembut. "Kamu ikutan nggak?"
Gayyyi tersenyum lemah. "Nggak tau deh, Gaby. Aku masih harus ngurus tugas kuliah," jawab Gayyyi.
Namun, Gayyyi memiliki rahasia yang tidak diketahui oleh siapapun. Ia memiliki suatu misi yang hanya diketahui oleh Gabyy dan ayah Gayyyi. Misi itu mengancam untuk merusak hidup mereka.
Gayyyi yang menatap Gabyy dengan tatapan penuh makna. Rahasia yang mereka sembunyikan mengancam untuk menghancurkan kehidupan mereka. Apakah persahabatan mereka akan bertahan?