"Aku mau ini." Gigi putih Rosebelle terpampang, dan netranya berbinar saat menunjukkan camilan kesukaannya pada Victor.
"10 detik yang lalu kau mengatakan kalimat yang sama." Mata Victor menatap Rosebelle datar. Dia menyesali membawa serta Rosebelle berbelanja.
Camilan yang dipilih gadis blonde itu sudah memenuhi 1 troli, tetapi dia masih terus mengandalkan anemia dan hipoglikemianya sebagai alasan pada Victor untuk memenuhi kalorinya.
Tentunya Victor tidak serta merta percaya dengan embel-embel kalori tersebut. Namun entah mengapa dia seperti tidak bisa menolak saat gadis blonde itu memintanya dengan manja.
"Aku janji ini yang terakhir." Rosebelle menatap Victor dengan manik berkaca-kaca sembari menggembungkan pipi. "Leon ..." cicitnya manja. "Aku mohon yang satu ini juga ..."
Victor mendesah. Terpaksa mengalah untuk menghindari rengekan Rosebelle. "Ya, baiklah."
"Terima kasih, Leon." Rosebelle melompat, memeluk Victor. "Kau yang terbaik." Mengecup pipi Victor.
Seketika Victor mematung dengan obsidian membola. Ini pertama kalinya ada perempuan yang berani menciumnya, apalagi di tempat umum. Bahkan Jennifer sepupunya atau Lisa sahabatnya tidak pernah melakukan itu saat mereka masih single.
"Leon ..." Panggil Rosebelle dengan lembut, bergelayut manja di lengan Victor.
"Apalagi?" Victor memalingkan wajahnya yang merona.
Rosebelle mengerucutkan bibir, menangkup kedua pipi Victor. "Oppa, apa kau marah padaku, hmm?"
Victor tidak berkutik. Jangankan menolak, memelototi Rosebelle saja ia tak mampu.
"Lihat, mereka sangat romantis."
"Mereka pasangan yang serasi."
"Apa mereka artis? Aku ingin berfoto dengan pria tampan itu."
Bagi Victor, pujian dari orang-orang yang melihatnya sekarang adalah sebuah kesialan, lantaran Rosebelle dengan sengaja memanfaatkan keadaan ini untuk membuatnya kesal, mempermalukannya, serta menguras dompetnya. Gadis blonde yang sebelumnya biasa memanggil Victor ahjussi, sekarang memanggilnya oppa. Yang lebih parah lagi, gadis itu bersikap seolah-olah mereka adalah pasangan suami istri yang saling mencintai. Victor jadi merinding dengan sikap manja gadis itu.
"Oppa ...."
Susah payah Victor meneguk ludah. "T-tidak."
"Kalau begitu belikan aku itu." Rosebelle menunjuk stand camilan dari keju. Manik safirnya sengaja dikedip-kedipkan agar terlihat menggemaskan.
"Aku jadi teringat masa mudaku."
"Pria itu terlihat sangat mencintai istrinya."
Jiwa Victor menjerit. Ingin menyeret gadis blonde yang kini menggandengnya tapi tidak bisa. Anggapan para kaum hawa yang melihatnya benar-benar membuat Victor terlihat seperti beruang dalam sirkus yang harus menuruti si pawang agar dapat jatah makanan.
"Oppa, buku mulutmu." Rosebelle hendak menyuapkan camilan tersebut.
Victor hanya meneguk ludah lalu membuka mulutnya pasrah. Dengan enggan ia mengunyah makanan, akan tetapi saat netranya melihat tulisan diskon 20% untuk pasangan suami istri, dia buru-buru menelan makanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LOVELY RASCAL
Ficción GeneralKehidupan Victor yang tenang dan nyaman mendadak lenyap setelah ia diberi mandat untuk menjaga putri semata wayang sepupunya, Rosebelle. Bagaimana tidak, Rosebelle itu ibarat jelmaan Dennis the Menace versi perempuan. Dimana pun ada Rosebelle di si...