15. make him pregnant

8.1K 381 10
                                    

---

Callum merasakan kemarahan membara saat ia melihat Asher bercengkerama dengan Aurellia. "Apa yang kamu lakukan disini?! menggoda dia seperti seorang pelacur?" Suaranya meninggi, penuh dengan ketidakpuasan.

"Apa-apaan ini?! Aku tidak menggoda dia!" Asher berteriak, merasa marah karena dituduh seperti pelacur hanya karena dia menghabiskan waktu dengan seorang alpha.

Dengan cepat, ia meraih pergelangan tangan Asher dan menariknya ke arah mobil. "Kita pergi dari sini!"

"Asher, kamu tidak perlu-" Aurellia berusaha membela Asher, tetapi Callum sudah melangkah maju menarik paksa tangan Asher.

Asher berusaha melepaskan cengkeraman tangan Callum, berjuang agar tidak terseret olehnya.

"Asher, berhenti melawan!" Callum mendesak, mengabaikan protesnya. "Kamu tidak bisa terus bersikap seperti ini seolah-olah kamu bukan milikku!"

Asher, merasa tertekan dan marah, berusaha menarik tangannya kembali. "Callum, aku bukan milikmu! Aku bisa memilih siapa yang ingin aku temui!"

Callum menatap Asher dengan tatapan yang mengancam. "Kau mungkin berpikir begitu, tetapi aku akan memastikan kau tidak bisa pergi dariku." Dalam pikirannya, ide gelap mulai terbentuk-apa yang bisa ia lakukan untuk memastikan Asher tetap bersamanya selamanya.

Ketika mereka tiba di mobil, Callum membuka pintu dengan kasar dan mendorong Asher masuk. "Kita butuh waktu untuk berbicara, dan aku tidak mau ada orang lain yang mengganggu kita," katanya, menutup pintu dengan keras.

Asher duduk di kursi belakang, rasa cemas menyelimuti dirinya. "Ini bukan cara yang benar, Callum. Kamu tidak bisa memperlakukan aku seperti ini," ucapnya, suaranya bergetar antara kemarahan dan ketakutan.

Callum duduk di kursi pengemudi dan menyalakan mesin, wajahnya menunjukkan ketegangan. "Kamu tidak mengerti, Asher. Aku akan melindungimu, bahkan jika itu berarti membuat keputusan untukmu. Aku tahu apa yang terbaik untuk kita."

Saat mobil melaju, Callum merenung. Jika Asher tidak bisa melihat betapa kuatnya ikatan di antara mereka, mungkin sudah saatnya untuk mengikatnya lebih erat. Ide untuk menghamili Asher melintas di pikirannya, membayangkan bagaimana itu akan membuat Asher tidak bisa pergi darinya. Jika aku membuatnya hamil, dia tidak akan punya pilihan selain tetap bersamaku.

Asher menatap Callum, merasakan ketegangan di udara. "Kamu tidak bisa mengendalikan hidupku, Callum! Ini tidak sehat!"

Callum menoleh, tatapannya penuh intensi. "Aku tidak mengendalikan mu, Asher. Aku melindungi. Dan ketika kamu menyadari bahwa kita ditakdirkan untuk bersama, semuanya akan lebih mudah."

Asher menggigit bibirnya, merasakan ketidaknyamanan mendalam. Dia tahu ini bukan cinta-ini adalah pengendalian dan obsesi, dia harus menemukan cara untuk melepaskan diri dari situasi ini sebelum semuanya terlambat.

Asher mengamati Callum yang tengah menelepon seseorang, sementara aroma pheromones di dalam mobil perlahan berubah menjadi menyesakkan.

"Kita mau ke mana?" tanya Asher, suaranya tertegun.

Callum mendecak, mempercepat laju mobil. "Ke tempat di mana hidupmu akan berubah."

Asher menatap Callum dengan bingung dan ketakutan.

Matanya melirik ke jendela, melihat pemandangan yang dipenuhi pepohonan dan jalanan sepi. Dalam pikirannya, dia bertanya-tanya apakah Callum membawanya ke pinggiran kota atau semacamnya.

Setelah tiga puluh menit perjalanan, mereka melewati pagar kayu yang segera dibuka oleh petugas keamanan saat melihat mobil Callum mendekat.

Callum memarkirkan mobil di depan sebuah villa tua yang masih terlihat terawat. Ia langsung keluar dari mobil, berjalan ke pintu penumpang, dan membukanya.

Caught in boss's grip (BL, END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang