Chapter 43 - Jawaban Akhir

121 32 52
                                    

Di dalam kamar Anya.....

Risu dan teman-teman sedang berkumpul membahas soal beberapa kejadian yang menimpa Miku pada hari itu.

Moona dan Kobo saling mengaku apa saja yang telah mereka lakukan kepada Miku saat sedang berduaan. Anya menekan mereka berdua untuk mengatakan yang sebenarnya karena demi kebaikan Miku.

*Plak *plak (Anya menampar pipi Moona dan Kobo)

Anya sudah merasa sangat kesal dengan perbuatan yang dilakukan mereka berdua hingga emosi dia sudah tidak tertahankan.

"ANYA!!".~teriak Reine

"Aku melakukan ini karena itu cocok untuk kalian berdua yang sudah berbohong dan tidak mementingkan kesehatan Miku".~anya dengan tegas

Moona dan Kobo tidak merasa marah ketika di tampar oleh Anya. Mereka menerima tamparan itu dengan lapang dada karena mereka mengerti kenapa Anya menampar mereka.

"Tidak apa-apa ne, aku berhak mendapatkannya".~moona

"Iya, aku pantas menerima tamparan tadi".~kobo merenungkan perbuatannya

"Miku itu anak yang polos dan belum mengerti apapun, walaupun dia merasa penasaran atau ingin mencoba melakukan hal baru. Kalian itu harus memikirkan tentang kondisi dia".~anya

"Apa kalian tahu? Keluarga Miku sangat overprotektif dengan dia. Bahkan aku diberitahu kalau ini pertama kalinya Miku diizinkan pergi bersama temannya".~saut Kaela

"Keluarga yang sangat overprotektif itu sekarang telah berani membiarkan anak mereka yang sudah dijaga setiap saat untuk dititipkan kepada kita".~kaela dengan serius

"Lihatlah apa yang sudah terjadi sekarang! She lost her virginity and she almost died from drowning".~kaela

"Menurut kalian apa yang akan keluarga dia katakan dan rasakan ketika tahu mengetahui hal tadi?".~kaela

Moona dan Kobo hanya terdiam saat mendengar perkataan Kaela. Mereka benar-benar merenungkan perbuatan mereka.

"Aku ingin bertanya serius, apa kalian hanya menganggap Miku sebagai boneka pemuas nafsu kalian saja?".~anya menyilangkan tangannya

"TENTU SAJA TIDAK!!".~teriak mereka kompak

"Di mataku tidak seperti itu, kalian lebih mementingkan kepuasan nafsu kalian sendiri daripada memikirkan dari sudut pandang Miku".~anya

"Miku sudah memiliki penyakit saraf yang bahkan tidak ada penyembuhnya. Fisik dia juga sudah sangat lemah sejak dulu sehingga dia sedikit sulit beraktivitas di luar".~anya

"Alasan dia selalu menuruti keinginan kita saat kita sedang merasa kesal dan sedih adalah karena dia sangat peduli dengan orang disekitarnya dibanding dirinya".~anya

"Bisa saja dia memaksa dirinya untuk menghibur kita atau memuaskan nafsu kita padahal dirinya sendiri sedang kesakitan".~anya

"Apa di otak kalian tidak pernah terpikirkan hal itu?".~anya dengan tegas

"Itu....".~kobo tidak bisa berkata apa-apa

"Semisal... Miku akan berpasangan dengan seseorang bukan salah satu dari kita. Trus pasangannya mengetahui bahwa dia sudah tidak perawan lagi. Apa yang akan terjadi?".~anya

"Kemungkinan besar dia akan ditinggalkan orang tersebut dan Miku yang sudah terlanjur mencintai orang itu harus menanggung kesedihan yang mendalam hanya karena hal yang kalian lakukan".~anya

"Dia mungkin akan menyalahkan dirinya sendiri semasa hidupnya".~anya

"Kenapa dia malah menyalahkan dirinya sendiri? Tidak masuk akal".~ucap Kobo

A Girl Who Loves The Sky | Hololive x Female [Fan Fiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang