Danial baru saja selesai mandi. Dia memasukkan handuk kecil ke dalam keranjang cucian. Pria itu berjalan mendekati meja dimana terdapat botol wiski dengan gelas yang berisi es. Pria itu menuangkan wiski ke dalam gelas itu, setelahnya pria itu berjalan menuju sofa yang berada di dekat perapian kecil. Pria itu mendaratkan bokongnya disana dan termenung sesaat mengingat Kimberly tadi, wanita itu selalu saja membuat Danial merasa penasaran.
Pria itu menyesap minumannya dan sebuah pesan masuk membuat Dan mengambil handphone nya dan membuka pesan masuk.
Ello
(Bos, Nona Arabella di kabarkan masih hidup dan berada di Britania).
Deg
Tubuh Dan menegang membaca pesan itu. Setelah lima tahun berlalu, dan baru sekarang dia mendapatkan kabar tentang wanita itu.
Dan
(Temukan dia dan segera bawa ke hadapanku.)
Dan meneguk minumannya hingga tandas setelah membalaskan pesan dari Ello. Dia memejamkan matanya dengan menyandarkan kepala ke sandaran sofa.
"Dan... vier..."
Danial membuka matanya saat mendengar panggilan dari suara lembut yang mirip seperti Arabella. Pria itu sekilas melihat bayangan sosok wanita itu berdiri tak jauh darinya.
"Bella?" gumam Danial mengernyitkan dahinya dan tiba-tiba saha sosok itu menghilang setelah pria itu mempertajam penglihatannya.
Menyadari dirinya kembali berhalusinasi, Danial pun menghembuskan nafasnya seraya mengusap wajahnya gusar.
***
Keesokan harinya Kimberly baru saja sampai di kantornya. Wanita itu tadi mampir ke kedai kopi dan memesan beberapa cup kopi untuk rekan-rekannya di lantai Direktur dimana tidak banyak karyawan disana. Hanya ada tujuh sampai sepuluh orang saja yang bekerja di lantai itu.
Kimberly menundukkan kepalanya menghitung jumlah cup coffee sudah sesuai atau belum. Dia berjalan memasuki lift yang terbuka.
"Sekarang apa yang kamu bawa untuk menyogok para karyawan?" seruan itu sontak membuat Kimberly menengadahkan kepalanya dan terlihat Danial di depannya bersama Dimitri. Kimberly bahkan tidak sadar kalau dia memasuki lift khusus para petinggi.
"Selamat pagi Pak Danial, Pak Dimitri," sapa Kimberly tersenyum kecil ke arah mereka dan langsung membalikkan badannya berdiri memunggungi kedua pria itu.
"Royal sekali, seorang Nona Pengacara yang bahkan belum menerima gaji," sindir Danial.
Kimberly menghirup udara dan menghembuskannya perlahan. 'Sabar Kimberly, jangan ladeni manusia kutub ini,' batin Kimberly.
"Apa kau baru saja mengabaikanku?" protes Danial.
Kimberly menoleh ke arah Danial, "Apa anda berbicara pada saya? Ah maafkan saya, karena saya tidak mendengarnya," jawab Kimberly menampilkan senyum terbaiknya membuat Danial merasa kesal sendiri.
Dimitri hanya bungkam dan mengamati kedua manusia yang bagaikan kucing dan anjing saat bertemu. Tetapi dari sekian banyaknya wanita yang bertemu dengan Danial, hanya Kimberly lah yang mampu menarik perhatian Danial setelah kepergian wanita itu.
Ting
Pintu lift terbuka dan Kimberly bergegas keluar dari lift itu dan berjalan cepat menuju ruangan besar di depannya diikuti Danial.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Wanita Pengganti
RomanceDanial memiliki kisah masalalu yang begitu kelam. Dimana dia mendapatkan pengkhianatan terpahit dari wanita yang begitu dia cintai. Selama lima tahun Danial harus menderita dengan mimpi buruk dan rasa sakit yang tidak pernah sembuh. Luka tusukan yan...