2

12 1 0
                                    

Akankah memang hati kita yang tidak selaras atau mungkin pikiran kita yang memperburuk keadaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akankah memang hati kita yang tidak selaras atau mungkin pikiran kita yang
memperburuk keadaan.

_________________________________

Terpaku seolah-olah aku tidak bisa lagi berfikir dengan jernih. Zen itulah panggilan pria di belakang thomas saat ini,banyak pertanyaaan yang tidak bisa aku utarakan pada thomas. aku hanya berikan senyum kaku agar semua terlihat baik-baik saja seolah pria itu tidak mempengengaruhiku. Kedua pria itu masuk bersamaan dengan suara paman bill menyapa tamunya.

"Thomas tidak bicara akan membawa tamu saat makan malam,maaf telah membuatmu menunggu"ucap paman bill sambil bersalaman dengan zen.

"tidak apa lagipula thomas yang bersikeras mengajak saya makan bersama keluarganya"ucap zen.

"lagipula kita hanya bertiga tidak ada salahnya menambah tamu,haha"ucap paman bill mempersilahkan kami semua untuk duduk di meja makan.

aku menghindari kontak mata baik dengan zen atau thomas,aku hanya sesekali menjawab pertanyaan paman bill jika ia bertanya dan membantu menjawab semua pertanyaan seputar toko saat ini kepada zen tanpa menatapnya. 

Aku tidak ingin terlihat mengenal zen, entahlah aku hanya tidak ingin paman bill dan Thomas tau saat ini. Aku hanya ingin makan malam ini cepat selesai dan pulang untuk istirahat.

Makan malam berjalan dengan lambat rasanya,tatapan pria di depanku ini yang tidak memperlancar segalanya untukku,sulit mengendalikan ekspresiku ketika sesekali bersitatap dengan matanya yang tajam itu.

Setelah makan malam selesai dengan berbagai obrolan ringan paman bill dan aku membersihkan meja makan,Thomas dan Zen langsung merokok di balkon rumah ini.

Setelah semuanya selesai dicuci aku ingin berpamitan pada paman bill dan Thomas agar aku bisa kembali ke unit sewaku, tetapi Thomas dan Zen sepertinya obrolan mereka serius tentang proyek yang akan dibangun. Aku menunggu beberapa saat hingga
Thomas dan Zen kembali ke ruang tamu.

"Sepertinya aku harus kembali, terimakasih undangan makan malamnya Thomas"ujarku tersenyum.

"Aku antar saja kebetulan aku dan Zen akan keluar juga"ujar Thomas menawarkan tumpangan.

Membayangkan bertiga dengan Zen membuatku tentu saja menolak tawarannya.

"Sepertinya aku jalan kaki saja hanya lagipula tidak sejauh itu"ujarku menolak dengan lembut.

"Aku antar saja lagipula tidak baik perempuan berjalan sendirian ini sudah malam"ujar Thomas sedikit memaksa.

"Baiklah,aku tidak bisa menolak kalau begitu"ujarku lemah.

Aku juga tidak bisa menolak jika Thomas sudah begini, akhirnya aku pamit pada paman bill dan segera masuk kedalam mobil. Suasana canggung antara kami bertiga tidak bisa terelakkan, sungguh aku rasanya ingin cepat sampai saja.

Kembali PadamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang