Ibu guru

92 7 0
                                    

Happy reading Warn typo.

Tadi Orca sudah diberitahu Edmund jika dia akan kembali bersekolah hari Senin nanti yang artinya dua hari lagi di semester genap.

Kejadian Orca yang koma itu ternyata sehabis acara pembagian raport semester ganjil yang mana orca sudah hampir mau menghabiskan setengah waktu dari semester genapnya.

Jadi agar Orca tidak tertinggal serta akan belajar hal hal dasar Mora mengajukan diri untuk mengajar sang adik.

Awalnya edmund menolak dan memilih mendatangkan guru private saja, karena takut menganggu jadwal kuliah anak itu.

Tapi dengan perdebatan cukup alot Mora berhasil membujuk ayahnya.

"Orca maaf lama, kakak sekalian membuat cemilan tadi," Ucap Mora dan mulai bergabung duduk bersila diatas karpet sembari menjinjing tas ransel.

"Tidak apa apa kak, sekali lagi terimakasih ya kak Mora sudah mau mengajari orca."

"Hei, tidak apa apa lagi pula aku sedang senggang jadi tidak masalah," ujarnya sembari mengibaskan tangannya seolah olah mengusir nyamuk

"Baiklah kita akan mulai dengan beberapa hal dasar dulu, ini aku membawa kamus bergambar jadi akan mudah mengenali sesuatu. Nanti setelah selesai aku akan membawa mu keluar untuk mengenal lingkungan." Jelas Mora sementara orca hanya manggut-manggut sok paham.

"Nah jadi ini namanya gedung sekolah." Unjuk mora pada gambar bangunan yang memiliki lapangan dan tiang bendera itu.

"Jadi orca akan bersekolah disini?"

"Ya dan tidak." Jawab Mora ambigu

"Hah?"

"Ya karena kau akan bersekolah di bangunan yang disebut sekolah dan tidak, karena sekolah mu lebih besar dan keren dari pada gambar di kamus ini."

"Jadi... secara langsung jawabannya tetap ya kan?" Punya kakak yang suka memperpanjang segala urusan memang cukup merepotkan.

"Mora kau membuat adik kecil ini makin bingung, memang keputusan Daddy membawa guru private lebih baik dari pada kau."

Ntah dari mana datangnya James yang kini sudah berdiri dihadapan mereka.

"Dasar tukang ikut campur! Kami tidak butuh kau, sana pergi hush husshh." Usir Mora

"Hey! Kau pikir aku ayam? Lagi pula aku mau mengajak Orca ke kantor daddy. Ada berkas tertinggal dan aku mau sekalian memperke nalkan dunia luar.

Jadi, Orca mau ikut kak James tidak?"

"Ikut!"Lain yang ditanya lain pula yang menjawab, Mora selaku orang yang menjawab tadi sedang membereskan buku nya yang berserakan dikarpet.

"Hei, hei! Siapa yang mengajakmu?"

"Diamlah tiang! Aku juga adikmu. Ayo orca kita bersiap, aku tidak mau kau keluar dengan celana pendek."

Dan tanpa menghiraukan James, Mora pergi menggandeng Orca yang hanya nurut saja. Benar benar anak penurut.

Mereka bertiga sudah sampai didepan gedung pencakar langit, beriringan memasuki bangunan tersebut. Dengan masing masing telapak tangan mungil orca berada digenggaman para kakaknya.

Sungguh menggemaskan, Mora dan James terlihat seperti pasangan muda yang sudah punya anak jika saja orang orang kantor tidak mengenal siapa mereka.

Tinggi orca yang hanya sebatas dada keduanya tampak lucu.

Menggunakan Hoodie kuning pastel dan dipadukan celana pendek selutut berwarna putih gading dan menggendong ransel kecil berwarna kuning cerah yang berisi perlengkapan nya (yang satu ini ulah Mora), mirip anak ayam.

Orca (anak Kesayangan Keluarga) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang