"daddy is coming home!" jihan ribut berteriak dan berlari mendekati yoshi.
junghwan yang sudah mandi dari baru saja turun tangga ini segera mendekat sambut suami nya. ada jaehan dan jihan yang sudah lebih dulu sambut yoshi, mengecup punggung tangan nya, dan sudah sibuk ambil makanan yang yoshi bawa.
"selamat malam, sayang..." yoshi serahkan tas kerjanya kearah junghwan yang sudah mengulurkan tangannya guna terima tas itu.
setelah nya junghwan di kecup sayang di kedua pipi nya, dahi nya dan satu kecupan singkat di bibir nya, "kak yoshi langsung mandi, yaa."
"i know," yoshi maju untuk peluk junghwan erat, "i miss you so much."
"you always miss me, do you?"
"yes, i am."junghwan tertawa kecil, "aku mau nyiapin makan malam, jadi nanti habis mandi kamu langsung turun, yaa. abang sama adek lagi semangat banget dengar cerita kita dulu."
"hm? suddenly?"
"they are found our album, and curious about the story,"
"they're— what? found our album? when?"junghwan curi kecup di bibir milik yoshi, "in your workspace actually. but, dont you dare to be mad at them."
"i won't, they are our child. gimana cara marahnya juga aku bingung," yoshi usak hidungnya dengan hidung junghwan gemas, "but i will remind them again, about how to ask for a good permission to masuk kedalam ruang pribadi milik orang lain."
junghwan mengangguk, kemudian tepuk pundak yoshi tanda agar suaminya itu segera beranjak mandi. sedang dirinya beranjak masuk kedalam ruang kerja suami nya untuk taruh tas suami nya itu disana.
kemudian junghwan juga segera keluar dan menyiapkan makan malam untuk keluarga kecil nya selagi menunggu yoshi selesai bersih bersih.
"abang! adek! makanan dari daddy tadi tolong di bawa kesini, yaa!" junghwan berteriak dari dapur, sembari tangannya memotong bawang.
ada langkah kaki terburu mendekat, "here, dadda," jaehan letakkan makanan yang yoshi bawa tadi ke kabinet.
"kalian udah ngemilin duluan, ya?"
dan ada langkah kaki lagi yang menyusul, jihan datang. "nope, kami gak makan lasagna nya, kami makan es krim."
junghwan mengangguk, buka bingkisan lasagna dan mulai menghangatkan nya di microwave sembari mengerjakan masakan sayur nya juga.
"kids, come here!" ada suara yoshi memanggil, "biarin dadda masak, biar daddy yang lanjutin cerita nya."
lalu jaehan dan jihan segera berlari menghampiri yoshi yang sudah siap dengan album di tangannya. dan tentunya, sebelum yoshi memulai cerita, ada nasehat yang yoshi sampaikan kepada kedua anak kembar nya itu tentang bagaimana seharusnya seorang anak izin memasuki ruangan pribadi milik orangtua.
"oke, karena kalian udah paham..." yoshi buka album nya, "ini," dan tunjuk foto dimana yoshi dan junghwan berfoto menunjukkan cincin pertunangan mereka.
jaehan terpaku, "is this aunty karina and aunty winter?"
"yes, its them," lalu yoshi tunjukkan lagi foto lain, "and..."
"aunty pharita!" jihan yang paling bersemangat.
"yups, ini foto di hari pertunangan nya daddy dan dadda. ada mereka sebagai tamu undangan yang waktu itu cuman kami undang beberapa, karena acara pertunangan nya daddy sama dadda itu, private..."
[[]]
acara pertunangan berjalan dengan lancar. dengan bagaimana setelah keributan rapat terakhir mereka, akhirnya para orangtua memberi waktu untuk kembali berdiskusi antara yoshi dan junghwan.
juga mama dan bunda yang akhirnya ucap maaf kepada junghwan walau tetap meminta keinginan mereka tapi kali ini tanpa paksaan. maka dengan begitu semuanya kembali lebih baik bahkan acara pertunangan hari ini juga berjalan lancar.
"gini kek, nikah," karina berucap sambil melirik kearah cincin di jari milik yoshi.
yoshi putar bola mata nya manas, "turun lu, tamu gw banyak."
karina mencibir, tapi pula berbinar saat matanya tatap junghwan, "halo halo junghwaann," dan peluk junghwan senang, "semoga betah ya sama orang gila kerja kayak dia."
junghwan tertawa, dan mengangguk dalam pelukan karina, "terimakasih kak karinaa. semoga kak karina sama kak winter juga bahagia selaluu."
pelukan keduanya terlepas, bukan karena keduanya. tapi yoshi yang tarik paksa karina mundur.
"calon suami gw."
karina berdecih malas, "ini acara private, dan tamu nya gak banyak. jadi please lu gak usah galak galak, gak dapet restu gw mampus lu."
"siapa lu, anjayy?"
junghwan ketawa lagi, dan mereda tawa nya saat winter datang, "maaf banget baru nyeselesaiin minum tadi," winter jabat tangan yoshi kemudian junghwan, "selamat ya, yoshi, junghwan."
junghwan tersenyum, dan makin lebar senyum itu saat yoshi peluk erat pinggang nya.
"terimakasih, kak winter."
pula tak menunggu lama sampai pharita hadir dan jabat tangan yoshi lalu peluk junghwan erat.
"huaaaa, gw gak rela banget ngelepas lu nikahhh."
junghwan tepuk tepuk punggung sahabat karib nya itu, "masih dua minggu lagi tahuu."
lalu pelukan itu terlepas, bibir pharita mencucu. kemudian pharita tarik kedua bibirnya untuk kembali tersenyum dan hadapkan badannya ke arah yoshi, "titip junghwan, jangan di galakin. soalnya junghwan beneran baru pertama kali buka hati."
yoshi mengangguk, "iya, pasti."
"lu juga," pharita beralih menghadap junghwan lagi, "baik baik sama calon suami lu. apapun itu masalahnya, pokoknya harus di selesaiin pakai kepala dingin, okay?"
"okay, pharitaa."
[knock on our house — 06]
KAMU SEDANG MEMBACA
knock on our house [yoshwan] ✔️
Fanfictiontrope; stanger becomes love - dua keluarga berkumpul, lalu di tetapkan bahwa kedua putra tunggal dari masing masing keluarga akan mulai hidup bersama; ini, perjodohan. [bxb, yoshihwan]