Warna langit yang sangat terang tadi berubah menjadi ke-orenans. Sekarang Aul, Umay, decha serta yang lain sedang berada di rumah kaca di belakang masion
Suasana canggung sekali dari sejak mereka duduk tadi, sudah setengah jam mereka semua hanya diam tanpa mengatakan apapun
"Ekhemmm.... masalah tidak akan selesai jika kalian hanya diam" ujar seun akhirnya mengeluarkan suara
Aul maupun Umay tetap Masi saja diam bagaikan patung.... Sehingga mata mereka berdua tidak sengaja beradu
Aul bisa melihat mata Umay yang sudah berkaca-kaca, Aul hanya tersenyum dan merentangkan tangannya
Umay yang melihat Aul merentangkan kedua tangannya langsung mendekat dan memeluk Aul dengan erat
"Maaf kan aku" ujar mereka berdua serentak
"Aku salah! Seharusnya aku tidak mengatakan apapun kepada mu...hiks..hiks.." tangis Umay pecah dalam pelukan aul
Aul pun ikut menangis"tidak aku yang salah! Seharusnya aku tidak keras kepala dan mendengar perkataan mu...maaf"
Yang lain hanya terkekeh dan tersenyum melihat Umay dan Aul yang saling meminta maaf....
"Mm... Aku juga minta maaf, seharusnya aku menengahi pertengkaran kalian, bukan hanya melihat saja" cicit decha menunduk kan kepalanya, dia sangat merasa bersalah
Aul dan umay pun tersenyum melihat kearah decha "itu lah yang terbaik bagi kita bertiga decha... Jika saja kamu kemarin menengahi, mungkin saja kamu akan ikut dalam pertengkaran itu" kekeh Aul memandang decha
"Come here..." Ujar Umay kepada decha
Decha mendekat dan duduk di sebelah Aul... Decha memeluk Aul begitu juga dengan Umay, ketiga gadis itu berpelukan dengan Aul yang berada di tengah
Atha, Malino serta yang lain hanya tersenyum melihat ketiga wanita itu yang sedang berpelukan
Dan cukup lama ketiga wanita itu berpelukan sambil menangis, suasana sangat lah hening...sehingga suara seun memecahkan keheningan
"Karna hari suda malam, bagaimana kalo kita mengadakan diner disini" ujar seun semangat menunjukkan senyum nya
"Yeah! Aku sangat setuju!" Seruh Aul semangat sampai berdiri dari duduknya, membuat decha dan umay ikut berdiri
"Setuju"
"Setuju...mari diner disini"
Karna ketiga wanita itu sudah setuju, tidak ada kata menolak dari pasangan mereka masing-masing
"Lanjutkan acara kalian.... Aku memiliki urusan" ujar zayan berdiri dari duduknya, dia ingin pergi meninggalkan rumah kaca itu
Dengan cepat Aul menahan tangan Zayan "CK! Jangan merusak suasana, tetap disini...."
"Tapi aku memiliki u..." Belum sempat Zayan selesai berbicara Aul memotong nya
"Kumohon" mohon Aul dengan wajah memelas
"Huhh.... Apa pun untuk mu princes" pasrah Zayan kembali duduk ketempatnya tadi
"Baiklah aku akan menyuruh para maid membawa makanan kemari..." Ujar Willy ingin pergi memanggil para maid
"Kak! Kak! Bagaimana jika kita barbequean aja, itu lebih menyenangkan bukan? Kita tinggal meminta para maid agar menyiapkan bahan bahan nya..." Saran Aul memberikan ide yang cemerlang kepada yang lain
"Yeah itu yang terbaik, ide bagus princes" ujar Malino
"Baiklah jika itu keinginan istriku, vulo... Siapkan semua bahan dan alat untuk barbeque disinii, dalam waktu lima belas menit semuanya harus selesai " tegas Atha kepada vulo, tangan kanannya yang kebetulan berada di sana
KAMU SEDANG MEMBACA
EL ES MIO
RomanceSeorang gadis yg baru berusia 18 tahun harus menerima begitu banyak fakta yg terbongkar ketika dirinya bertemu dengan seorang pemuda,,,,,,yg mengklaim dirinya sebagai milik nya di pertemuan pertama mereka "Tu eres Mio.." "Hah!!..maksud kamu" "Are y...