Hari ini hujan turun
Membasahi kembali ingatan masa lalu
Membuatku teringat akan dirimu
Yang sudah tak ada di siniAku tahu ini egois...
Saat aku yang dulu memintamu pergi
Kini berharap kamu akan kembali,
Tapi aku juga tak tahu harus bagaimana
Bagaimana caranya melepaskan dirimu dari ingatan ku, yang terus datang tanpa diminta dan memenuhi kepalaku setiap hariSetiap pemandangan indah yang ku lihat
Aku ingin melihatnya bersamamu
Meski aku tahu itu mustahil
Tapi, tetap saja aku terus berharapLalu aku mulai berangan angan
Bagaimana jika kita hidup bersama?
Apakah itu akan menyenangkan?
Melihatmu setiap hari
Berbagi cerita bersama mu
Lalu makan di meja yang sama dengan mu
Dan saling mengucapkan "selamat..."
....Waktu terus berjalan
Hal yang dulu ku anggap mustahil kini perlahan menjadi mungkin
Aku perlahan melupakanmu
Melupakan semua angan-anganku dulu
Melupakan cerita tentang kita
Dan melupakan janji ituTidak ada lagi harapan yang tersisa
Kecuali rasa sakit dan kecewa
Kita sudah tak bisa bersama lagi
Bahkan tidak dalam mimpi sekalipunAku tak lagi memimpikanmu
Tak lagi berharap ada kamu dalam masa depanku
Tak lagi menginginkan hadirmu
Dan tak lagi menungguAku tahu, sampai akhir pun kamu tak akan kembali
Meski aku terus menunggu, kamu tak akan datangAku tahu, sejak awal ini mustahil
Kamu sudah lama melepaskan
Sudah lama mengikhlaskan
Dan sudah lama memulai dengan yang baru
Hanya aku yang terus terperangkap dalam bayang-bayang masa lalu
Terkurung dalam ilusiku sendiri
Yang sekarang perlahan menelan jiwakuHai... Untuk mu yang pernah menjadi seseorang yang penting dalam hidupku, yang pernah menjadi satu-satunya yang ku tunggu
Aku tak lagi ingin berterima kasih
Tak juga ingin minta maaf
Aku hanya ingin bilang, "seharusnya kamu hanya perlu mengatakannya, bahwa kita sudah selesai. Harusnya, jika kamu mengatakannya, aku tidak akan menunggu sendirian lagi. Tapi, kamu tidak pernah mengatakannya. Kamu membuatku terus berharap dan menunggu, bahkan menerka nerka apakah aku harus menunggu lebih lama lagi? Ataukah harus bersabar? Apakah aku harus menghubungimu mu lebih dulu? Ataukah menunggu? Kamu membuatku kawatir, apakah dia sudah bersama yang lain? Apakah aku terlambat? Apakah ini salahku? Sampai akhirnya, aku hanya menemukan diriku yang merasa bersalah dan menangis sendirian"Aku tak ingin ada dalam ruangan itu lagi
Ruang yang membuatku terus mempertanyakan dirimu
Ruang yang terus membuatku merasa bersalah
Dan ruang yang membuat hati ini perih setiap kali mengingatmuAku akan pergi
Dan menemukan jalanku sendiri
Aku akan menunjukan pada diriku
Bahwa dia yang akan mencintaiku nanti
Adalah orang yang membuatku tak lagi mempertanyakan diriku sendiri
Yang membuatku mampu menghargai dan mencintai dirikuDia yang ada dalam masa depanku
Adalah orang yang menyelamatkan ku dari rasa takut untuk mencintai
Dan saat aku bertemu dengannya
Aku akan pastikan,
Aku tak akan kalah dengan egoku dan rasa takut dalam diriku
Aku akan berjuang untuk menghargainya dan membiarkannya mengisi kembali ruang kosong dalam hatikuKisah ini sudah selesai
Sudah tak ada lagi yang tersisa
Kamu yang sudah pergi
Dan aku yang tak lagi menungguKita sudah menemukan jalan kita masing-masing
Sayonara,,,
KAMU SEDANG MEMBACA
TENTANG KAMU
PoetryKisah yang sarat dengan nilai dan arti hidup, tergores dengan tinta penuh irama, perlahan ia masuk dalam hati, hingga sang pemiliknya bertanya, "sudahkah kita menyadarinya?"