18 : Sorry not Sorry🔞

21.7K 982 161
                                    

Aku suka banget komen kalian semua di chapter sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku suka banget komen kalian semua di chapter sebelumnya

Semoga tidak bosan dan tetap dukung Atiyanya Liam yang krisis kepercayaan diri ini ya~

Vote dulu bolee?
Kalau ada typo tolong tandai ya

.

.

.
Enjoy

***

"Sayang, kita perlu ganti ranjang di rumah dengan ukuran ini tidak?"

Atiya yang sudah menguap dan bersiap memejamkan matanya mengernyit bingung sebelum menjawab, "tentu saja tidak."

Kenapa harus mengganti ranjang king size itu dengan ukuran kecil begini?

"Ah, kenapa?" Gerutu Liam.

"Karena sempit." Ini saja ia tidur berdempetan, tenggelam dipelukan Liam.

Perlu waktu beberapa menit sampai Liam menuruti Atiya yang ingin menyudahi apa yang mereka lakukan sebelumnya, alasannya ia tak tahan dengan rasa malu kalau sampai suara desahannya terdengar keluar kamar. Padahal, Liam sih tidak masalah—memang dasar sepertinya tak tau malu saja dia.

Setelah diiming-imingi 'Liam boleh melakukan sepuasnya' di rumah mereka. Pria itu baru mau mengalah.

Sebagai gantinya, sekarang pria anak satu itu tidak mau jauh-jauh dari istrinya. Selain karena tempat tidur yang memang kecil dijadikan alasan untuk tidur menempeli istrinya, Liam memang suka seperti ini.

Entah sejak kapan tepatnya. Ia selalu merasa ada kekosongan ketika tidur tanpa memeluk atau sekedar menggenggam tangan istrinya. Kalau tangan yang dipakai memeluk Atiya sudah kebaspun ia akan menggantinya dengan tidur begitu dekat. Tidak sekali dua kali Liam terbangun keesokan paginya mendapati sang istri sudah tidur di ujung ranjang akibat ia yang mepet terus-menerus.

"Haah... Baiklah, tapi aku mau pesan standing mirror untuk di kamar kita juga." Senyum mencurigakan terbit, membuat perempuan dipelukannya waspada.

"Kan sudah ada di walk in closet? Kenapa harus ditambah lagi?" Menurut Atiya itu pemborosan. Di kamar kan sudah ada meja rias.

"... Biar bisa kayak tadi. Melakukan sambil menonton diri sendiri ternyata seru." Bisiknya menggoda.

Sepertinya jumlah memberikan cubitan pada Liam lebih banyak dibanding ciumannya. Atiya sudah tak habis pikir bagaimana cara menghadapi suami mesumnya yang sudah ditahap akut.

Tapi karena tau suaminya itu keras kepala dan tidak mau kalah, ia turuti. Toh ia juga suka—EH?!

"J-jangan keseringan tapinya."

Innocent Wife (Segera Terbit) Part Masih LengkapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang