Selamat menikmati bab ini !
Marni bergegas memberikan sejumlah uang kepada sopir taksi itu dan langsung keluar diikuti Jasper saat mobil hitam itu berhenti. Marni melihat keempat orang itu memasuki kafe tempatnya bekerja.
Dia yakin mereka pergi kesana untuk mencari Julian. Namun, ia ragu untuk masuk ke kafe, karena tahu rekan kerjanya kemungkinan besar akan melihatnya dan memanggilnya. Dia tahu Kyle dan Isabella tidak ada karena shift mereka itu sore sama sepertinya.
Saat Marni memperhatikan kelompok itu melalui jendela kafe, tatapannya mengeras dengan intens. Sebuah pikiran tiba-tiba terlintas di benaknya. Pintu masuk staf di bagian belakang kafe.
Itu dia!
Tanpa ragu, dia berjalan ke sana, dengan Jasper mengikutinya dari dekat.
Karyawan perempuan di kafe itu menyapa Norma dan ketiga bawahannya dengan ramah. "Selamat datang," katanya sambil tersenyum hangat. "Ingin pesan apa?"
Norma justru melihat sekeliling kafe itu. Dia akui kafe ini cukup nyaman dan enak untuk dipandang. Apalagi ada musik, sehingga ini cocok menjadi tempat nongkrong.
Beberapa orang disana melihat kearah ketiga anak buah Norma. Ketiganya tinggi dan berotot, memakai jas hitam dan kacamata hitam. Tentu saja itu menarik perhatian orang-orang karena mereka begitu mencolok disana.
Norma kemudian melihat kearah gadis itu yang masih tersenyum ramah padanya. "Saya disini untuk mencari Julian. Apakah dia ada di sini?" tanya Norma, tatapannya tajam dan tak tergoyahkan.
Gadis karyawan itu tampak sedikit bingung, tidak yakin bagaimana harus menanggapi pertanyaan tak terduga dari wanita asing itu. "Maaf, tapi Julian sudah tidak bekerja di sini lagi,"
Pernyataan itu membuat Norma tercengang. Matanya membelalak kaget "Apa?"
Gadis karyawan itu mengangguk tanda setuju, lalu menjelaskan, "Dia sudah lama keluar darisini, nyonya."
"Di mana dia bekerja sekarang?"
"Soal itu, saya tidak tahu, nyonya."
Norma diam sejenak. Jika dipikir-pikir lagi, Julian tidak punya orang dalam untuk mencari pekerjaan lain. Dia juga tidak tahu apakah anak laki-laki itu kuliah atau tidak.
Ini sulit...
"Kalau begitu, kau tahu di mana dia tinggal?"
"Oh soal itu-"
Tiba-tiba seorang karyawan yang ceroboh tak sengaja menjatuhkan ember berisi es batu, yang tumpah ke seluruh lantai.
Kejadian tak terduga ini mengalihkan perhatian semua orang kepada karyawan yang telah menyebabkan kekacauan itu. Gadis itu segera menolong rekannya yang berantakan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARNI
Short StoryPada tahun 1989, seorang barista bernama Julian, yang secara tidak sengaja bertemu dengan putri duyung yang menawan saat mengagumi pantai yang diterangi cahaya bulan. Pertemuan supernatural ini memicu serangkaian kejadian misterius dan mendebarkan s...