bab 19 : menjadi penjaga hidup

18 4 0
                                    

Selamat membaca.

Terlihat empat lelaki yg sedang berkumpul di sebuah cafe. Iya, keempat lelaki itu ialah zevano dan yg lainnya. Mereka sepanjang hari ini sibuk mencari Ara kesana-kemari. Tpi sialnya tidak ada hasil yg mereka dapat.

Tian mengambil secangkir kopi yg ia taruh di meja cafe, lalu dengan hati-hati ia minum. Setelah meminum, ia taruh kembali cangkir kopi itu ke meja cafe. Kemudian di susul membakar rokok yg ia selipkan di jari nya.

"Gimana nih! Masak ngk ada hasil"ucap Tian.

Zevano menoleh kearah Tian, sedari tadi zevano bermain ponsel miliknya, dan aneh nya lelaki itu tersenyum sendiri, setelah beberapa menit bermain ponsel.

"Anjing! Gua ngk akan maafin siapa aja yg udah nyulik kak Ara."ucap Aran dengan expresi wajah yg kesal tentunya.

Pundak Aran di tepuk pelan oleh tangan indra."tenangin diri Lo ran. Kalo Lo carinya pakek emosi, itu sama aja ngebebanin diri Lo"tutur indra.

Aran berdecak pasrah. Dirinya pun menyembunyikan wajahnya di balik kedua tangan nya yg ia taruh di atas meja cafe, lalu lelaki itu samar-samar menutup matanya perlahan.

"Gua ada pesan dari Ardo nih! Katanya dia mau kesini sama yg lain."kata zevano sambil menatap satu persatu temanya.

Tian yg sibuk menikmati nikotin miliknya dan indra yg sibuk mengaduk minuman dengan sedotan plastik miliknya, seketika menoleh sekilas kearah zevano.

"Siapa aja?"tanya Tian dengan suara santainya.

Zevano mengambil seutil rokok yg Tian taruh di atas meja. "Entar."ucap nya, lalu membakar nikotin yg abis ia ambil itu.

Tian mengangguk. Lalu mata lelaki itu ia alihkan ke atas, seraya menghisap nikotin miliknya.

"Kata Ardo. Dia Kesini Ama Ariel, Dito, chiko."kata zevano menatap Tian.

Kedua Mata tian kembali menatap sekitar, lalu terfokus kepada zevano sebentar. Setelah mendapatkan info dari zevano, tentang siapa saja yg akan datang, Tian pun kembali mendongak lalu menatap plafon cafe itu.

"Gua curiga. Kalo yg udah nyulik Ara itu, orang yg sama yg ada di balik Indira ketabrak."ucap indra tiba-tiba. Entah kenapa dia berfikir kalo yg ada di balik peculikan Ara itu orang yg sama dengan dalang dari adik nya ketabrak.

Zevano menoleh kearah indra,"maksud Lo arnan?"ucap nya lalu menghisap seutil rokok yg bermerek Marlboro filter black.

Indra mengangguk, lalu dia membuka ponsel miliknya, kemudian dengan cepat dia menekan aplikasi WhatsApp yg ada di ponsel nya. Setelah itu dia memperlihatkan foto yg di kirim oleh anak Alaska kepada zevano dan dua lainnya, terlihat Ara yg sedang pingsan di dalam mobil, dan anehnya ada seorang pria yg sekilas mirip dengan arnan.

"Emang sekilas mirip arnan. Kalo menurut gua."kata zevano sembari mengamati foto tersebut.

"Kak Ara! Anjing si arnan. Gua ngk akan ampunin dia, kalo kak Ara kenapa-kenapa"geram Aran dengan nada yg nampak marah.

"Lo dapat dari mana nih foto?"tanya Tian dengan tatapan yg mengarah ke indra.

"Gua dapat dari anak-anak. Gua tadi sempat bilang kemereka semua. Dan ada yg liat Ara di bawa sama mobil hitam. Alhasil dia diam-diam ngefoto mobil itu. Dan sekarang mereka ngikutin tuh mobil"jelas nya.

Zevano menghela nafas panjang. Lalu dia menghisap nikotin miliknya, seraya berkata."kalo Sampek benar, yg nyulik Ara itu Arnan! Gua akan abisin tuh orang."geram nya sembari membuang rokoknya di asbak.

Perjuangan Sang Wakil Ketua [Devil's Angel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang