Bab 14: Lapar Setelah Bercinta

22.8K 97 1
                                    

Follow me // Ig: ms.eadora // Fb: Estelly Adora // Fanpage: Ms.EA

*****

"Will..." suara serak Marina memecah kesunyian malam yang damai di dalam kamar yang sejuk namun berantakan. Bantal-bantal berserakan di lantai, berbaur dengan potongan-potongan pakaian yang tidak teratur. Celana panjang Willem tergeletak di salah satu sudut, sementara kaos dan boxer-nya terdampar di tempat lain. Sedangkan dress Marina, bersama dengan celana dalam dan bra-nya, berserakan di mana-mana, menambah kesan berantakan malam itu.

Jemari lentik Marina dengan lembut menarik ujung selimut, berusaha menutupi bagian tubuhnya yang terekspos, sebelum mengubah posisi tubuhnya untuk menghadap Willem yang tengah berbaring terlentang di sampingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jemari lentik Marina dengan lembut menarik ujung selimut, berusaha menutupi bagian tubuhnya yang terekspos, sebelum mengubah posisi tubuhnya untuk menghadap Willem yang tengah berbaring terlentang di sampingnya.

Willem memiringkan kepala, menatap Marina dengan penuh perhatian. "Hem, kenapa sayang?" tanyanya, suaranya lembut dan penuh kehangatan. Panggilan itu terdengar sangat manis dan romantis, mengalir dari bibirnya dengan nada yang penuh cinta. Tatapan Willem yang penuh cinta membuat seolah-olah seluruh dunia hanya ada di antara mereka berdua.

"Aku sangat lapar," jawab Marina dengan wajah memelas, matanya yang sayu akibat rasa kantuk tak dapat menyembunyikan, rasa perih di perutnya lebih mendominasi.

"Lapar?" Willem mengulangi, tidak mengalihkan pandangannya dari Marina. Dengan cepat, ia menegakkan tubuh dan beringsut mundur, menyandarkan punggung lebar pada sandaran tempat tidur. Marina hanya mengangguk pelan sebagai jawaban.

Willem melirik ke arah nakas di samping tempat tidur. Tangan besarnya terulur mengambil ponselnya yang tergeletak di sana, membawanya ke depan wajahnya. Saat melihat layar, Willem mendapati jarum jam sudah menunjukkan pukul 2 dini hari.

'Hmm, bagaimana caranya aku keluar dari sini?' batin Willem, berpikir keras tentang cara agar bisa sampai ke dapur untuk mencari makanan yang bisa dimakan oleh Marina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Hmm, bagaimana caranya aku keluar dari sini?' batin Willem, berpikir keras tentang cara agar bisa sampai ke dapur untuk mencari makanan yang bisa dimakan oleh Marina.

Setelah beberapa saat terbenam dalam pikirannya, Willem memutuskan untuk mengirim pesan kepada Lucas. "Luc, kamu sudah tidur?" tulisnya, menyisipkan nada harapan dalam pesan tersebut sebelum menekan tombol kirim.

Godaan Sang Mantan (21++)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang