05. Membantu Mommy Memasak

612 108 3
                                    

Siang ini Jessica pergi berbelanja bahan untuk makan malam nanti di supermarket. Kedua anaknya sedang bimbingan, dan mungkin nanti saat pulang ia akan menelepon untuk minta dijemput. Padahal sebenarnya, anak-anak itu tidak bimbingan melainkan nongkrong bersama teman-temannya di kafe.

Tiba-tiba mata Jessica menangkap sosok Jaejoong yang sedang berjalan berdua dengan seorang wanita cantik. Jessica tidak tahu siapa wanita itu, tetapi tampaknya mereka cukup mesra dengan tangan saling bergandengan. Jessica segera mendekat untuk menghampiri mereka, namun sebelum itu ia bersembunyi di balik tembok untuk menguping.

"Oppa, lebih baik ceraikan saja istrimu. Dia gak berguna" kata wanita itu.

"Aku gak bisa. Aku mencintainya" jawab Jaejoong.

"Untuk apa istri modelan dia dipertahankan. Ngasih anak cowok aja kaga becus. Lagian orangtuamu udah sepakat buat jodohin kita supaya kamu punya anak cowok"

Tubuh Jessica seketika terasa lemas. Ia membekap mulutnya sekuat mungkin. Ia tidak pernah menduga Jaejoong bermain wanita di belakangnya selama ini. Sebelum ketahuan menguping, Jessica bergegas pergi dari sana. Mengesampingkan dulu soal perselingkuhan suaminya, ia harus menyelesaikan tujuannya di supermarket. Biar nanti ia bisa mendengar langsung apa tujuan keluarga Jaejoong datang kemari.

"Jisoo-ya, bisa jemput Mommy di taman ***" ucapnya lewat telepon.

Tanpa menunggu jawaban, Jessica memutuskan panggilan. Kepalanya tertunduk lesu di bawah sinar matahari. Tangannya terangkat membelai perut besarnya. Tidak lama lagi anak ini akan lahir. Tetapi, dia malah mendapati suaminya selingkuh dengan wanita lain, bahkan mereka sudah mempunyai rencana untuk menggeser posisinya sebagai nyonya Kim.

"Siapa Unn?"

"Mommy minta jemput"

"Terus kita pulang sekarang? Tapi ini masih siang" protes Jennie yang masih ingin main.

"Ya mau gimana lagi"

Setibanya di lokasi, mereka celingak-celinguk mencari keberadaan Jessica. Rupanya ia duduk di ujung sana.

Jessica mendongak saat cahaya matahari yang menyinari wajahnya ditutup oleh tubuh seseorang.

"Mommy gapapa?" tanya Jennie.

"Ne" jawabnya.

Jennie bergegas mengambil botol air minumnya dari dalam tas dan memberikannya kepada sang ibu, sebab wajahnya terlihat pucat. Jessica banyak diam dan tidak mengomel saat mereka datang terlambat.

"Apa tadi ada masalah, Mom?" tanya Jisoo. Bukan hanya Jennie, tetapi Jisoo juga merasakan keanehan.

Ketika Jennie mengedarkan pandangan, ia tak sengaja menangkap penampakan sang ayah bersama wanita asing bergandengan tangan mesra baru saja keluar dari supermarket. Apa mungkin ini penyebab diamnya Jessica? Apa mungkin Jessica melihat suaminya selingkuh?

"Unnie, ayo kita pulang. Panas nih" ucap Jennie.

"Mommy ayo, jangan duduk terus di sini. Kupikir tadi gembel kalau gak lihat dari dekat" katanya sengaja memancing perhatian Jessica.

"Mwo? Kamu bilang Mommy gembel?"

"Y-ya, bukannya gembel suka duduk di tepi jalan gini."

"JENNIE!!!"

Sore harinya, mereka bertiga berada di dapur, bersiap-siap untuk membuat makan malam. Jennie sangat malas memasak.

"Tugas kita apa nih, Mom, ledakin dapur?" tanya Jisoo.

"Mulutnya!" tegur Jessica sambil mengangkat spatula kepada Jisoo.

"Mending beli aja deh, Mom. Ribet banget" saran Jennie.

Trouble Maker Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang