Part 04

61 19 0
                                    

❗JUST FAN FICTION

- Happy Reading -

×
×
×

Lalisa terlihat sangat sibuk hari ini.

Di kursi kebesarannya, wanita itu tengah berkutat dengan segala macam dokumen yang ada di perusahaan milik mendiang suaminya; Lee Taemin.

Dia memilah setiap berkas yang bisa di ambil, lalu menganalisis setiap pembukuan keuangan perusahaan yang sebelum ini dipegang oleh pemilik sebelumnya.

Lalisa dengan kaca mata bacanya mengurut pelipisnya pelan, nampak mendesah kasar ketika menemukan setitik keganjalan dari setiap laporan yang dia temukan di buku besar perusahaan.

Wanita itu terlihat lelah, tapi tidak ingin beristirahat walau sejenak. Karena sebagai wanita yang memegang kendali atas semua perusahaan yang dimilikinya, terkadang membuat wanita cantik itu kesulitan untuk beristirahat.

"Wonwoo!" Panggil Lalisa. Mata bulatnya masih menatap lurus setiap kertas yang ada di tangannya.

"Ya, nyonya?"

"Apa kau sudah membawakan semua pembukuan perusahaan yang telah ku minta?"

"Sudah, nyonya. Kepala bagian keuangan sendiri yang memberikan semua pembukuan itu pada saya."

Lalisa mendongak, dia melepaskan kaca matanya. Sisa lukanya sedikit terlihat ketika helaian rambut wanita itu terangkat.

"Panggil San untuk menghadapku sekarang!"

Wonwoo mengangguk, "Baik, nyonya." Lalu setelah itu Wonwoo keluar dari ruangan.

Selepas Wonwoo keluar, Lalisa kembali menghela napasnya. Dengan gerakan kasar dia menyenderkan tubuhnya ke badan kursi. Matanya terpejam sejenak.

Drrt... Drrrt....

Suara getaran handphone milik Lalisa terdengar, membuat wanita itu dengan cepat mengangkat telponnya.

"Ada apa?"

"Nyonya, ada masalah besar!"

"Masalah apa?" Kening Lalisa mengerut.

"Apa nyonya belum melihat sosial media hari ini?"

"Katakan langsung intinya, jangan bertele-tele!" Kesal Lalisa. Orang yang ada di seberang sana langsung meminta maaf.

"Hari ini ada banyak artikel yang bertebaran di sosial media terkait tuan muda yang berkelahi di klub malam, nyonya." Suara orang yang ada di seberang sana terdengar panik.

"Lalu apa yang kau lakukan sekarang?!" Lalisa menjawab sinis. "Bukankah kau ku tugaskan untuk meredam semua berita buruk yang bersangkutan dengan keluarga Lee, Song Junhui!!!"

"Maafkan saya nyonya."

Lalisa berdecak. Kepalanya kembali berdenyut.

"Dasar tidak becus!!!" Wajah Lalisa memerah. "Media mana yang pertama kali mengeluarkan artikel tersebut?!"

Hening sejenak.

Everything Is (Not) FineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang