"Cinta yang Tertikam"

10 0 0
                                    

Cintaku padamu, adalah bara yang tak padam,
Membakar, menghantam, di dada yang penuh luka,
Aku tak bisa lepas, meski aku tahu,
Kau adalah pedang yang menikam hatiku, dalam diam.

Kita berjalan di jalan setapak,
Di bawah langit yang muram,
Tak ada janji, hanya sisa-sisa harapan
Yang kau buang di tepi malam.

Aku mencintaimu seperti gelombang,
Menghantam karang, meski aku tahu,
Akan hancur berulang,
Dalam gelap, dalam sunyi, aku tetap menanti.

Kau adalah api yang tak bisa ku genggam,
Menyala di seberang, namun aku mendekat,
Aku terbakar, aku tersiksa,
Tapi inilah jalan yang kupilih,
Cinta yang merusak, namun indah dalam luka.

Cintaku padamu tak perlu kata,
Ia sudah mati, sebelum hidup sepenuhnya,
Namun dari mematikannya, ia bangkit lagi,
Seperti aku yang terus mencintaimu,
Meski tertikam oleh bayanganmu sendiri.

Jakarta, 15 Juni 2023

Raden

Denyut Sunyi dan BaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang