[07.] jatuh cinta

54 10 6
                                    

"dinner is ready!"

panggilan dari junghwan ini buat ketiga orang yang sibuk tatap album segera bangkit. jaehan dan jihan segera beranjak, sedangkan yoshi beranjak setelah ia tutup album nya dan di letakkan di atas sofa.

meja makan terasa seperti biasanya, hangat. ada cengkrama ramah juga celetukan celetukan yoshi dan junghwan yang jadi jawaban atas ucapan ucapan jaehan dan jihan.

"anyway, daddy,"
"hum?"

jihan terkikik, "tadi adek sama abang lihat foto dadda di album, terus... kata dadda itu dia di kamar daddy."

yoshi angkat sebelah alisnya, "so...?"

jaehan senggol bahu jihan, "nah, nothing daddy."

"kalian mau bahas ungu ungu di leher dadda, ya?"

junghwan terbatuk, ia tersedak dengan bagaimana yoshi merespon anak anak mereka itu santai.

"tuh kaan... dadda nya malu," ucap yoshi sembari ia serahkan segelas air untuk junghwan.

setelah minuman itu habis junghwan teguk, buru buru ia tatap ketiga nya bergantian, "dadda udah bilang kalau itu bukan hal yang pantas buat di bicarain, ya," tegurnya, "dan ini juga kita lagi makan. so, stop it."

"hayoloh, dadda marah, hayoo," yoshi colek colek pipi junghwan.

"dadda gak marah, itu dia salting," kata jaehan sambil suap kembali makanannya.

ucap jaehan itu buat tawa yoshi juga jihan lepas, sedang junghwan memanyunkan bibirnya dan bawa bersembunyi kepalanya di bahu milik yoshi.

"yaudah, kita selesaiin makannya. terus kita lanjut lihat albumnya sambil cerita."

maka begitulah akhirnya semua orang kembali makan dengan tenang dan berkumpul di ruang keluarga untuk kembali dengar kisah lampau tentang yoshi dan junghwan.

"woaaahh," jihan terpaku lihat foto yoshi dan junghwan yang duduk saling berhadapan dengan dahi mereka yang menempel satu sama lain, "ini kenapa ada yang lucu kayak gini?"

yoshi tersenyum, "ada yang bisa tebak?"

jaehan dan jihan kompak menggeleng, mereka gak bisa nebak.

"ini foto dari aunty winter, dia ngefotoin kita diam diam. dan hari itu jadi hari paling istimewa buat daddy dan dadda, karena akhirnya kami sama sama ungkap kalau kami, jatuh cinta..."

[[]]

acara pertunangan mereka selesai sesuai dengan jam nya. kemudian di lanjut dengan acara keluarga yang tertutup, dan lagi lagi para orangtua ini sibuk mengungkit keinginan mereka yang sebelumnya sudah di bahas.

untungnya, yoshi cepat tangkap itu dan junghwan juga sudah lebih siap dengan pertanyaan dan pernyataan yang seakan akan menyudutkan nya itu.

"your okay?"

junghwan dan yoshi yang sudah beranjak ke acara berikutnya, acara setelah kumpul keluarga. keduanya duduk merendam kaki di dalam kolam renang, sedang teman teman dekat mereka sibuk dengan hidangan yang di sediakan.

acara malam ini tentu nya hanya mengundang teman teman dekat dari pihak keluarga yoshi dan keluarga junghwan. seperti yang bisa di tebak, acara nya ada di lantai tertinggi dari salah satu hotel yang terkenal disana.

junghwan yang di tanya yoshi ini menghela nafasnya dan tertawa kecil, "aku udah bisa nebak bahkan sebelum kita kumpul."

yoshi tersenyum tipis, genggam tangan junghwan erat, "can i say it?"

"what?"

yoshi cipratkan air ke wajah junghwan, buat junghwan tertawa lebar tutup wajah nya dengan lengan.

"you should stop that, asli," pinta junghwan di sela sela tawa nya, "baju aku nanti basah."

kemudian yoshi berhenti. setelah akhirnya dia sadar kalau saat ini keduanya mengenakan kemeja putih, dan kalau kemeja junghwan basah, maka kain itu akan menerawang dan,

"yeah, you right," yoshi berucap dalam, "you can look more pretty and i wont anyone can see that."

"what?" junghwan tertawa, paham kemana arah bicara yoshi.

maka beberapa saat selepas tawa junghwan reda, ia menoleh kearah yoshi.

"kayaknya... aku oke."
"apanya yang oke?"
"aku, berhenti jadi ceo."

yoshi menoleh kearah lain dengan cepat. dia gak mau bahas ini lagi, tapi junghwan malah memulai nya.

"junghwan, kita udah—"
"mungkin ide mereka emang ada benarnya, dan aku udah mikirin itu."

junghwan bawa tangannya meraih wajah yoshi untuk menghadap nya, "ide mereka yang bagian jadi manager mungkin gak bisa aku terima, tapi ide mereka buat nyatuin hasil kerja keras kita juga gak buruk," senyum itu terukir, "aku bisa jadi asisten pribadi kamu dan kak karina bisa kamu angkat jadi manager kamu, gimana?"

yoshi mengerjap, menerima semua yang junghwan sampaikan.

"sisa nya ya gak akan terlalu banyak yang berubah, karena kita bakalan pikirin sama sama. terus juga gak akan merugikan siapapun karena kita masih akan tetap mempekerjakan orang orang kita."

kali ini, tangan yoshi ikut andil menangkup wajah junghwan, dan di bawa nya dahi mereka untuk saling bersandar.

"you know what?" yoshi berucap lembut, "sebelum kamu nyampein isi kepala kamu, aku udah bilang kalau aku mau ngomong sesuatu, iya kan?"

"iya."

yoshi tesenyum tipis, "pertama tama, makasih udah mau buka hati kamu buat nerima permintaan orangtua kita, dan yang kedua..."

"...i did it."

"apa?"
"cinta nya, berhasil tumbuh."

jantung junghwan berdetak kencang, bertalu, "kak yoshi..."

"ya?"
"aku juga, aku jatuh cinta sama kakak."

kalimat dari belah bibir junghwan, juga panggilan menyenangkan yang terasa sangat sopan terdengar oleh yoshi ini buat yoshi tertawa.

"of course, we did it."

dan begitulah kemudian bibir yang semula saling ungkap cinta itu berakhir dengan saling pagut mesra. tentu nya, di saksikan oleh para tamu yang sudah mulai saksikan mereka semenjak kedua dahi itu saling sandar.

"terimakasih, junghwan."
"kembali kasih, kak yoshi."





[knock on our house — 07]

knock on our house [yoshwan] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang