20 : Apakah Kamu Mencintaiku

130 10 0
                                    

LOVE SENIOR
KARNRADA














Kacau.

Inilah yang bisa dia definisikan dengan situasi disekitarnya. Terdengar suara-suara keras dan obrolan dimana-mana. Semua orang melakukan bagiannya. Tidak ada yang diam, semua bergerak, hingga dia merasa pusing. Panggung belakang kontes benar-benar kacau balau. Dengan mata terbelalak, dia menatap temannya dari fakultas yang berbeda membantu anggotanya berpakaian, menata pakaian, wajah dan rambut, untuk bersiap naik ke panggung.

Dan apa yang dia lakukan berdiri di sini seperti itu? Benar, ruang sempit di belakang panggung sama sekali tidak cocok untuknya. Dia terlihat berbeda. Tidak cocok sama sekali. Dan dia masih harus menanggapi setiap kali seorang junior mengangkat tangan untuk memberinya hormat sebelum berjalan dengan tegang melewatinya. Bukan hanya para junior di fakultas saja yang menghindari tatapan, tak berani menatap langsung, tapi juga para junior dari fakultas lain.

‘Aku takut pada ketua Phi Gyo yang kecil itu’

Dia baru paham kenapa teman-temannya di grup suka menggunakan apa yang junior katakan untuk mengejeknya. Tapi apa pun yang membuat teman-temannya berpikir bahwa dia adalah ketua yang mengintimidasi, dia akan menghentikan badai emosi itu.

Gyoza diseret ke belakang panggung oleh Jubjib. Padahal dia bukan staf acara, tentu saja dia tidak memiliki izin. Tapi temannya ini berbeda, petugas yang memeriksa dengan mudah mengizinkannya datang ke belakang panggung hanya dengan mengatakan...

‘Lada akan membunuhmu’

Itulah sebabnya dia diijinkan.

Mata di balik lensa menyipit di salah satu sudut, tidak terlalu jauh. Teman dekatnya yang cantik sedang memarahi junior jangkung yang merupakan peserta kontes Freshy, yang tiba-tiba menghilang hingga membuatnya hampir kehilangan pekerjaan. Senang rasanya dia bisa kembali tepat waktu untuk naik panggung. Kalau tidak, dia pasti akan terkena pukulan lebih keras. Gyoza melihat, tangan ramping itu menghantam lengan atas junior itu beberapa kali. Meski tidak terlalu kuat, tapi itu mungkin terasa sedikit sensasi menyengat.

Manaow berbalik dan menghindari telapak tangan kecil gadis cantik yang memukulnya, dengan Ali berdiri diam, hanya menonton mereka.

Ya, sangat bagus. Tolong bantu aku agar tidak dihukum~

“Apakah junior itu akan terluka atau mati?”

Suay berdiri di sampingnya dan membisikkan pertanyaan itu dengan lirih, begitu lirih hingga dia harus mendengarkannya baik-baik. Rambutnya yang tebal dan ikal, dirangkai menjadi dango di tengah kepala. Kawat giginya bersinar hingga membuat sakitt mata karena begitu mencolok saat dia tersenyum. Gila! Dia tersenyum saat melihat Lada sangat marah dan melakukan hal tersebut?

“Sulit untuk bertahan” jawab Jubjib lirih.

“Bantulah Nong-mu itu Gyo. Kamu akan membiarkan Lada membunuhnya? Dia tidak bisa melakukan itu sebelum mereka menerima penghargaan”

“Apa yang membuatmu berpikir kalau anak itu akan memenangkan penghargaannya?” Gyoza menatap temannya.

“Wow~ aktingmu sangat bagus. Kamu adalah ketua. Kamu harusnya menjamin kalau mereka akan mendapatkan setidaknya satu penghargaan”

“Iya, apalagi kalau bicara tentang ‘orang itu’, penonton berteriak dengan keras. Jadi aku tidak tahu apakah suaranya akan sampai ke ‘orang itu’ atau tidak”

Suay juga berkata, “Pastinya Jib, ‘Orang itu’ pasti mendengarnya”

Mereka memberikan penekanan lebih banyak pada kata ‘orang itu’. Lalu mereka saling menatap mata dengan penuh kesadaran. Semakin membuat pipi Gyoza lebih memanas.

Love Senior 1 (VERSI INDONESIA)  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang