Eighth💙

64 9 0
                                    









Enjoy guys ✌️✌️
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Malam ini tidak seperti biasanya bagi Jeno, ntah kenapa dia merasa sedang tidak baik-baik saja.
Dia memang sering merasa lelah karna bekerja seharian, tapi tidak pernah seperti ini, jika lelah dia akan istirahat, dia paham bagaimana membawa dirinya. Namun kali ini berbeda, dia merasa lelah tapi tidak ingin beristirahat, seperti ada sesuatu yang mengganggunya.

Lelah memikirkan perbedaan ini Jeno membawa langkahnya ke taman tempat biasa dia menghabiskan waktu. Dia duduk di kursi yang selalu di tempati nya sejak mengetahui bahwa dia di temukan ibu panti disana.

Rasa nya agak menyakitkan ya, memikirkan bahwa kau lahir didunia ini karna tidak di inginkan sampai orang tua mau membuangmu disini.
Bagaimana jika saat itu ibu panti tidak menemukannya? Bagaimana jika saat itu dia di temukan org jahat, lalu di bunuh atau dijual untuk di ambil organ nya?, bagaimana jika tidak ada yang menemukannya hari itu, bukankah dia juga akan mati? Ntah krna kedinginan atau bahkan karna kelaparan, kehausan. Sungguh Jeno tidak bisa membayangkan itu.

Lama dia terdiam disana sampai akhirnya suara seseorang menyadarkan nya dari pikiran buruk tentang kehidupannya.

"Hai Jen, boleh aku duduk disini?" Tanya Haechan

"Ah Haechan hyung, boleh kok" jawab Jeno mencoba tersenyum

Haechan tau senyum Jeno itu terpaksa, dia juga tau jika pemuda itu sedang memikirkan banyak hal. Karna Haechan sudah mengawasi Jeno sejak pemuda itu tiba di taman ini.

"Apa kau baik-baik saja?" Tanyanya

"Iya aku baik kok Hyung" jawab Jeno seadanya

"Kau tau? Kau bisa cerita padaku jika kau mau" tawar Haechan

"Iya Hyung, makasih ya" kata Jeno tulus, jujur saja di masih segan bercerita tentang kehidupan pribadinya

"Santai aja Jen, aku bisa jadi pendengar yang baik kok" ucap haechan. Jeno mengangguk dan kembali diam

"Apa kau sering kesini?" Tanya Haechan

"Iya, aku bahkan hampir setiap hari selalu kesini" jawab nya

"Oh ya? Kenapa?" Haechan berusaha menggali informasi tentang Jeno, tapi masih dalam batas wajar karna takut Jeno akan merasa risih

Jeno terdiam cukup lama mendengar pertanyaan dari Haechan, dia bingung haruskah dia menceritakan semuanya? Dia ingin tapi dia segan, tapi gejolak ini seperti tidak bisa dia tahan.

"Tidak usah dijawab jika tidak mau" kata haechan ketika melihat keterdiaman Jeno, dia memang penasaran apa yang terjadi dengan pujaannya, tapi dia juga tidak ingin membuatnya tidak nyaman, bisa-bisa dia ditolak sebelum menembak, pikirnya

"Aku menunggu keajaiban Hyung" ucapnya

"Maksudnya?" Tanya haechan bingung

"Aku berasal dari Panti Asuhan" ucapnya

Haechan terkejut mendengar pernyataan Jeno, dia tidak tau hal sepenting ini, bagaimana dia bisa mengatakan klo dia mencintai Jeno.

"Iya aku paham jika Hyung terkejut Krn kita baru mengenal, bahkan Jaemin Hyung pun tidak tau" senyumnya getir

"Waktu umurku 8 tahun aku selalu bertanya kenapa aku bisa ada di panti, kenapa kami semua disini dan akan di jemput klo ada sepasang suami istri kepanti dan menginginkan kami. Mungkin karna lelah ku tanya terus menerus akhirnya ibu panti menjelaskan semuanya"

"Jadi aku penasaran bagaimana dengan diriku, kenapa aku bisa di panti, dia bilang klo dia menemukanku disini, di kursi ini. Jadi sejak mengetahui itu aku selalu kesini, duduk disini dan menunggu keajaiban ku, aku menunggu hal baik yang datang padaku, aku ingin tau kenapa aku di buang disini, aku ingin tau kenapa org tua ku meninggalkan ku" ucap Jeno dengan nada bergetar, dia berusaha menahan sesak di hatinya, rasa sakit, sedih, kecewa dan marah bercampur aduk dalam hatinya.

Haechan menarik Jeno kepelukkannya, dia tidak tau bahwa kehidupan pemuda yang dicintainya akan semenyedihkan ini, harusnya dia tidak usah bertanya tadi jika pada akhirnya yang dia lihat adalah air mata yang mengalir dari mata cantik pujaannya. Dia mengelus punggung jeno mencoba memberikan kenyamanan dan ketenangan pada Jeno.

Jeno menangis di pelukkan haechan, dia mencurahkan segala rasa sesak di hatinya, entah kenapa pelukkan ini terasa nyaman baginya. Didukung hawa dingin yang berhembus semakin membuatnya merasa nyaman dan terlena. Hingga tanpa sadar dia tertidur begitu saja.

Haechan menatap wajah damai Jeno didalam dekapannya, sungguh rasanya dia ingin berteriak kencang memberitahu dunia jika dia merasa beruntung karna bisa memeluk dan memandang wajah damai Jeno saat tertidur, terlebih di pelukkannya.
Dia merasa bersyukur dan berterima kasih pada rasa lapar yang menyerang nya tadi, jika tidak belum tentu dia akan bisa merasakan bagaimana bahagia nya memeluk seorang Jeno.

Dan tidak lupa dia mengeluarkan ponselnya, memotret wajah cantik dan manis dari seorang makhluk sempurna ciptaan Tuhan ini dan mengabadikan momen langka yang entah akan terjadi lagi atau tidak dimasa depan.

Tanpa mereka sadari sejak tadi ada sepasang mata menatap sendu dan tidak suka akan kedekatan mereka.

"Aku tidak akan membiarkanmu merebutnya dari ku!!" Ucapnya dengan wajah merah padam dan tangan yang mengepal kuat.

"Dia hanya milikku, aku pasti akan menyingkirkan siapapun yang berani menyentuh milikku!"

"Dia milikku!!" Geramnya dan berlalu pergi

Guys jangan lupa mampir ke karya karsa ya, linknya ada di bio☺️
Maaf klo kalian GK suka dengan promosiku yang selalu ada di setiap cerita ini😃
Tapi mau gimana lagi, aku cuma bisa promosi di lapak sendiri😂😂
Makasih buat kalian yang selalu support🥰🥰





Sabtu, 28 September 2024
08:58 wib

LOVE DESTINY || JENO LEETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang