ROBOT

1 0 0
                                    

Kadang tuh ya saya bingung mau sampai kapan hidup kaya robot. Iya robot cuma bisa jalan kalau sudah disetting sama yang membuat. Waktu kecil mungkin belum kerasa ya kerasanya enak apa-apa sudah ada sebagai anak kecil nggak perlu susah-susah milih tapi nyatanya itu kebawa sampai saya usia 22 tahun. Mereka nggak pernah membiarkan saya mengambil keputusan sendiri ketika diskusi pun ujung-ujungnya harus milih pilihan mereka. 

CAPEK BANGET JUJUR... saya cuma berharap bisa memilih apa yang saya suka dalam menjalani hidup ini sekali aja Tuhan. Bahkan mereka nggak repot-repot nanya "kamunya gimana? suka nggak? mau nggak sama yang ini? kamu bahagia nggak dengan ini?" FUCKED UP. Sedihnya pertanyaan sesederhana itu nggak akan pernah saya dapat entah sampai kapan.

Iya mereka cuma mikirin diri sendiri, Egois indeed. oh pernah suatu hari saya dibiarkan memilih saya senang bukan main saat itu tapi ternyata diakhir kalimatnya tercetus perkataan kurang lebih seperti ini " tapi ingat jangan salahin saya kalau pilihanmu salah". Ya Tuhan ini beneran hidup harus seperti ini terus. Menjalankan kemauan mereka tanpa bisa merasakan bahagia. Ini tuh kayak hidup saya cuma raga saja jiwa saya sudah mati dari lama. 

Saya mau menolak tapi saya tidak punya kuasa itu. Andai abang saya masih ada apakah dia bisa membantu saya. Apakah saya perlu menyusul abang saya saja. Disana pasti bahagia tidak ada yang menekan untuk mengikuti peraturan mereka. Semoga yang terjadi sama saya tidak terjadi pada orang lain dan kalaupun terjadi semoga orang-orang ini punya kuasa untuk menolak. 

Bahagia selalu :)-nja


You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 27 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

random thoughtWhere stories live. Discover now