Showing Our Love

392 39 0
                                    

Malam itu setelah mereka membersihkan diri, keduanya duduk di tempat tidur, Ravina yang sibuk dengan laptopnya sementara Kaspia hanya menemani dia menyenderkan kepalanya ke pundak Ravina.

Kaspia : Phi ling masih lama?
Ravina : iya sayang phi kayanya masih lama.
Kaspia : hmmm phi di kantor sibuk dengan kerjaan di rumah juga sibuk dengan kerjaan.
Ravina : *mengelus kepala Kaspia* Sabar ya sayang, besok kan weekend. Kita bisa habiskan waktu bersama sepuasnya besok.
Kaspia : hmmm.. phi kapan hipnoterapi?
Ravina : Hari senin petang.
Kaspia : eumm nanti aku ikut ya jangan lupa. Phi ling gak nyimpen rahasia lagi kan dari aku?
Ravina : eumm kayanya gak ada. Nong sudah tahu semuanya, apa nong punya rahasia dari phi?
Kaspia : mmmmm ahh aku punya.

Ravina yang kaget langsung menutup laptopnya.

Ravina : *memegang wajah Kaspia* nong orm punya rahasia dari phi? Katakan apa itu?
Kaspia : *Melepaskan tangan Ravina dari wajahnya* ahh sakit. Phi sudah selesai dengan laptopnya?
Ravina : Yaa! Jangan mengalihkan pembicaraan, cepat katakan?
Kaspia : ahhh jawab dulu phi sudah selesai belum? Nanti aku lagi cerita phi gak fokus.
Ravina : Oh ohh phi sudah selesai *menyimpan laptopnya*
Kaspia : Tapi janji gak marah?
Ravina : eumm phi janji.

Kaspia menceritakan bahwa dirinya berbohong ke ayahnya mengenai Ravina selama 5 tahun. Dia selalu mengatakan mereka berkomunikasi dengan baik. Dan jika ayahnya menanyakan Ravina dia akan menjawab bahwa Ravina sangat sibuk.

Ravina : *reflek memukul tangan Kaspia* yaaa nongggg orrrrrm! Kenapa nong berbohong seperti itu, nong membuat phi buruk dimata ayahmu.
Kaspia : arggghhh phi sakit, phi sudah janji tidak marah.
Ravina : *mengelus tangan Kaspia* oh maaf maaf.. lagiaaan arghhhh nong orm gimana nanti phi kalau ketemu ayahmu. Dia pasti akan bilang "apa sesibuk itu hingga tidak pernah mengunjungi om selama 5 tahun?" *menirukan suara ayah Ravina*
Kaspia : hahahhah

Kaspia tidak tahan menahan tawanya karena melihat Ravina yang panik dan terus-terusan meniru suara ayahnya.

Ravina : Jangan hanya tertawa noooong.  
Kaspia : *menicum pipi Ravian berkali-kali* phiiiii lucu bangeeeeet. Hahahha phi jangan khawatir nanti aku jelaskan ke ayahku sebelum kalian bertemu.
Ravina : janji?
Kaspia : Janjiii sayaaaang. Udah tidur yuk
Ravina : eumm kemarilah *membuka tangannya meminta peluk Kaspia*
Kaspia : *memeluk Ravina* phi sayang kan sama aku?
Ravina : Eummm..
Kaspia : Ahh jawab phi sayang kan sama aku?
Ravina : iyaa nong. Phiii sayaaaaang sama nong orm.
Kaspia : Jadi phi gak cinta sama aku?
Ravina : phi sayang, phi cintaaaa sama nong orm. Phi gak bisa jauh dari nong orm, phi juga gak bisa jalani hidup tanpa nong orm. Apa itu cukup?
Kaspia : eumm cukup *mengecup bibir Ravina* night sayang.
Ravina : eummm night sayaaang *memeluk erat Kaspia*

..............

Pagi itu cuaca terlihat berawan, ini cuaca yang baik untuk pergi keluar tidak terlalu panas tapi juga tidak hujan.
Ravina bangun lebih awal dari Kaspia, dia melepaskan pelukan Kaspia secara perlahan karena khawatir membangunkannya. Ravin mencuci muka dan membuatkan Kaspia sarapan..

Hari mulai siang Kaspia masih tidak bergerak dari kasurnya. Ravina kemudian mencoba membangunkan Kaspia karena sarapannya sudah siap.

Ravina : *mengelus rambut Kaspia* Sayang... nong orm bangun yuk.
Kaspia : eummm *membuka matanya secara perlahan*
Ravina : Bangun yuk, phi sudah menyiapkan sarapan.
Kaspia : emmm sebentar. Aku masih ngantuk.
Ravina : ayo bangun terus cuci muka nanti ngantuknya hilang.

Ravina terus membangunkan Kaspia dengan suara yang lembut dia juga terus mengelus rambut Kaspia dan sesekali mengoyangkan tangannya agar segera bangun.

Kaspia : iyaaa sayang aku bangun.

GROW UP 👭GETHERWhere stories live. Discover now